close
RTISISegera unduh Aplikasi ini
Mulai
:::

Manusia & Teknologi - 2023-05-25

  • 25 May, 2023

~ Hon Hai janjikan Investasi sebesar 25 Miliar NTD di Kaohsiung

Hon Hai Technology Group pada pekan lalu telah resmi umumkan kesepakatan investasi sebesar 25 Miliar NTD ( atau setara dengan 822 Juta USD ) dalam kurun waktu 3 tahun sebagai upaya merombak kota Kaohsiung sebagai kota pintar dan operasi kendaraan listrik. itikad baik ini setidaknya dapat menciptakan sebanyak 2000 lapangan pekerjaan, yang telah di tuangkan kedalam sebuah proposal investasi yang turut di tanda-tangani oleh para petinggi Hon Hai Group dan Pemda kota Kaohsiung.

Upacara Penandatanganan kesepakatan ini di hadiri oleh Ketua Hon Hai Group Liu Yong Way, Walikota Kaohsiung Chen Chi Mai dan turut di hadiri oleh wakil perdana menteri Cheng Wen Tsan. pada upacara tersebut, Liu menjabarkan bahwa butuh satu tahun persiapan untuk menjalin serta memperkuat hubungan antara Hon Hai dalam pengembangan kota pintar di Kaohsiung.

Berbicara terkait “ Area Teluk Baru Asia “ yang di investasikan oleh Hon Hai Group di Kaohsiung, Cheng mengatakan bahwa beberapa konglomerat telah memberikan proposal terkait projek yang akan siap untuk masuk ke fase ke 2.

Wakil perdana Menteri menambahkan bahwa Kabinet pemerintahan pada saat ini akan memberikan dukungan penuh kepada kota Kaohsiung, sebuah ide yang cemerlang bagi Kaohsiung untuk berupaya transformasi menjadi masyarakat digital dan kota hijau pada fase ke dua untuk projek jangka panjang ini. bagi projek fase ke 2 dari Asia new Bay Area akan siap meluncurkan layanan dalam infrastruktu kota pintar ini.

Dalam acara jumpa pers, Biro Pengembangan Ekonomi Kaohsiung ( KEDB ) turut menjabarkan bahwa Hon Hai Group yang juga di kenal sebagai Foxconn dalam kancah internasional, telah secara bertahap untuk memperluas operasi pembuatan baterai dan moda transportasi umum seperti Bis kota di Taman Sains Ciao Tou dan Ho Fa Industrial Park semenjak tahun 2021, yang di mana pada saat bersamaan juga siap membuka kantor perwakilan di selatan Taiwan yang berlokasi di pusat dari Asia New bay Area.

Dengan perencanaan matang yang siap untuk merombak paras kota Kaohsiung, Hon Hai Group juga telah siap untuk bekerjasama dengan Pemda kota dalam pusat pengembangan jaringan internet 5G, dengan estimasi investasi di akhir tahun 2022 yang mencapai 15.4 Miliar NTD, dengan estimasi nilai output sebesar 32.7 miliar NTD.

 

~ Pembatasan investasi AS untuk Tiongkok pertama kali dalam sejarah

 

Dilansir dari sebuah laporan oleh US Political News Network pada tanggal 18 April kemarin menjabarkan bahwa dalam beberapa bulan terakhir terdapat perbedaan dalam adminitrasi  pemerintahan Biden di AS yang mengacu kepada pembatasan secara aktif untuk membatasi pertukaran ekonomi dengan China.

Perbedaan ini dirasa cukup kontras, akan tetapi pada saat ini tampaknya kesepakatan terkait pembatasan antar kedua negara akan segera di berlakukan, di sinyalir bahwa pengambilan langkah ini di lakukan semerta-merta untuk menahan kebangkitan teknologi dan tenaga militer asal China.

Laporan tersebut menunjukkan bahwa Gedung Putih telah mensosialisasikan ragam peraturan yang relevan kepada Kamar Dagang Amerika Serikat di China, serta organisasi Industri AS dan kelompok lain terkait pembatasan investasi perusahaan As di China. Isi dari perintah tersebut yang mewajibkan perusahaan AS siap melakukan jalinan perdagangan ataupun investasi harus segera melaporkan tindakan komersilnya kepada pemerintah AS untuk di verifikasi, terlebih dalam sektor industri teknologi.

Dengan regulasi baru ini, secara gamblang menunjuk larangan kepada perusahaan AS yang menjalin bisnis dengan China terlebih dalam sektor semikonduktor harus di bekukan terlebih dahulu, hingga saat berita ini di publikasikan belum ada detil dari peraturan terkait oleh pemerintah AS.

US political News turut menjabarkan bahwa asal-usul kesepakatan tersebut berasal dari pemerintahan Biden yang menganggap bahwa hubungan status-quo antar kedua negara pada saat ini berada pada posisi yang sulit. di satu sisi pemerintahan Biden yang baru-baru ini berupaya untuk meredakan ketegangan antar AS - China,  demi memulihkan kembali dialog perdagangan antar 2 negara besar ini.

Secara khusus Gedung Putih telah menekankan kepada jajaran administrasinya dalam kurun waktu beberapa bulan ini agar pihaknya tidak melepaskan hubungan dan mengisolasikan diri dari ekonomi dunia. namun di sisi lain, meski terlihat tanpa daya, As harus bersiap untuk mengambil serangkaian tindakan terhadap sektor-sektor utama asal Tiongkok.

Faktanya adalah pemerintah yang bersikeras bahwa hubungan Ekonomi, Diplomasi, dan keamanan negara bagi pemerintahan Biden kepada China dapat dilihat cukup selaras. dengan yakin menunjuk bahwa hubungan yang ada pada saat ini tidak akan berubah dalam berbagai kebijakan baru dalam susunan administasi pemerintahan saat ini.

Namun pemerintahan Biden juga mengakui bahwa diskusi kebijakan antar kedua negara masih berlanjut, yang berfokus di jajaran lingkup eksekutif , bertujuan untuk mengatur lebih lanjut terkait investasi AS dan program lain di masa mendatang.

Seorang pejabat AS menunjukkan bahwa UU AS terkait regulasi pembatasan investasi asal AS ke China memang akan segera di laksanakan, akan tetapi dari pihak AS tetap mengharapkan agar tetap dapat menjalin sebuah hubungan yang harmonis, sembari melakukan dialog. dengan harapan bisnis tetap akan berjalan sesuai dengan prosedur.

Nasi sudah menjadi bubur, dari berbagai pengamatan para ahli yang menunjuk bahwa pada saat balon milik China yang di duga telah melakukan upaya spionase dan terbang di atas wilayah Amerika pada bulan Febuari lalu telah mendapatkan kecaman yang cukup serius dari Gedung Putih.

Hal ini berimpak kepada penundaan perjalan menteri keuangan AS Yellen dan Menteri Luar Negeri Blinken untuk melakukan kunjungan bilateral ke China, atas insiden ini pemerintahan Biden yang telah membuahkan sebuah sanksi kepada perusahaan China.

Serangkaian insiden ini juga membuat pemerintahan China menangguhkan beberapa strategi ekonomi kepada perusahaan AS dan pemerintahan Biden sebagai respon. apabila di lihat dari gelagat pemerintahan Biden, nampaknya akan ada rumusan peraturan baru yang lebih agresif terkait Investasi China demi mempertahankan keunggulan kompetitif AS di industri teknologi.

Seiring keingingan China untuk menjadi negara terdepan dalam urusan ekonomi, nampaknya jalinan hubungan perdagangan antar kedua negara ini tetap harus terjalin, dengan merumuskan berbagai dialog ekonomi. dalam beberapa pekan terakhir upaya pejabat AS untuk menjadwal ulang perjalanan kabinet ke Tiongkok masih belum mendapatkan jawaban, kendati demikian para pengamat China masih memprediksikan bahwa di tengah tekanan seperti ini, cukup besar kemungkinan China untuk kembali mengundang AS ke meja runding demi merumuskan strategi dagang yang terbaik sebagai solusi.

 

Pantau terus yows.. 

Penyiar

Komentar