Pelaku usaha restoran muslim – Arah Kiblat Dari Salat hingga Penyembelihan Daging Ternak
sumber : kids.twreporter.org
penulis : Chen Li-ting
foto : Syu Yu-cian; Jheng Yu-chen
Dalam Global Muslim Travel Index, Taiwan selama 2 tahun berturut-turut menduduki peringkat ke2 dunia pada tahun 2021 dan 2022, hal ini menunjukkan Taiwan termasuk negara yang sangat ramah muslim, restoran muslim di Taiwan kian hari kian banyak. Sementara restoran Muslim memerlukan sertifikat khusus “Halal”, staf yang mengolah daging dan proses perlu memenuhi persyaratan yang ketat, bahkan saat penyembelihan menggunakan pisau yang mematikan untuk mengurangi rasa sakit.
Reporter Muda secara khusus mewawancarai 2 pasutri pemilik restoran Muslim, agar kita dapat mengenal kekhasan budaya kuliner muslim, juga mengetahui bagaimana restoran muslim Taiwan beroperasi pada saat mereka tidak makan minum pada pagi hari ketika menjalani bulan Ramadhan.
Ma Renwei (馬仁偉) Tionghoa-Myanmar berusia 58 tahun dan istrinya Tionghoa-Thailand yang berusia sama Zhu Yunju (朱雲菊) membuka restoran Muslim yang menyajikan menu Thailand Utara di Taipei, yang melayani tidak sedikit tamu Muslim kalangan pebisnis dan politikus misalkan dari Arab, Malaysia dan Indonesia, berkat restoran ini membuat pasutri ini menetap dan mengakar di Taiwan.
Pasutri lainnya yang membuka restoran Muslim adalah Ali, muslim Pakistan yang menetap di Taiwan, masa lalu ia pernah tinggal di Pakistan dan Malaysia, setelah menikah dengan istrinya warga Taiwan, Lie Pei-hua (李霈華), membuka restoran Kari India hanya seluas 2-3 ping, setelah memiliki toko sendiri, pada 2 tahun yang lalu memperoleh sertifikat halal yang mana menjadi restoran Halal pertama di Keelung.
Dalam berhubungan dengan orang Taiwan, Ma Ren-wei dan Ali beranggapan orang Taiwan sangat ramah kepada mereka. Ali mengatakan, ada kalanya ketika pelanggan Taiwan mampir ke restoran bertepatan dengan waktu sholat, mereka bersedia menunggu 3-5 menit, bisa merasakan sikap toleransi membuat mereka merasa suka berteman dengan orang Taiwan, “lagipula budaya Taiwan sangat beragam, berbagai agama di sini sangat dihormati.”
Lolos Uji Sertifikasi Bahan Makanan Yang Ketat, Penyembelihan Ternak Dituntut agar Mengurangi rasa sakit
Yang menarik adalah, setiba orang Taiwan di restoran, biasanya akan menanyakan, “apa yang menjadi ciri khas masakan muslim?” Zhu Yunju (朱雲菊) sambil tertawa mengatakan, muslim tidak memiliki menu tersendiri, seperti restoran mereka menyajikan menu ala Thailand Utara, memiliki satu rasa, hanya saja untuk pemakaian bahan daging perlu melewati pengawasan, Taiwan semakin banyak pelaku restoran mendapatkan sertifikat halal.
Halal , dalam bahasa Arab yang berarti “yang diizinkan”, “yang sah”, lalu istilah ini dipakai pada bahan baku, proses pembuatan dan kualitas produk yang memenuhi hukum islam Syariah. Di negara yang mayoritas penduduk beragama muslim, sumber daging seperti ayam, sapi dan kambing, akan disembelih di penjagalan khusus. Akan tetapi di Yiawan dikarenakan umat muslim termasuk minoritas, sebelumnya penyembelihan daging dilakukan oleh muslimin untuk memudahkan muslim mendapatkan kebutuhan makanan, akan tetapi sekarang disediakan oleh produsen yang bersertifikat halal.
Ma Wei-ren mengatakan, produk daging yang digunakan pada restoran muslim bersertifikat halal, proses penyembelihan wajib lolos persyaratan yang sangat ketat, wajib dilakukan oleh 2 muslimin saat menyembelih menghadap ke sisi barat, menggunakan cara menyembelih ternak yang mematikan, mengurangi rasa sakit, 2-3 detik segera mati dan perlu mengeluarkan darah. Daging tidak boleh rusak, juga tidak diperkenankan ternak yang sakit.
Mengapa menyembelih ternak dan sholat, muslim akan menghadap ke barat?
Pemilik restoran muslim Ma Ren-wei menjelaskan, selain pada saat tukang daging menyembelih ternak, seluruh umat muslim di dunia saat sholat menghadap ke kabah Mekkah, untuk arah sholat di Taiwan atau negara Asia Tenggara , arah kiblat adalah arah Barat.
Dalam ponsel muslim umumnya memiliki aplikasi terkait Kabah, saat berkunjung ke negara lain, dengan mengaktifkan aplikasi ini maka segera mengetahui arah kiblat sholat.
Bahan baku makanan lainnya di restoran muslim ada yang menggunakan produk bersertifikal halal dari negara lain, misalkan produk makanan halal impor dari Thailand, sekarang di Taiwan telah memiliki beberapa bahan baku makanan bersertifikat halal, semakin mudah mendapatkan bahan makanan akan tetapi harga pun lebih mahal. Selain itu, toilet juga menyediakan fasilitas kebersihan, setelah menggunakan toilet, bukan hanya menggunakan tisu tetapi tersedia air untuk membilas dengan bersih.
Banyak pejabat tinggi dari negara muslim ketika berkunjung ke Taiwan mereka cenderung memilih restoran yang bersertifikat halal daripada hotel dan restoran bertaraf internasional, “di restoran besar, belum tentu berani makan”. Ma Ren-wi mengatakan, “Kami sangat taat dengan agama, tamu muslim di restoran kami bisa menikmati sajian kami dengan tenang.”
Bulan Ramadhan restoran tetap beroperasi, dalam hati meminta pengampunan
Akan tetapi muslim menjalani bulan Ramadhan setahun satu kali, berpuasa pada hari terang, apakah pada masa itu restoran diizinkan beroperasi?
Bulan puasa tahun ini setiap pagi hari, Ali tetap mempersiapkan pekerjaan untuk restoran kari India di Keelung, seperti biasanya menyambut tamu pelanggan. Yang berbeda adalah, secara khusus menyantap susu dan jus buah sebelum matahari terbit, untuk menyambut puasa sepanjang hari dan kesibukan di restoran.
Pada umumnya restoran di negara muslim pada bulan Ramadhan tidak beroperasi sepenuhnya, akan tetapi di Taiwan, sebagian restoran muslim juga perlu memerhatikan tamu pelanggan non-muslim, meskipun bulan Ramadhan, maka restoran tetap dibuka, ketika restoran beroperasi terkadang juga perlu mengurus beberapa hal yang tak lazim.
Ali menambahkan , “Menaati puasa adalah tanggung jawab kepada Sang Pencipta Semesta”. Pada masa lalu ketika masih tinggal di negara muslim, bulan Ramadhan tiba, maka setiap orang wajib berpuasa, semua orang berpuasa bersama, meskipun ada yang tidak bisa menahan rasa lapar, badan tidak enak, makan secara diam-diam, tidak boleh dibketahui orang lain atau polisi, akan tetapi di taiwan, muslim termasuk kaum minoritas, masa puasa maka diri sendiri yang menyesuaikan dengan situasi di Taiwan.”
Dari fajar hingga matahari terbenam, masih wajib bekerja dan menahan rasa lapar, apakah sanggup? Mendengar pertanyaan ini, Ali dengan tegas mengatakan, wajib menaati puasa, akan tetapi ada kalanya saat melayani tamu rombongan, ia sangat sibuk sekali, apalagi berdiri di samping sambil membakar roti , bakar daging, keringat bercucuran, merasa sangat lelah sepanjang hari. Ketika badan merasa tidak enak dan pusing, “maka dalam hati akan meminta pengampunan”. Ali juga akan segera minum air atau mengasup kalori, “setelah bulan puasa berakhir, maka akan membayar puasa yang bolong,”
Di penghujung hari, saat matahari terbenam, Ali dan Li Peihua segera makan kurma untuk menambah kalori mereka.
Meskipun ia menderita penyakit diabetes, karena sibuk lalu minum air, membuat saya merasa bersalah
Karena Ma Renwei menderita diabetes, Ramadhan menjadi tantangan besar baginya.
“Biasanya beberapa hari pertama puasa tidak terbiasa,” kata Ma Renwei terus terang.Misalnya dia sibuk keluar masuk dapur pada siang hari, dan ketika dia berbalik, dia mengambil air dan meminumnya, lupa bahwa dia sedang berpuasa. "Saya akan meminta ampun kepada Tuhan, karena itu benar-benar tidak hati-hati."
Pada hari pertama puasa 23 Maret 2023 berakhir, setelah pukul 6:22 malam hari, istrinya Chu yun-ju telah mempersiapkan porsi kecil Mixian, ketika kedua pasangan inin siap untuk buka puasa, pada saat itu kebetulan beberapa tamu masuk ke restoran, Ma Ren-wei segera minum air, makan kurma lalu bergegas melayani tamu dan memperkenalkan menu makanan
“Kalian dapat merasakan saya agak gusar,” karena hari pertama berpuasa, dari jam 3 lebih subuh baru makan pagi, sepanjang hari hingga malam hari tidka makan dan tidak minum, “lapar dan lelah, kadar gula darah rendah, maka emosi pun terpengaruh."
Memanfaatkan waktu luang, Ma Ren-wei sambil makan mixian sambil berkata, “sejak kecil hingga sekarang, saya selalu menjalani puasa secara penuh, jarang ada yang batal.” Jika pada hari tersebut menjalani bisnis restorannya, jam weker diatur pukul 3 subuh pagi, karena sebelum fajar atau sekitar 4:20 wajib selesai makan pagi, puasa berlangsung hingga 6:10 malam hari, kemudian tidur pukul 9:30 untuk mengisi energi.
5 Rukun Islam Syahadat, Sholat, Puasa, Zakat dan Naik Haji
Sejak awal Ma Ren-wei telah mengidap penyakit diabetes, Zhu Yun-ju merasa sangat kuatir, pada hari biasa pun ketika Ma Ren-wei lapar terlalu lama maka akan gemetaran. Akan tetapi ia juga mengatakan, setiap tahun pada saat bulan puasa, meskipun seberapa sibuk kerja di restoran, situasi kesehatan suami selalu baik, “seharusnya adalah berkat dukungan keyakinan”, beruntung sekali selama bulan Ramadhan tidak terjadi apa-apa, akan tetapi saat sibuk, “sewaktu-waktu saya selalu memanggilnya karena saya ingin memastikan dia baik-baik saja dan tidak pingsan.”
Ma Ren-wei sendiri juga menyadari kondisi kesehatannya, pagi hari sebelum berpuasa dan malam hari setelah berbuka, ia selalu minum insulin terlebih dahulu, jika tidak ada kelainan seperti harus berobat ke dokter atau ke rumah sakit untuk mendapat suntikan pengobatan, maka dia tetap berlanjut puasa, “ jika sudah diinfus maka puasa batal.
Ma Ren-wei sejak usia 6 tahun diajari kedua orang tuanya untuk belajar menjalani puasa, asalkan tidak ada kondisi darurat maka Ma Ren-wei sendiri juga berharap ia mampu menjalaninya sendiri. Zhu Yun-ju mulai berpuasa pada usia 9 tahun, ayah dan ibu yang mengajarinya, “berdoa dalam hati, agar diri lebih tenang untuk menunaikan ibadah puasa”.
Selain berpuasa, ketika sholat juga wajib dilaksanakan dengan khyusuk. Ma Ren-wei mengatakan, ia memanfaatkan lantai bawah tanah restoran, menyediakan ruangan hadap kea rah barat, tidak hanya menjadi musola bagi pasutri ini menjalani sholat, ada kalanya datang tamu muslim mereka juga bisa sholat bersama.
Dalam satu hari sholat 5 waktu, selain pagi dan sebelum tidur, selebihnya waktu sholat lainnya kebetulan mereka ada di restoaran. Ma Ren-wei mengatakan, pukul 6 lebih malam hari juga perlu bersholat, wajib membersihkan diri, lalu bersholat, namun jika ada tamu yang barusan datang maka sholat ini akan diganti setelah dia tiba di rumah pada malam hari.
Sholat bagi muslim sangat penting sekali, Ma Ren-wei menegaskan, dalam Alquran yang menunjukkan, sebagai 5 rukun islam yang wajib diamalkan umat Muslim, diantaranya Syahadat, Sholat, Puasa, Zakat dan Naik Haji. Sholat adalah berdoa, sementara Syahadat adalah membacakan syahadat atas keyakinan Tuhan Yang Maha Esa; Puasa , setahun sekali umat muslim menjalani puasa selama satu bulan, Zakat sumbangan amal kepada orang ; Naik Haji seumur hidup sekali ke Mekkah; ke 5 rukun adalah kewajiban bagi umat Muslim.