(Taiwan, ROC) —- Konflik antara Israel dengan kelompok Hamas, Palestina, tengah menjadi pusat perhatian dunia. Namun, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, telah mengingatkan dunia agar tidak melupakan bahwa agresi Rusia terhadap Ukraina masih berlangsung, dan negaranya sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi musim dingin kedua sejak perang pecah.
Agresi militer Rusia terhadap Ukraina telah berlangsung hampir selama dua tahun. Dengan musim dingin yang akan tiba, Ukraina tidak hanya bersiap menghadapi cuaca buruk untuk keperluan militer, tetapi juga mengajak perhatian media internasional agar terus berfokus pada konflik mereka, serta meminta agar dukungan militer dari Barat untuk Ukraina tetap berlanjut.
Serangan Rusia Mengalami Kekalahan Besar, Kemajuan Serangan Balik Ukraina Masih Terbatas
Konflik antara Ukraina dan Rusia di front timur sangat sengit. Pada pertengahan Oktober, Rusia menurunkan banyak pasukan dalam upaya untuk mengambil alih kota Avdiivka di wilayah Donetsk.
Namun, serangan Rusia mengalami kekalahan besar. Menurut intelijen militer Inggris, jumlah korban dari pihak Rusia mungkin merupakan yang terberat untuk periode tahun ini.
Di sisi lain, meskipun Ukraina mulai melancarkan serangan balasan sejak Juni lalu, tetapi mereka menghadapi perlawanan keras dari Rusia, dan dalam beberapa bulan terakhir, tidak ada kemajuan signifikan dalam konflik tersebut.
Mendekati Musim Dingin, Rusia Mungkin Kembali Menyerang Fasilitas Energi
Seiring datangnya musim dingin, para tentara Ukraina akan menghadapi pertempuran dalam cuaca ekstrem selama beberapa bulan mendatang, di mana hujan dan salju akan membuat kondisi medan tempur semakin sulit.
Selain itu, para ahli meyakini bahwa Rusia mungkin akan mengulangi taktiknya dengan menyerang infrastruktur energi Ukraina kembali, dengan tujuan untuk merusak sistem pasokan listrik dan pemanasan setempat selama musim dingin.
Tahun lalu, fasilitas listrik Ukraina diserang oleh ribuan rudal dan drone Rusia, yang berdampak signifikan pada kapasitas pembangkit listrik nasional Ukraina.
Ukraina Menguatkan Kekuatan Pertahanan Udara, Masyarakat Bersiap Hadapi Pemadaman Listrik
Untuk menghindari kembali terjebak dalam kesulitan energi seperti musim dingin tahun lalu, Ukraina sedang berupaya memperkuat sistem energi dan kekuatan pertahanan udara mereka.
Di wilayah Kyiv, para tentara sedang berlatih dengan rudal anti-udara portabel. Pasukan yang telah memiliki pengalaman bertempur di garis depan akan bertanggung jawab atas pertahanan wilayah ibu kota selama musim dingin ini, serta mencegah serangan drone Rusia terhadap fasilitas sipil.
Masyarakat Ukraina juga sedang mempersiapkan kemungkinan pemadaman listrik, seperti seorang bocah laki-laki berusia 13 tahun di Kyiv yang sedang membelah kayu untuk membantu ibunya mempersiapkan bahan bakar kayu yang dibutuhkan selama musim dingin.
Sejak pecahnya perang pada Februari 2022, Ukraina terus bergantung pada bantuan militer Barat untuk melawan invasi Rusia.
Tahun ini, pemimpin Barat telah berjanji untuk menyediakan tank canggih, sistem rudal, dan pesawat tempur untuk mendukung Ukraina dalam pertahanan dan melakukan serangan balik.
Senjata canggih tersebut sudah mulai diterima. Tank Abrams dari AS dan tank Leopard dari Jerman telah dikerahkan di medan perang Ukraina. Di samping itu, sistem rudal taktis militer AS (ATACMS) telah diaktifkan pada bulan Oktober kemarin dan telah menunjukkan efektivitas awal.
Belanda Bantu dengan Jet Tempur F-16 untuk Latihan di Rumania
Di sisi lain, jet tempur F-16 milik AS yang disumbangkan oleh Belanda juga sedang dipersiapkan untuk dilatih di negara tetangga Ukraina, yakni Rumania, dan diharapkan dapat dikerahkan di medan perang pada tahun mendatang.
Namun, dengan situasi peperangan yang terus berkepanjangan, suara-suara di perpolitikan AS mulai mempertanyakan bantuan untuk Ukraina.
Ditambah lagi, konflik antara Israel dengan Hamas telah memindahkan fokus global, menimbulkan keraguan apakah dukungan militer Barat untuk Ukraina dapat dipertahankan dalam jangka panjang.
Beberapa hari setelah konflik meletus di Timur Tengah, Presiden Ukraina Zelensky segera mengunjungi markas NATO di Brussels, menyerukan kepada negara-negara anggota untuk meningkatkan dukungan mereka terhadap Ukraina sebelum musim dingin tiba, dan berharap bahwa konflik Timur Tengah tidak akan mengurangi bantuan mereka terhadap Ukraina.
Rancangan Anggaran Miliaran Dolar Biden, Bantuan untuk Ukraina Menghadapi Ketidakpastian
Apakah dukungan untuk Ukraina akan terus berlanjut? Hal ini tentu akan sangat bergantung pada AS, yang notabene adalah negara yang paling banyak memberikan bantuan.
Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, memperingatkan dalam sebuah sidang di Kongres bahwa tanpa bantuan Amerika, Putin akan memenangkan perang melawan Ukraina.
Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin mengatakan, "Sulit untuk memberikan jadwal waktu yang pasti tentang berapa lama lagi, tapi saya dapat meyakinkan Anda bahwa tanpa dukungan kita, Putin akan berhasil. Meskipun orang-orang Ukraina telah melakukan pekerjaan yang luar biasa dengan bantuan kita, dengan apa yang kita berikan kepada mereka, tapi jika kita sekarang menarik dukungan kita, maka Putin hanya akan menjadi lebih kuat, dan dia akan berhasil melakukan apa yang ingin dia lakukan, yaitu merebut wilayah kedaulatan tetangganya."
Bagaimana Ukraina memastikan akan mendapat dukungan terus-menerus dari sekutu internasional dan membuat lebih banyak kemajuan dalam operasi serangan balik, maka musim dingin tahun ini akan menjadi momen yang sangat krusial.