(Taiwan, ROC) --- Pada tahun 2022, umat manusia berhasil membuat terobosan besar dalam mengeksplorasi luar angkasa, termasuk pencapaian dalam sektor pengamatan dan misi pendaratan di bulan. Pencapaian ini diharapkan akan terus berkembang pada tahun 2023 mendatang. Sementara itu, persaingan antara Amerika Serikat, Tiongkok dan Rusia di sektor astronomi masih akan terus berlanjut.
Ancaman Asteroid dan Teleskop Luar Angkasa Menjanjikan Hal Baru
Perkembangan teknologi di sektor astronomi telah berhasil mencapai sederet prestasi yang membanggakan pada tahun 2022. Amerika Serikat diberitakan berhasil menuntaskan ujian pertama mereka dalam mencegah ancaman asteroid yang sempat akan bertabrakan dengan bumi.
Tidak sampai di situ, Negeri Paman Sam juga berhasil mengembangkan inovasi teleskop luar angkasa, yang dianggap mampu membawa perspektif baru untuk “mengintip” pergerakan alam semesta.
Misi untuk kembali ke bulan setelah 50 tahun lamanya, juga telah mencapai kemajuan yang signifikan.
Memasuki tahun 2023, perkembangan di bidang astronomi tidak pernah berhenti. Di sisi lain, persaingan AS dengan Tiongkok di sektor ini kian ketat. Rusia di lain pihak, juga memiliki potensi yang tidak dapat diabaikan.
Perjalanan Perdana Wisata Luar Angkasa
Tahun 2021 juga dikenal sebagai tahun pertama bagi “perjalanan wisata” luar angkasa umat manusia. Banyak perusahaan dirgantara juga sudah menuntaskan misi wisata luar angkasa pribadi mereka.
SpaceX, yang dimiliki oleh manusia terkaya di dunia, Elon Musk, diperkirakan akan meluncurkan misi bernama Polaris Dawn pada paruh pertama tahun 2023. Polaris Dawn adalah misi perjalanan wisata yang akan membawa manusia mengitari planet bumi selama tiga hari.
Polaris Dawn sendiri akan membawa 4 turis luar angkasa dalam setiap misinya. Untuk misi pertama sendiri, juga akan diikuti dan dipimpin oleh pengusaha kenamaan asal Amerika Serikat, Jared Isaacman.
Mereka juga akan menjadi turis luar angkasa pribadi pertama dalam sejarah umat manusia, yang meninggalkan kapsul luar angkasa untuk melakukan segelintir aktivitas.
NASA Berhasil Menuntaskan Misi Tak Berawak ke Bulan
Pada bulan Desember tahun lalu, NASA menuntaskan misi “Artemis I” selama 26 hari. Misi “Artemis I” membawa pesawat ruang angkasa tak berawak, yang kemudian mengorbit bulan dan kembali ke bumi.
Reporter media asal Amerika Serikat Associated Press (AP), Marcia Dunn menyampaikan, ini adalah langkah besar untuk mempersiapkan “Artemis I”, semenjak perjalanan ke bulan pada tahun 1972 yang dilakukan oleh misi “Apollo 17”.
Kepada media AP, Marcia Dunn mengatakan, “Semenjak misi “Apollo 17” pada tahun 1972 berhasil dilakukan, keinginan untuk kembali ke bulan mulai didengungkan, terutama semenjak 50 tahun belakangan. Oleh karena itu, NASA memutuskan untuk mengirimkan pesawat luar angkasa mereka ke bulan, tetapi tidak ada sosok manusia yang berada di dalamnya. Namun saat ini, sepertinya waktu sudah tiba. Mereka berhasil menuntaskan misi mereka. Dan kemajuan-kemajuan berikutnya tampaknya akan segera terealisasikan.”