close
RTISISegera unduh Aplikasi ini
Mulai
:::

Part 1. Hubungan Korsel – Jepang Mencair, Seoul Berniat Meningkatkan Pengaruhnya di Dunia Internasional

  • 17 March, 2023
Perspektif
Part 1. Hubungan Korsel – Jepang Mencair, Seoul Berniat Meningkatkan Pengaruhnya di Dunia Internasional

(Taiwan, ROC) --- Selama beberapa tahun lamanya, hubungan Korea Selatan – Jepang menegang dikarenakan perselisihan latar belakang sejarah, mengingat Jepang pernah menjajah wilayah Korea Selatan.

Semenjak berkuasa tahun lalu, Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol telah berusaha untuk memperbaiki hubungan kedua negara. Menurut analisis para ahli, Korea Selatan berupaya menyesuaikan hubungannya dengan Jepang disebabkan karena adanya tendensi untuk menguatkan aliansi antara Korea Selatan, Amerika Serikat dan Jepang, guna memperluas pengaruh global mereka.

 

Presiden Yoon Suk-yeol: Jepang Seharusnya Adalah Mitra Korea Selatan

Semenjak duduk di kursi pemerintahan pada bulan Mei tahun lalu, Yoon Suk-yeol berusaha menyesuaikan hubungan Korea Selatan dengan Jepang. Presiden Yoon Suk-yeol berharap bisa menyingkirkan perselisihan sejarah antara kedua negara yang selama ini terjadi.

Presiden Yoon Suk-yeol baru-baru ini memperjelas bahwa Jepang adalah mitra yang sangat diperlukan bagi Korea Selatan, guna melawan ancaman nuklir Korea Utara dan memajukan kepemimpinan Negeri Ginseng di kancah dunia.

Pernyataan di atas diprediksi bahwa Seoul berniat untuk mempercepat seluruh proses pendekatan mereka dengan Tokyo.

Dalam pidato singkat guna memperingati 104 tahun Gerakan Kemerdekaan Korea pada tanggal 1 Maret kemarin, Presiden Yoon Suk-yeol menyampaikan, pihak pemerintah akan mulai mengubah nada mereka, dan tidak lagi meminta kepada Jepang untuk menyampaikan permohonan maaf atas sejarah agresi mereka.

Presiden Yoon Suk-yeol pun kemudian mengaitkan kemakmuran Korea Selatan pada masa mendatang dengan jalinan kerja sama yang semakin mendalam dengan pihak Jepang.

Dalam pidato yang sama, Presiden Yoon Suk-yeol, pertama-tama mendesark masyarakat luas untuk mengenang kontribusi para martir politik terhadap kebebasan dan kemerdekaan Korea Selatan.

Presiden Yoon Suk-yeol mengatakan, “Sekarang, Gerakan Kemerdekaan Korea telah melampaui satu abad. Jepang sendiri juga telah bertransformasi, dari yang sebelumnya adalah pelaku agresi militer, sekarang telah berubah menjadi mitra, yang siap berbagi nilai-nilai universal dengan kami. Dan turut berkolaborasi dalam masalah keamanan, ekonomi dan agenda global.”

 

Aliansi Trilateral, Seoul Merekatkan Hubungannya dengan Tokyo

Media Korea Selatan, Korea Herald mewartakan, pidato Presiden Yoon Suk-yeol adalah wujud kesiapan otoritas Negeri Ginseng dalam menyusun blueprint tentang bagaimana menangani hubungan mereka dengan Tokyo. Saat ini, Korea Selatan memiliki prioritas yang lebih utama, yaitu meningkatkan jalinan kerja sama 3 pihak mereka, yakni dengan AS dan Jepang. Apalagi fakta bahwa Korea Selatan dan Jepang adalah sekutu penting AS adalah hal yang tidak dapat dielakkan lagi.

Dalam pidatonya, Presiden Yoon Suk-yeol menekankan, guna menghadapi ancaman nuklir Korea Utara dan serangkaian krisis global, maka kerja sama antara Korea Selatan dengan Amerika Serikat dan Jepang menjadi lebih penting dari sebelum-sebelumnya.

Di samping itu, Korea Selatan juga akan menggalakkan kerja sama dengan negara-negara sehaluan, guna memperluas manfaat nilai kebebasan dan kemakmuran bersama mitra di dunia.

Penyiar

Komentar