close
RTISISegera unduh Aplikasi ini
Mulai
:::

Perselisihan Kanada dengan India, Membuat Bangsa Barat Menjadi Canggung

  • 06 October, 2023
Perspektif
Perselisihan Kanada dengan India, Membuat Bangsa Barat Menjadi Canggung

(Taiwan, ROC) --- Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menuduh pemerintahan Perdana Menteri India Narendra Modi terlibat dalam pembunuhan seorang pemimpin Sikh, Hardeep Singh Nijjar, yang terjadi di Provinsi British Columbia, Kanada, pada bulan Juni tahun ini.

PM Kanada tersebut mengatakan bahwa berdasarkan “informasi terpercaya” yang diperoleh oleh pemerintah Kanada, pelakunya adalah agen intelijen India.

Ia menyebut tindakan ini sebagai "pelanggaran yang tidak dapat diterima terhadap kedaulatan negara Kanada." Sebagai respons, otoritas Ottawa telah mengusir pejabat intelijen India tingkat tinggi yang bertugas di Kanada.

Para ahli menunjukkan bahwa perselisihan ini menempatkan sekutu Barat yang berharap untuk berkolaborasi dengan baik, Kanada maupun India dalam posisi yang sulit.

Kedua negara tersebut telah mengusir pejabat satu sama lain, memperkeruh hubungan bilateral dan berpotensi mempengaruhi dinamika internasional.

India dengan tegas membantah semua tuduhan tersebut dan sebagai balasannya juga mengusir seorang diplomat Kanada, sambil menuduh bahwa pemerintah Kanada telah melindungi aksi teroris. Hubungan antara kedua negara semakin memburuk.

Menurut statistik, saat ini ada sekitar 770.000 orang Sikh yang tinggal di Kanada, menjadikan komunitas Sikh terbesar di luar India dan membentuk sekitar 2% dari total populasi Kanada.

Para ahli mengatakan bahwa perselisihan ini bisa menciptakan keretakan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam hubungan antara Amerika Serikat dan dua mitra utamanya, serta membuat negara-negara Barat berada dalam situasi canggung.

 

Pencarian India Terhadap Sosok Hardeep Singh Nijjar

Polisi federal Kanada mengungkapkan bahwa pada tanggal 18 Juni 2023 malam, di area parkir Gurdwara Guru Nanak Sikh di Surrey, British Columbia, ditemukan mayat pria dengan "luka tembak yang jelas" di dalam mobil.

Korban kemudian dikonfirmasi sebagai Hardeep Singh Nijjar, seorang penanggung jawab kuil yang berusia 45 tahun.

Hardeep Singh Nijjar adalah seorang aktivis Sikh dengan kewarganegaraan Kanada yang menganjurkan pendirian sebuah "Negara Khalistan," yang akan mencakup sebagian dari negara bagian Punjab di India. Sekarang, negara bagian ini memiliki populasi Sikh terbesar di dunia.

Pemerintah India telah lama memerangi separatisme Sikh dan menganggap gerakan untuk mendirikan Khalistan sebagai ancaman terhadap keamanan nasional.

Beberapa organisasi yang terkait dengan gerakan ini telah ditetapkan sebagai "organisasi teroris" di bawah "Undang-Undang Pencegahan Kegiatan Ilegal" India, dan Nijjar sendiri telah diburu oleh pemerintah India.

 

Sikh, Keretakan Hubungan Kanada dengan India

Tegangnya hubungan antara Kanada dan India terkait isu Sikh sebenarnya telah berlangsung cukup lama.

Meskipun aktivitas pemberontakan Sikh telah berakhir pada beberapa dekade lalu, tetapi pemerintah Modi memperingatkan bahwa separatisme Sikh sedang mencoba untuk bangkit kembali dan mendesak negara-negara seperti Kanada untuk mengambil langkah-langkah pengekangan lebih lanjut.

Pada bulan Juni 2023, India telah memanggil kembali diplomat senior Kanada untuk memprotes keberadaan sebuah parade mobil hias di sebuah kota kecil di Kanada.

Mobil hias tersebut memperingati pembunuhan Mahatma Gandhi, mantan Perdana Menteri India. Pada akhir tahun 2020, komentar simpatik dari Justin Trudeau perihal protes petani yang didominasi oleh komunitas Sikh di negara bagian Punjab juga memicu protes dari pemerintah India. Yang harus berbuntut pada dipanggilnya pejabat Duta Besar Kanada yang bertugas di India

 

Keraguan Bangsa Barat Terhadap Penantian Kerja Sama dengan India

Dan karena negara-negara Barat yang dipimpin oleh AS tengah berusaha mendekati India guna menyeimbangkan Tiongkok, tentunya berharap India akan berkolaborasi dengan bangsa Barat dalam perang Ukraina.

Insiden yang ada juga akan membuat sekutu dekat Kanada berada dalam situasi yang canggung.

Termasuk AS Inggris, dan Australia, semuanya telah mengekspresikan kekhawatiran mereka perihal insiden ini.

Mereka akan tetap berpegang pada sikap hati-hati, menekankan akan menunggu hasil penyelidikan. Sebagai perbandingan, peristiwa pembunuhan seorang mata-mata ganda Rusia di Inggris pada tahun 2018 telah memicu kutukan keras dari negara-negara Barat dan pengusiran ratusan diplomat Rusia.

Seorang ahli di Centre for International Governance Innovation (CIGI) di Ottawa, Wesley Wark mengatakan, "Rekan-rekan aliansi Five Eyes kami enggan terlibat sepenuhnya dalam insiden ini, yang tentunya dapat dimengerti. Karena dalam konteks hubungan yang terus bersitegang dengan Tiongkok, setiap negara berkeinginan untuk meningkatkan hubungan dengan India."

Aliansi Five Eyes adalah aliansi intelijen yang terdiri dari Kanada, AS, Inggris, Australia, dan Selandia Baru.

Wesley Wark mengatakan, “Ini adalah sebuah permainan menunggu. Jika Kanada menghasilkan bukti yang sangat kuat yang menunjukkan keterlibatan pemerintah India dalam aksi pembunuhan ini, saya pikir kita akan mendengar lebih banyak suara dukungan dari sekutu kita."

 

Kontroversi Memudarkan Hubungan Diplomasi

Beberapa analisis menunjukkan bahwa insiden ini dapat disandingkan dengan kasus pembunuhan jurnalis Washington Post, Jamal Khashoggi, yang diduga dilakukan oleh otoritas Arab Saudi di Turki.

Hubungan antara AS dan Arab Saudi sempat memburuk setelah pembunuhan Khashoggi, tetapi baru-baru ini mulai membaik di tengah ketegangan geopolitik internasional.

Seorang analis pertahanan senior di wadah pemikir AS Rand Corporation, Derek Grossman mengatakan, "Jika pengalaman Arab Saudi setelah pembunuhan Khashoggi bisa menjadi panduan, maka yang dibutuhkan India sekarang ini adalah waktu."

Dia menambahkan, "Semakin lama kontroversi ini berlarut, semakin besar kemungkinan bagi kedua negara dan pihak lain ingin melanjutkan dan bergerak maju."

 

Penyiar

Komentar