Musisi perlu di bayarkah?
Belakangan ini marak juga pembahasan terkait profesi seorang musisi seputar bayaran ataupun tarif ketika menggunakan jasa seorang musisi, banyak sekali pro dan kontra, tidak sedikit yang mendukung serta memiliki opini pribadi, tapi benar atau salah apakah sesuai dengan persepsi setiap orang? Mari kita pilah, sudah tahun 2023, jaman dah semakin maju dan via pembahasan kali ini kita mampu memilah serta pemikiran yang baru juga.
Terkait pembayaran untuk seorang musisi ketika menggunakan jasanya? Bagaimana terkait standar pembayaran? Berapakah pembayaran yang tepat untuk sebuah projek yang berhubungan dengan musik. Dan apabila pembayaran di projek sebelumnya sudah selesai, apakah boleh naik harga atau bahkan malah turun harga?
Tidak jarang cerita di bawah ini sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari para musisi, ketika di tanya oleh seorang promotor ataupun event organizer terkait jadwal manggung,
A: Mas, mau tanya jadwal di tanggal 31 Januari 2023 di acara XXX, lokasi di XXX, soundcheck jam XXX, dan durasi XX menit
B: wah kebetulan jadwal hari itu kosong mas, bisa!
A: mantap mas, kalo begitu tolong di kunci dulu tanggal dan jadwal di hari itu yah mas.
B: siap, terima kasih mas. Kalau boleh tau bayaran untuk band kami termasuk tim-pro berapa yah mas?
A: loh, acara ini ngga ada bayaran mas, semua pengisi acara di dalam acara ini adalah volunteer alias ikhlas tanpa di bayar.
B: ngga jadi mas, batal!
Kira-kira seperti itu isi percakapan antar 2 pihak yang berbeda, dimana serunya adalah ketika dari pihak organizer tidak pernah menanyakan terkait harga dari sebuah band untuk menggelar sebuah pertunjukkan. Tentu hal ini akan berpengaruh kepada skala sebuah acara, atau tema dari acara tersebut, terlebih siapa dan untuk siapa event tersebut di gelar.
Dari cerita di atas sudah jelas menceritakan bahwa semua pengisi acara dalam acara tersebut tidaklah di bayar alias iklhas. Dalam konteks ini pengisi acara juga berhak untuk menolak tawaran manggung dalam acara tersebut, dimana itikad manggung tanpa bayaran dari pengisi acara haruslah sesuai dengan keuntungan dari sebuah pertunjukkan terseut, artinya semua event yang di gelar pasti memiliki nilai tambahan atau profit atau sebuah keuntungan yang akan di dapatkan dari penggelar acara ( kalo kaga untung ngapain juga buang duit bikin event ).
Keuntungan tidak harus berupa uang, materi, ataupun hal lainnya. Keuntungan atau profit dari sebuah acara dapat di dapatkan dalam berbagai bentuk, misal dukungan, rasa kepercayaan, penggalangan dana, promo sebuah merek, DLL.
Dari sisi musisi itu sendiri hal ini juga seharusnya dapat di pilah dan di telaah lebih baik sebelum menerima tawaran pekerjaan tersebut, dimana pergi manggung untuk sebuah acara adalah sesuatu yang sudah di anggap sebagai profesi. Dimana profesi untuk jasanya sudah di sewa dalam menyerahkan jadwal dan talenta. Sebagai seorang musisi dimana sama layaknya sebuah pekerjaan di luar sana yang tentu membutuhkan effort lebih dan apresiasi yang sama dengan pekerjaan lainnya. Tapi apakah pihak promotor dan penyelenggara akan berpendapat bahwa musisi tidak pantas untuk di bayar?
Yuk mari kita kupas beberapa persepsi tidak pantas di bayar di muka publik :
~ Mentas di tonton oleh orang banyak, dengan begitu follower kamu akan lebih banyak juga.
Tidak sedikit pihak promotor ataupun penyelenggara/EO yang memiliki pemikiran seperti ini, dimana tujuannya sudah pasti, dengan budget termurah dan paling sedikit bahkan kalau bisa gratis akan menjadi impian dari pihak penyelenggara. Dengan dalih budget pas-pasan, ataupun dalih budget yang tidak tersedia untuk slot pertunjukkan ini, DLL.
Temen-temen musisi pasti sering sekali mendengarkan hal seperti demikian, apa yang harus kita lakukan ketika kita mendengarkan tawaran seperti ini? Tenang dan tidak harus memberikan jawaban pada hari yang sama merupakan langkah awal yang dapat membuat kita berfikir sejenak, dimana tawaran ini tentu harus di musyawarahkan dengan anggota band lainnya, termasuk juga tim produksi.
Hal berikutnya adalah, bentuk dan tujuan dari acara ini, apakah sebuah acara yang di gelar oleh sebuah instansi, apakah sebuah pertunjukkan umum yang berbayar, ataupun bahkan gratis untuk pengunjung, siapakah pendengarnya, DLL.
Atau bahkan hanya untuk menyenangkan dan menghibur para pengunjung dalam sebuah momen, ataupun event tertentu yang akan merangsang konsumsi di dalam sebuah tempat, misal: bar, club, coffee shop, event korporate, kampus, DLL
Apabila tema dan tujuan dari penggelaran acara tersebut berkenaan dengan tujuan dan mimpi dari sang musisi sama sekali ngga masalah untuk tidak di bayar, misalnya : galang dana untuk sebuah sekolah, dimana musisinya adalah alumni dari sekolah tersebut. Cocok.
Tapi rumusnya lebih tepat untuk di bawah ini :
“ Event komersil dengan tujuan komersil, pengisi acara harus di bayar secara komersil juga !”.
Berlanjut, pantau terus yows.