(Taiwan, ROC) --- Ahli Sinologi terkemuka Amerika Serikat, Perry Link, baru-baru ini menyatakan keprihatinannya atas pengaruh bahasa PKT (Partai Komunis Tiongkok) yang tanpa disadari terhadap penggiat media Taiwan, setelah kunjungannya ke Taiwan kemarin. Dalam sebuah surat terbuka dan wawancara dengan Radio Taiwan International, Peter Link menyoroti penggunaan istilah tertentu yang menurutnya mencerminkan bias pro-PKT.
Khawatir akan Infiltrasi Bahasa Tiongkok, Perry Link Ungkap Harapannya
Peter Link mengamati bahwa beberapa jurnalis Taiwan menggunakan istilah "分子" (fēnzǐ), yang berarti "elemen" atau "molekul", untuk merujuk pada para disiden Tiongkok. Dia berpendapat bahwa istilah ini memiliki konotasi negatif dan meremehkan, yang mencerminkan bahasa yang digunakan oleh PKT untuk mendiskreditkan para pengkritiknya. Peter Link juga prihatin dengan penggunaan istilah "Tiongkok" dan "PKT" secara bergantian, dengan alasan bahwa hal itu menyamakan partai dengan rakyat Tiongkok.
Peter Link percaya bahwa pengaruh ini sebagian disebabkan oleh upaya PKT untuk membentuk opini publik global melalui Institut Konfusius dan platform media sosial seperti TikTok. Dia memuji keputusan AS untuk melarang TikTok dari perangkat pemerintah dan mendesak Taiwan untuk melakukan hal yang sama, dengan alasan bahwa platform tersebut digunakan untuk menyebarkan propaganda dan memanipulasi pengguna.
"Saya rasa banyak jurnalis tidak sengaja menyerap dan menggunakan bahasa PKT tanpa menyadarinya," kata Peter Link. "Misalnya, dalam sebuah wawancara, pembawa acara menyebut disiden luar negeri sebagai 'elemen' gerakan demokrasi. Saya rasa sebagian besar penyiar tidak menyadari konotasi negatif dari istilah ini, tetapi mereka tetap menggunakannya. Ini adalah salah satu taktik PKT."
Peringatan Peter Link menyoroti tantangan yang dihadapi demokrasi di seluruh dunia dalam menghadapi pengaruh otoritarianisme. Kasus ini menunjukkan pentingnya kewaspadaan kritis terhadap bahasa dan narasi yang digunakan untuk membentuk opini publik, terutama dalam lanskap media saat ini yang kompleks.
Ahli Sinologi AS Perry Link Serukan Kewaspadaan Terhadap Perang Kognitif Tiongkok
Perry Link kemudian membandingkan taktik Tiongkok saat ini dengan Uni Soviet selama Perang Dingin, dengan alasan bahwa sementara Uni Soviet dipandang sebagai ancaman yang jauh, Tiongkok telah menyusup ke institusi Barat, termasuk media. Dia berpendapat bahwa media publik Barat dipengaruhi oleh tekanan Tiongkok, dengan beberapa jurnalis secara tidak sadar menggunakan bahasa yang mencerminkan narasi PKT.
"Ini disengaja," kata Peter Link. Peter Link menyampaikan bahwa Beijing dengan sengaja mendesain bahasa apa yang akan disebarkan ke seluruh dunia, termasuk Taiwan. Mereka ingin menyusupkan bahasa mereka ke media Taiwan sehingga orang-orang mulai menggunakannya tanpa menyadarinya. Ini secara halus memengaruhi konsep dan pemikiran mereka. Ini jelas merupakan masalah. Inilah yang telah dilakukan oleh front persatuan PKT selama bertahun-tahun.
Melawan Perang Kognitif Tiongkok, Akademisi Serukan Publik untuk Berpikir Kritis
Peter Link menunjuk pada Institut Konfusius dan TikTok sebagai contoh pengaruh Tiongkok. Dia mengkritik Institut Konfusius karena menghindari topik-topik yang sensitif secara politik dan memuji keputusan AS untuk melarang TikTok dari perangkat pemerintah, dengan alasan bahwa platform tersebut digunakan untuk menyebarkan propaganda. Ia juga mendesak Taiwan untuk mengikuti jejak AS dan membatasi TikTok.
"Misalnya, TikTok. Pemerintah AS baru-baru ini mengesahkan undang-undang yang mewajibkan TikTok untuk menjual seluruh operasinya di AS ke perusahaan Amerika, bukan yang dikontrol oleh Beijing. Jika tidak, TikTok tidak akan dapat beroperasi di AS. Saya mendukung tindakan ini. Saya pikir pemerintah harus dapat melakukan ini, dan pemerintah Taiwan juga tidak perlu takut untuk mengambil langkah seperti itu," lanjut Peter Link
Peter Link menekankan pentingnya pemikiran independen dalam melawan perang kognitif Tiongkok. Dia berbagi pengalaman pribadinya mempertanyakan istilah-istilah yang tampaknya tidak berbahaya seperti "pembebasan" dan "rakyat", yang menurutnya telah dikosongkan maknanya dan digunakan untuk tujuan propaganda oleh PKT.
Ia mendesak warga Taiwan untuk tetap waspada terhadap bahasa yang mereka gunakan dan untuk menantang narasi yang dipromosikan oleh PKT. Dia menekankan bahwa pemikiran independen sangat penting dalam melindungi demokrasi dari pengaruh otoriter.