:::

Selamat tinggal, Cola! – Anjing Shiba Inu di SMP Ansi Kota New Taipei

  • 19 May, 2023
Reporter Muda

【Pokemon di Sekolah】

再見了,可樂—新北市安溪國中「柴柴」輔導老師

Selamat tinggal, Cola! – Anjing Shiba Inu di SMP Ansi Kota New Taipei

sumber foto: FB Cola, Anjing SMP Ansi Kota New Taipei

【Catatan Editor】

Apa kabar? Kami adalah tim pemburu harta karun dari Reporter Muda, spesialis kami adalah membantu melacak harta karun ajaib di sekolah, agar aneka harta karun di setiap sudut sekolah yang tersembunyi dapat “terungkap”. Kami akan mendeskripsikan kisah perjalanannya, melalui teman sekelas dan guru pengajar yang mendampinginya pagi dan malam untuk membawa kita semua menelusuri kehidupan mereka di sekolah.

Kali ini kami akan membawa Anda sekalian menuju SMP Ansi di kota New Taipei, bersama mengenal “tamatan sekolah ini” menjadi sosok yang paling disukai oleh guru dan murid. Dia Bernama “Cola” seekor anjing ras Shiba Inu.

 

Data Identitas

Nama                 : Cola

Jenis                   : Shiba Inu, Jepang

Gender               : Betina

Berat                  : 16 kilogram

Usia                    : diprediksikan 15 tahun

Ciri Khas             : murah senyum

Watak                  : periang dan lugu

Hobi                   : bermain bersama guru dan murid sekolah, mengejar ayam, berenang

Lokasi mangkal   : SMP Ansi Kota New Taipei

 

Halo semuanya, nama saya “Cola”, bagi kalian yang sedang membaca artikel tentang cerita saya ini, sebenarnya saya adalah anjing yang sudah menjadi malaikat di surga. Tapi saya tahu, murid-murid dan guru-guru SMP Ansi tidak pernah melupakan saya, saya pun sangat merindukan mereka dan selama tidak akan pernah melupakan hari-hari saya selama di SMP Ansi.

 

*Saya “Seleb Popular” yang punya banyak bintang loh!

Saya masih ingat pada 17 Maret 2010, menjadi murid baru di SMP Ansi, hingga 16 Juni 2022 karena saya  sakit tak terobati dan terpaksa meninggalkan sekolah ini untuk selama-lamanya. Hari-hari di sekolah SMP Ansi selama 12 tahun, saya diperlakukan dengan baik oleh setiap guru, murid bahkan orang tua murid, mereka sangat sayang dan menganggap saya sebagai keluarga sendiri, inilah menjadi masa-masa yang terbahagia dalam hidupku. Kini saya berada di surga saya tetap akan melindungi orang-orang yang pernah menyayangi saya.

 

Sebenarnya, saya juga “ Seleb” yang punya banyak follower loh! Saya masih ingat, pada tahun 2016 pertama kali Dewan Pertanian menggelar kegiatan pemilihan anjing terbaik dan saya terpilih sebagai anjing sekolah juara harapan. Seketika saya menjadi populer. Guru sekolah membuatkan saya Facebook Fanspage dengan nama 「安溪國中校犬【可樂】」 anjing SMP Ansi “Cola”, ada follower yang juga membuatkan saya seragam sekolah, dengar-dengar kabar juga memobilisasi gerakan anjing sekolah. Saya tidak hanya dikenal oleh seluruh murid dan guru di sekolah bahkan di luar sekolah saya juga populer, karena guru Jiang Da-ru (姜大如) yang merawat saya, selalu membawa saya saat ceramah di sekolah lain, dia adalah guru “ pendidikan kehidupan” yang terkenal!

 

Lagi pula tidak sedikit lencana yang saya peroleh, seperti acara pemilihan anjing luar biasa untuk sekolah yang diselenggarakan oleh Taiwan Animal Protection Monitor Network dan World Dog Alliance saya mendapat juara harapan! Meskipun setelah saya sakit dan berpulang, pada acara pemberian penghargaan tahun 2022, pihak panitia penyelenggara secara khusus menobatkan saya sebagai “anjing teladan simbol kasih kehidupan”, berbicara tentang hal ini, apakah Anda merasa penasaran? Bagaimana kehidupan saya dari anjing jalanan hingga menjadi anjing sekolah yang disukai banyak orang?

 

*SMP Ansi merawat saya, dari anjing jalanan berubah menjadi “Tuan Putri”

Semula saya adalah anjing tak bertuan, setiap hari berkeliaran di jalan, kadang ada makanan dan kadang tidak. Suatu hari, saya yang lapar dan kelelahan berjalan hingga di depan pintu masuk SMP Ansi, pada hari itu udara sangat dingin, saya memutuskan untuk menyelinap masuk ke sekolah pada malam hari, saya masuk ke asrama Kepala Sekolah untuk mencari kehangatan, berharap bisa inap semalam di sana.

 

Tak disangka mukjizat terjadi!

 

Guru dan murid tim bulu tangkis baru saja selesai latihan mendapati saya yang mengigil kedinginan, merka membawa saya ke asrama, tidak hanya membuat saya kencang dengan aneka makanan, masih memandikan saya, membersihkan saya dari kotoran dan aroma tak sedap selama saya mengembara.

 

Kemudian guru Jiang Da-ru selaku Direktur dan pernah menjadi guru olah raga membantu saya mencari tuan, akan tetapi tidak berhasil , tak ada seorang pun yang ingin menjadi tuan saya. Meskipun demikian, saya juga tidak kecewa, diam-diam saya beritahu kalian semua, karena sebenarnya saya lebih suka dengan SMP Ansi, sekolah secara resmi menerima saya menjadi murid, menjadi anjing sekolah di SMP Ansi.

 

Pagi hari saya ikut bersekolah, malam hari saya pulang ke rumah Jiang Da-ru, hidup saya sangat menyenangkan! Selama 12 tahun, selama di sekolah berat badan semakin bertambah, semula 9,8 kg bertambah menjadi 16 kg.

 

Berkat upaya guru dan murid sekolah membuat saya semakin gemuk, mungkin saya juga agak “dimanja”, mereka memberikan saya “paha ayam”, saya juga bingung bagaimana cara melahap satu paha ayam yang utuh! Melihat saya tidak bergerak, mereka akan merobek menjadi suwiran daging, hahahaha saya baru bisa menyantap satu demi satu, benar-benar sangat terharu dengan mereka yang mengerti dan memanjakan saya!

 

*Bahkan murid yang nakal pun “luluh hati” karena saya  

Mereka menetapkan hari jadi saya pada 17 Maret, yaitu tanggal saya datang ke sekolah ini, hingga tahun 2014 saya diberi hadiah berupa kartu pelajar, kartu ini masih ada bar code, benaran loh saya juga bisa pinjam buku di perpustakaan sekolah, hanya saya belum pernah pinjam buku.

 

Guru Jiang Da-ru memperlakukan saya selayaknya murid sekolah lainnya, hal yang ingin diwariskan oleh guru kepada murid adalah “ketrampilan yang dapat dibawa murid”, maka saya diajari pelatihan renang profesional, ada banyak sungai di sekitar Sanxia, pada hari libur guru membawa saya untuk dilatih secara khusus, sebenarnya adalah berwisata air dan saya telah menjadi perenang yang baik.

 

Sebagai anjing sekolah dipenuhi dengan banyak kegiatan, saya dijuluki sebagai “putri periang” yang disukai banyak orang, karena murah senyum, termasuk murid-murid yang pendiam dan nakal bahkan hati guru-guru “luluh” karena saya, inilah kehebatan saya!

 

Satu hal yang patut diketahui, 5 tahun kemudian setelah saya di SMP Ansi, Guru Jiang Da-ru membentuk “Organisasi Perlindungan Binatang”, karena karisma saya tidak sedikit orang yang ikut bergabung dalam organisasi ini, dalam hitungan detik seketika jumlah anggota bertambah dengan pesat! Yang saya sukai adalah semua murid senang bermain dengan saya, sehingga menjadi topik pembicaraan antara guru dan murid, mendekatkan mereka, termasuk mendekatkan jarak manusia dan binatang. Tentu saja, guru memanfaatkan kesempatan ini untuk mengajari murid bagaimana merawat saya, belajar berinteraksi dengan binatang dan lainnya, sekaligus mensosialisasikan “adopsi binatang menggantikan membeli binatang”, karena saya, murid-murid belajar merawat binatang dalam situasi nyata.

 

 

Berat untuk Berpisah, Semakin Sedih Apabila Guru dan Murid Sedih Karena Saya

 

April 2022 saya mendadak jatuh sakit, bagian sekitar daun kuping wajah kiri mencekung, sekitar April- Mei guru membawa saya berobat ke dokter berulang kali, saya tahu mereka sangat menderita, saya tidak berharap karena saya mereka menderita, meski demikian, saya tahu mereka tidak pernah menyerah. Ketika menginginkan agar rasa kuatir mereka hilang, saat berobat atau kesakitan, saya tidak pernah merengek, saya ingin menjadi anak pemberani di mata mereka. Masa-masa bersama di sekolah selama 15 tahun, saya disayang semua guru dan murid sekolah dan saatnya saya tinggalkan.

 

Selama saya sakit lebih dari 100 hari, saya sangat berterima kasih kepada semua yang merawat saya, mereka mau membersihkan muntahan saya, merasa kuatir saya tidak makan, karena itu saya memilih saat liburan musim panas meninggalkan mereka, berharap dengan cara membalas budi kebaikan mereka adalah tidak membuat mereka bersedih hati.

 

Di surga saya juga merasa senang, karena gerakan cinta binatang tetap berjalan. Murid SMP kelas II Wang Pin-chun(王品淳) membawa kucing “Rou Pau” yang berusia 10 bulan ke sekolah, para murid rebutan ingin mengendong kucing tersebut.

 

Selain itu murid SMP kelas II Pan Guan-jun (潘冠鈞) juga membawa anjing “Dodo” usia 1 tahun ke sekolah, meskipun Dodo ingin bermain dengan Rou Pau, akan tetapi kelihatannya kucing Rou Pau ketakutan. Saya melihat Pan Guan-jun sedang berupaya menarik anjingnya, agar tidak berkelahi, sementara murid lainnya sibuk mencari akal agar Rou Pau ditaruh kembali ke dalam tasnya. Situasi seperti ini membuat saya merasa lega, murid-murid sedang belajar mengatasi situasi yang dihadapi, saling bekerja sama menghadapi dan menyelesaikan masalah.

Beberapa hari setelah saya pergi, saya melihat mereka menangis karena saya, saya tidak tega meninggalkan mereka, namun seketika saya melihat ada kegiatan yang diadakan sekolah, mengajak semua mengungkapkan isi hati terhadap orang-orang di sekelilingnya, agar orang tersebut pun mengetahuinya. Saya membaca tulisan-tulisan yang ada”

 

“Terima kasih untuk guru matematika, selalu bersabar menjawab setiap pertanyaan dari murid”.

 

“Saya sangat berterima kasih kepada teman baikku, kapan saja selalu merespons saya, walaupun di tengah kesibukan”.

 

“Terima kasih kepadamu yang selalu membantu di saat aku membutuhkan”.

 

“Temanku selalu mendampingku di tengah kesibukannya, terima kasih kepadanya yang memberikan kenangan terindah di SMP”.

BOX1 : Guru Jiang Da-ru

Saya adalah Jiang Da-ru, guru SMP Ansi, saya sama sekali belum pernah memelihara anak bulu, akan tetapi takdir mempertemukan kami dengan Cola, bahkan Cinta Cola akan berlanjut membagikan kenangan dan cinta yang indah.

 

Cola membawa banyak energi positif dan kegembiraan. Saya bisa merasakan kesedihan para guru dan murid atas kepergian Cola, dan memerlukan waktu untuk kesedihan ini, namun saya yakin Cola tidak menginginkan kesedihan ini berlarut, maka kami mempertimbangkan cara apa yang bisa kami lakukan agar semua dapat mengungkapkan rasa kehilangan ini.

 

Setiap orang ada baik dan buruknya, namun Cola tidak pernah menolak siapa pun. Saya merasa ini menjadi sesuatu yang dapat kita pelajari bersama, maka saya bersama guru Wu Jun-rui (吳俊叡) meluncurkan kegiatan “belajar menjadi orang baik – biarkan cinta mengangkasa”, yaitu suatu kegiatan merasakan kebaikan orang lain, seperti Cola yang baik terhadap kita semua. Maka dari itu, kami menyiapkan kertas catatan dan mengajak murid-murid menulis “siapa yang baik sama saya, atau saya mau berterima kasih kepada siapa”, dan kasih dan ungkapan terima kasih ini sepatutnya diketahui oleh orang tersebut. Orang yang mendapat kertas akan menandatangani sehingga setiap murid akan merasakan betapa berharga dirinya di mata orang lain, kemudian kertas catatan tersebut akan dimasukkan ke dalam kotak pos bergambar Cola.

 

BOX2 : Ungkapan dari murid-murid

 

Q: Mengapa suka bermain dengan Cola?

 

Huang Juo-yu (黃若瑜), “Saya merasa Cola sangat lucu, sangat menyenangkan, ketika senang atau tidak senang saya selalu mencarinya, melihat dia sedang tidur, melihat tingkahnya yang lugu.”

 

Chuang Jia-wei (莊珈維), “Setiap kali melihat dia berguling di atas rumput, merasa lucu sekali, bisa merasakan dia anjing yang periang, murah senyum maka suka bermain dengannya. Ketika lelah belajar, melihat Cola hati menjadi lega dan senang”.

 

Wang Pin-chun (王品淳), “Senyum Cola sangat manis sekali, ketika nilai ujian jelek, perasaan tidak senang akan mencari Cola dan mengelusnya. Meskipun saat mengajaknya jalan, Cola tidak mau bergerak, akan tetapi saya selalu bersabar menunggunya hingga bersedia berjalan. Senyuman selalu menarik perhatian orang”. 

 

Q : Biasanya kalian juga merawat Cola?

 

Huang Juo-yu (黃若瑜), “Saat dia tertidur saya membantu merapikan bulunya, ketika melihat dia berjalan di sekolah, saya selalu menggodanya, bermain bersamanya, memberi dia makan. Saya paling suka jalan-jalan bersama Cola di taman sekolah.”

 

Chuang Jia-wei (莊珈維), “Saat istirahat makan siang, saya akan mencari Cola dan memberinya makan. Cola daging kering dan camilan.”

 

Q : Ketika Cola sakit, bagaimana kamu menjaganya?

 

Huang Juo-yu(黃若瑜) “Melihat dia berbaring di kandangnya, merasa tidak nyaman, saya belajar dari guru, menyuapi dia minum air dengan jarum suntik, seperti ibu merawat anaknya, saya tidak merasa direpotkan.”

 

Chuang Jia-wei (莊珈維), “ketika Cola sakit, menderita inkontinensia, setiap kali saya mendapati ada urin maka saya akan mencuci bantal dan kain alas, teman-teman lain juga akan membantu. Saya suka dia, saya bersedia melakukan apapun demi dia.”

 

Q : Bagaimana mengungkapkan rasa rindu terhadap Cola?

 

Huang Juo-yu (黃若瑜), “Saya masih merasa sedih jika ingat Cola, semasa hidupnya Cola sangat lincah dan energik hingga sakit dan tidak kuat jalan, saya merasa tidak tega dan sedih melihat dia sakit, mungkin dia pergi maka sudah melepas diri dari penderitaan. Namun saya masih bersama guru Jiang Da-ru membahas tentang Cola pada masa lalu, seiring berjalannya waktu saya mulai dapat melepaskan, tapi saya akan selalu ingat dengannya.”

 

Chuang Jia-wei (莊珈維), “Saya melihat foto-fotonya, dengan guru Jiang Da-ru ngobrol tentang Cola seperti tingkah Cola di sekolah, gerakannya yang lucu agar semua tidak lagi bersedih malah merasa Cola kenangan yang tak terlupakan.”

 

Q: Makna penting apa yang diberikan Cola untuk kamu?

 

Huang Juo-yu(黃若瑜), “Dia sangat kuat, meskipun sakit tetapi tidak merengek, barang kali dia tidak ingin kami merasa kuatir.”

 

Chuang Jia-wei (莊珈維), “Saya tahu bahwa Cola menunggu guru yang merawatnya pulang ke rumah baru meninggal, hingga detik terakhir dia selalu peduli dengan orang, saya ingin belajar darinya, peduli dengan perasaan orang lain, melihat dia yang begitu kuat melawan penyakit yang dideritanya, membuat saya menyadari bahwa ketika kita menghadapi kesulitan maka harus kuat dan tidak kendur.

 

Wang Pin-chun (王品淳), “Cola membuat saya merasa bermain dengan anak bulu sangat menyenangkan, sekarang saya adalah bagian dari organisasi perlindungan binatang, meskipun Cola sudah tiada, saya berinisiatif membawa piaraan kucing di rumah ke sekolah, berbagi kegembiraan agar teman-teman sekolah merasa senang saat bermain dengan anak bulu.”

 

Penyiar

Komentar