close
RTISISegera unduh Aplikasi ini
Mulai
:::

Sikap Partai Rakyat Taiwan dan Kembalinya Faksi Lokal Akan Mempengaruhi Masa Depan Yuan Legislatif yang Baru

  • 26 January, 2024
Perspektif
Sikap Partai Rakyat Taiwan dan Kembalinya Faksi Lokal Akan Mempengaruhi Masa Depan Yuan Legislatif yang Baru

(Taiwan, ROC) --- Hasil Pemilu Presiden 2024 telah diumumkan, dengan Lai Ching-te (賴清德) dan Hsiao Bi-khim (蕭美琴) terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden baru, mencapai tujuan Partai Progresif Demokratik (DPP) untuk tetap berkuasa.

Namun, Yuan Legislatif menghadapi situasi di mana tidak ada partai yang memiliki kursi mayoritas mutlak, dengan Partai Rakyat Taiwan (TPP) menjadi "minoritas kunci". Menghadapi situasi yang baru ini, beberapa akademisi dan ahli mengatakan bahwa banyak kandidat terpilih dari Partai Kuomintang (KMT) di pemilihan daerah adalah kebangkitan faksi lokal, dan hubungan faksi lokal dengan Tiongkok patut diamati.

Selain itu, bagaimana Partai TPP yang dipimpin oleh Ko Wen-je (柯文哲) akan bekerja sama dengan partai pan hijau (DPP) atau pan biru (KMT), atau menciptakan kekacauan untuk mendapatkan sumber daya bagi pemilu presiden di masa mendatang, akan menjadi faktor kunci yang mempengaruhi apakah situasi Yuan Legislatif baru akan menjadi lebih baik atau lebih buruk.

 

Tidak Ada Suara Mayoritas di Yuan Legislatif, Partai TPP Menjadi Faktor Minoritas Kunci

Hasil Pemilu Presiden dan Legislatif 2024 menunjukkan bahwa Partai DPP berhasil memenangkan kursi presiden, tetapi Yuan Legislatif menghadapi situasi di mana tidak ada partai yang memiliki kursi mayoritas penuh, dan Partai TPP menjadi minoritas kunci yang dapat memengaruhi operasi Yuan Legislatif, sebuah situasi baru yang belum pernah terjadi dalam beberapa periode terakhir.

Pertanyaannya, apa dampak situasi politik baru ini bagi Taiwan?

Pada tanggal 14 Januari 2024, Citizen Congress Watch (CCW) mengadakan seminar, di mana para akademisi dan ahli menyampaikan pengamatan, kekhawatiran, dan saran mereka.

Ketua CCW, Tseng Chien-yuan (曾建元), menunjukkan bahwa Partai TPP, yang berada di antara dua partai besar, memainkan peran minoritas kunci. Jika mereka bisa mempertahankan posisi netral yang tepat, maka proses legislasi bisa lebih terbuka untuk diskusi. Berdasarkan kinerja rasional para anggota Yuan Legislatif Partai TPP di masa lalu, Tseng Chien-yuan percaya masih ada peluang untuk terus mendorong kemajuan Taiwan.

Sementara itu, Kepala Taiwan Association of University Professors (TAUP), Chen Li-fu (陳俐甫), menyoroti kurangnya kepercayaan antar ketiga partai, dengan Partai TPP memegang pengaruh kunci. Chen Li-fu memprediksi bahwa kemungkinan Yuan Legislatif untuk mengesahkan undang-undang penting akan menurun secara signifikan.

Chen Li-fu mengatakan, "Dalam beberapa situasi, seperti proyek anggaran, mereka akan bekerja sama, termasuk proyek besar di beberapa daerah pemilihan, jadi itu pasti akan melibatkan kerja sama. Sedangkan untuk (pengesahan) undang-undang, mungkin akan ada penolakan. Menurut saya, pada bagian undang-undang akan ada penolakan, yang berarti peluang persetujuan untuk berbagai kasus hukum akan turun drastis, tetapi tidak akan ada masalah besar dengan proyek anggaran, karena anggaran adalah tentang pembagian uang, semuanya seimbang dalam ketakutan, dan dalam hukum, tidak ada yang disetujui, jadi semuanya akan baik-baik saja."

Meskipun Partai TPP menjadi minoritas kunci yang dapat mempengaruhi dinamika antara Partai KMT dan DPP, tetapi para akademisi dan ahli setuju bahwa sulit untuk memprediksi tindakan Ko Wen-je, yang sering berubah-ubah.

Yang Hsien-hung (楊憲宏), seorang media senior dan Ketua Taiwan Association for China Human Rights (TACHR), menyebutkan bahwa dengan adanya perbedaan ideologi yang signifikan di antara delapan anggota Yuan Legislatif non-distrik Partai TPP, Ko Wen-je mungkin tidak dapat mengontrol mereka sepenuhnya.

Oleh karena itu, dalam pemilihan Ketua Yuan Legislatif, Partai TPP mungkin akan memilih kandidat mereka sendiri, dengan cara ini mungkin terjadi kolaborasi antara KMT dengan Partai TPP, tetapi sebenarnya ini dilakukan demi kepentingan Partai TPP.

Yang Hsien-hung mengatakan, "Jika Partai TPP akhirnya memilih kandidat mereka sendiri, itu akan membantu KMT, ini adalah bentuk kolaborasi pan biru dengan pan putih yang sebenarnya dilakukan dengan cara ini. Jangan berpikir bahwa mereka berada di tengah, padahal mereka tidak di tengah, mereka menggunakan metode ini untuk membayar kembali... terutama karena mereka berpikir Han Kuo-yu (韓國瑜) menjadi Ketua Yuan Legislatif akan menguntungkan pertumbuhan pan putih di masa depan. Sehingga mereka juga mendorong KMT untuk mencalonkan kandidat mereka sendiri. Jika KMT mendominasi Yuan Legislatif, maka kesalahan yang mereka buat adalah sepenuhnya tanggung jawab KMT. Ini adalah pemahaman saya tentang Partai TPP."

Citizen Congress Watch (CCW) mengadakan diskusi panel pada tanggal 14 Januari 2024, mengundang para ahli dan cendekiawan untuk menganalisis hasil pemilihan umum 圖Rti

Membentuk Pemerintahan Minoritas atau Pemerintahan Koalisi akan Menguji Penilaian Partai yang Berkuasa

Pasca hasil pemilihan umum 2024, di mana Lai Ching-te terpilih sebagai presiden dengan perolehan suara hanya 40%, dan Partai DPP tidak memiliki kursi mayoritas di Yuan Legislatif, muncul pertanyaan apakah DPP harus membentuk pemerintahan koalisi atau pemerintahan minoritas. Para akademisi dan ahli memiliki pandangan yang berbeda mengenai hal ini.

Profesor Ilmu Politik Universitas Soochow, Su Tzu-chiao (蘇子喬), menyarankan agar Partai DPP berkolaborasi dengan Partai TPP untuk memastikan kelancaran pemerintahan.

Su Tzu-chiao mengatakan, " Jika KMT dan TPP berkolaborasi membentuk aliansi mayoritas di Yuan Legislatif, maka DPP akan menghadapi kesulitan besar dalam menjalankan pemerintahan minoritas. Menurut konstitusi kita, ada sistem ulasan di mana jika Yuan Legislatif mengesahkan undang-undang dengan suara mayoritas, meskipun pemerintah dapat meminta ulasan, dan kalau Yuan Legislatif kembali mengesahkannya, maka pemerintah harus melaksanakannya. Oleh karena itu, DPP harus mencoba membentuk aliansi pemerintahan dengan Partai TPP dan partai kecil lainnya, yang menurut saya lebih layak."

Namun, Yang Hsien-hung (楊憲宏) tidak sepakat. Ia menunjukkan bahwa dengan minoritas presiden dan tidak adanya suara mayoritas Yuan Legislatif antara tiga partai, akan membuat DPP kebingungan untuk bertindak. Bagaimana mungkin berbicara tentang posisi saat DPP dan TPP, jika mereka memiliki pandangan yang sangat berbeda?

Yang Hsien-hung menyarankan Lai Ching-te untuk mengingat janjinya untuk mereformasi DPP. Ia juga menyarankan agar Lai Ching-te melakukan inovasi internal partai, serta tidak takut konflik, dan mencari titik kompromi dari konflik tersebut, bukan terburu-buru membentuk pemerintahan koalisi.

Yang Hsien-hung mengatakan, "Masalah DPP sebenarnya ada di dalam (internal). Meskipun Presiden Tsai Ing-wen (蔡英文) dan Lai Ching-te kemarin berbicara tentang berkomunikasi lebih banyak dengan partai oposisi, tetapi kerja sama adalah langkah terakhir. Artinya jika komunikasi gagal, maka tidak akan ada kerja sama. DPP harus menempuh jalur ini, dan harus menemukan titik kompromi. Mengapa harus berkompromi? Karena itu merupakan kemajuan bagi Taiwan. Itulah yang harus mereka lakukan, bukan membentuk pemerintahan koalisi."

Ketua Partai Rakyat Taiwan, Ko Wen-je, mengadakan konferensi pers domestik dan internasional setelah pidato kekalahannya pada tanggal 13 Januari 2024. Dia menekankan bahwa di masa depan, Partai Rakyat Taiwan tidak akan selalu bekerja sama dengan siapa pun di Yuan Legislatif. 圖Rti

Kekhawatiran akan Pengaruh Tiongkok Melalui Faksi Lokal

Lai Jung-wei (賴榮偉), Direktur Eksekutif Taiwan Inspiration Association (TIA), secara langsung menunjukkan bahwa hasil pemilu memperlihatkan kembalinya kemenangan faksi lokal Partai KMT, dan dengan Partai TPP yang juga pernah mengusung slogan "Dua Sisi Selat Adalah Satu Keluarga", maka kekhawatiran atas intervensi Tiongkok, baik di belakang KMT maupun TPP, keduanya tidak dapat diabaikan.

Lai Jung-wei mengatakan, "Hasil pemilu KMT adalah kemenangan kembali faksi lokal. Saya agak hati-hati dan konservatif tentang ini karena intervensi Tiongkok dalam pemilu dan upaya unifikasi Tiongkok dengan faksi lokal di Taiwan menjadi sangat nyata. Jadi, dalam situasi di mana tiga partai tidak memiliki suara mayoritas, tidak peduli apakah itu aliansi biru-putih atau hijau-putih, faktor intervensi Tiongkok tidak boleh dianggap remeh. Saya cukup khawatir tentang kekuatan Tiongkok di belakang Partai TPP."

Direktur Eksekutif CCW, Chang Hung-lin (張宏林), juga memiliki kekhawatiran yang sama tentang infiltrasi oleh kekuatan asing yang bermusuhan, serta menekankan pentingnya pengawasan publik dan peran CCW.

Chang Hung-lin mengatakan, "Kita semua khawatir, apakah ada kekuatan asing ? Apakah Anda juru bicara untuk kekuatan asing tersebut? Meskipun banyak aspek yang perlu diperiksa, CCW mengajukan permintaan yang paling sederhana, yakni pengungkapan konflik kepentingan dan transparansi informasi. Oleh karena itu, dalam penilaian kami, kami ingin para anggota legislator mengungkapkan bagaimana mereka menggunakan asisten mereka, apakah ada kerabat dekat, detail tentang dana penelitian tahunan mereka untuk perjalanan ke luar negeri, ke mana mereka pergi, tanggal keberangkatan dan kepulangan, serta apakah mereka sempat menerima lobi-lobi. Kami mendesak para anggota legislator baru untuk melakukan hal yang sama."

Konsultan kebijakan dan pendiri CCW, Gu Zhong-hua (顧忠華), mengatakan bahwa situasi Yuan Legislatif yang baru memang sulit diprediksi, dan bisa menjadi sangat baik atau sangat buruk.

Sisi positifnya adalah kehadiran kekuatan politik baru seperti Ko Wen-je. Jika para legislator Partai TPP yang tidak mewakili daerah pemilihan tertentu dapat bertindak secara mandiri dan menunjukkan keahlian mereka, dan berkoalisi berdasarkan isu tertentu, maka hal ini bisa mendorong komunikasi yang lebih rasional tentang berbagai masalah.

Sebaliknya, jika legislator yang baru terpilih mengadopsi strategi pertempuran yang merusak, sehingga menyebabkan lebih banyak konflik di Yuan Legislatif, maka itu bisa menimbulkan citra negatif Yuan Legislatif, yang tentu tidak diinginkan.

Gu Zhong-hua berharap susunan Yuan Legislatif yang baru memiliki semangat disiplin diri, serta mampu melakukan reformasi internal, dan menampilkan kinerja yang baik, demi kebaikan seluruh masyarakat.

Penyiar

Komentar