(Taiwan, ROC) --- Cyberspace Administration of China (CAC) dan Kementerian Pendidikan setempat baru-baru ini meluncurkan aksi khusus "Qinglang: Menertibkan Penggunaan Bahasa di Internet", yang memicu diskusi di media sosial Tiongkok. Beberapa Warganet berpendapat bahwa penggunaan homofon dan bahasa kiasan yang populer di internet sebenarnya terkait erat dengan sensor internet di Tiongkok.
Cendekiawan Tionghoa dan komentator, Xu Quan (徐全), menunjukkan bahwa CAC dalam aksi Qinglang ini bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, yang menunjukkan bahwa pemerintah sekarang berharap untuk mulai mendidik anak-anak sejak usia dini untuk menjaga jarak dengan kosa kata internet yang informal dan bebas.
Dia mengatakan bahwa alasan pemerintah ingin melakukan ini dapat dilihat dari konteks perkembangan sejarah pemikiran Tiongkok dalam 20 tahun terakhir. Tiongkok menekankan kepercayaan diri budaya, dan gelombang nasionalisme budaya semakin tinggi. Dalam 20 tahun terakhir, banyak program yang mirip dengan kompetisi puisi kuno telah muncul di CCTV, membuat banyak anak muda sangat tertarik pada puisi dan lagu klasik.
Dalam materi ajar bahasa Mandarin di sekolah dasar dan menengah pertama di Tiongkok, proporsi puisi dan prosa klasik juga telah meningkat secara signifikan, yang menunjukkan bahwa pemerintah Beijing ingin menekankan penggunaan bahasa Mandarin standar, bahkan bahasa Mandarin yang halus.
Kosa Kata Internet dan Bahasa Mandarin Standar Tidak Saling Mengesampingkan
Namun, dia juga menyebutkan bahwa bahasa internet sebenarnya memiliki karakteristik yang sangat kuat dari zaman dan popularitas, serta mengandung humor dan hiburan. Meskipun sangat berbeda dengan standardisasi dan penghalusan bahasa Mandarin modern, tetapi keduanya tidak saling eksklusif.
Xu Quan mengatakan, "Keduanya sebenarnya tidak bertentangan, tetapi pihak berwenang akan menganggap bahwa serangkaian bahasa internet rakyat ini merupakan tantangan terhadap serangkaian bahasa Mandarin modern yang mereka pahami, atau semacam pengaruh negatif, jadi mereka ingin membatasi, mengontrol, dan bahkan melarangnya. Namun, jika kita melihat banyak budaya populer yang telah muncul dalam 20 tahun terakhir, termasuk lagu-lagu populer, baik itu Hong Kong, Taiwan, atau Tiongkok, atau bahkan dunia musik Tionghoa perantauan, justru banyak kosa kata populer di internet yang membuat budaya populer menjadi semakin makmur dan membawa banyak inspirasi dan materi kreatif baru. Oleh karena itu, perkembangan internet tidak hanya memunculkan media mandiri, tetapi juga membuat budaya menjadi lebih populer, kecepatan penyebaran menjadi lebih cepat, dan memang akan membawa bentuk baru bahasa Mandarin. Akan lebih baik jika kita melihat varian bahasa Mandarin modern ini di internet dengan pandangan yang lebih positif."
Dari Akhir Dinasti Qing hingga Revolusi Kebudayaan, Larangan Tidak akan Berhasil
Di sisi lain, Xu Quan juga menyebutkan bahwa dari akhir Dinasti Qing hingga Revolusi Kebudayaan di Tiongkok, kita dapat melihat bahwa penggunaan bahasa memiliki karakteristik saling mempengaruhi dan tidak dapat dilarang dengan perintah administratif.
Selama Revolusi Kebudayaan, meskipun pada masa penindasan yang tinggi, orang-orang Tiongkok masih dapat mengembangkan 'literatur bawah tanah yang disalin menggunakan tangan'.
Xu Quan menambahkan, "Pada saat itu, penerbitan sangat tidak bebas, dan kemudian salinan tulisan tangan menjadi populer. Banyak karya sastra klasik, orang lebih suka menyalinnya dengan pena. Jika percetakan tidak dapat mencetaknya, saya akan menyalinnya dengan tangan. Jadi, apakah perintah administratif itu berguna? Saya sangat meragukannya! Saya pikir itu tidak efektif, karena rakyat memiliki logika rakyat, rakyat memiliki aturan rakyat. Begitulah keadaannya selama Revolusi Kebudayaan, dan terlebih lagi di era internet saat ini."
Bahasa Gaul Internet Mencerminkan Sentimen Publik, Kreativitas Bahasa Juga Merupakan Kekuatan Nasional
Xu Quan mengamati bahwa sebenarnya dari kosa kata internet, kita juga dapat memahami sentimen publik secara mendalam.
Xu Quan menuturkan, "Banyak orang menyebut diri mereka 'kucai 韭菜 baca: Jiǔcài'. Kata kucai dulunya hanyalah sayuran, tetapi sekarang di internet Tiongkok, kata ini memiliki banyak arti berbeda. Sebenarnya, kata ini mengungkapkan perasaan atau pandangan masyarakat kelas bawah Tiongkok terhadap masyarakat. Kata ini mengungkapkan ketidakberdayaan, bahkan kemarahan, masyarakat kelas bawah, karena tidak dapat memperoleh status dan martabat sosial yang seharusnya mereka dapatkan dalam masyarakat. Oleh karena itu, dari kata-kata seperti 'kucai', sampai batas tertentu, ini adalah barometer dan penunjuk indeks sentimen publik. Jika kata-kata ini akhirnya dilarang, di permukaan tampaknya damai dan sejahtera, tetapi seperti apa keadaan masyarakat yang sebenarnya, ini adalah hal yang sangat mengkhawatirkan. Ini adalah praktik yang negatif bagi kepentingan nasional dan tuntutan rakyat."
Beberapa netizen menunjukkan bahwa ada terlalu banyak kata dan frasa sensitif yang diatur secara resmi, sehingga mereka harus diganti dengan homofon. Dan bahasa propaganda PKT adalah 'bahasa rahasia dan lelucon basi' yang terbesar.
Xu Quan mengatakan bahwa ini mencerminkan bahwa masyarakat ingin menyindir bahasa ideologis resmi tradisional yang relatif kaku, dan itu lebih menunjukkan ketidakpuasan dan kebencian kaum muda Tiongkok saat ini terhadap gaya hidup yang kaku.
Dia percaya bahwa bahasa adalah reaksi eksternal dari pemikiran dan paling dapat menunjukkan sifat alami. Dari perspektif jangka panjang negara, pihak berwenang tidak boleh mempengaruhi sifat alami dan kreativitas kaum muda melalui peraturan internet yang relevan, yang selanjutnya akan memengaruhi perkembangan inovatif seluruh negara di bidang sastra, musik, film, dan televisi.
Pihak berwenang harus menghargai kreativitas yang dikembangkan kaum muda dari bahasa, sehingga negara akan memiliki masa depan yang lebih baik.