close
RTISISegera unduh Aplikasi ini
Mulai
:::

Pekan Interaktif 201023: Bagaimana Diet yang Baik?

  • 20 October, 2023
Pekan Interaktif - RtiFM Online Jumat

Pria Thailand Ini ternyata Menetap di Taiwan selama 18 Tahun tanpa Visa

Seorang pria Thailand ditangkap oleh polisi bulan lalu setelah berhasil memperpanjang masa berlaku visanya selama hampir 18 tahun, ia pun menghadapi deportasi dan denda hingga NT$50.000 (24,5 juta rupiah).

Dilansir dari SET News, pada bulan September, polisi Taichung menghentikan seorang pria Thailand yang mengendarai skuter karena dia tampak gugup dan sengaja berusaha menghindari petugas. Setelah berkali-kali ditanya status visanya oleh petugas, ia mengaku paspornya sudah habis masa berlakunya dan tidak memiliki izin tinggal. Ketika polisi membawanya ke Badan Imigrasi Nasional (NIA), sidik jarinya dipindai dan diketahui bahwa ia telah melampaui masa berlaku visanya selama lebih dari 6.500 hari.

Pria tersebut mengaku pernah mendatangi NIA untuk menanyakan statusnya, namun tidak ada tindakan lanjutan yang dilakukan oleh lembaga tersebut. Dia mengatakan bahwa dia memutuskan bahwa jika ingin kembali ke negara asalnya, dia akan melaporkan situasinya kepada pihak berwenang, tapi sementara itu, dia memutuskan untuk menghindari masalah dengan menahan diri untuk tidak terlibat dalam aktivitas yang melanggar hukum.

Dalam kesehariannya, dia mengatakan bahwa dia bergantung pada saudara perempuannya, yang menikah dengan warga negara Taiwan, untuk mendapatkan nafkah dan mencari tambahan nafkah dengan melakukan pekerjaan serabutan.

Setelah beberapa kali pemeriksaan dilakukan, berdasarkan catatan lama, dipastikan bahwa pria tersebut telah melebihi masa tinggal di Taiwan selama 6.560 hari, yang setara dengan 17 tahun, 11 bulan, dan dua minggu lalu, yaitu pada tanggal 5 Oktober 2005. Dia kemudian ditahan oleh unit khusus sambil menunggu deportasi.

Pada tanggal 30 Mei tahun ini, Legislatif Yuan mengesahkan beberapa amandemen terhadap Undang-Undang Imigrasi (入出國及移民法). Di antara perubahan tersebut, denda bagi warga negara asing yang tinggal lebih lama di Taiwan akan meningkat dari kisaran sebelumnya sebesar NT$2.000 hingga NT$10.000 menjadi kisaran yang lebih berat yaitu NT$10.000 hingga NT$50.000.

Polisi meminta warga negara asing yang telah melampaui batas masa berlaku visanya di Taiwan untuk mengambil inisiatif mendekati unit khusus di yurisdiksi masing-masing atau lembaga kepolisian yudisial untuk menyatakan kesediaan mereka meninggalkan negara tersebut. Mereka juga menyarankan warga Taiwan untuk tidak melakukan pekerjaan ilegal, menjadi perantara, atau menampung warga negara asing yang sudah melebihi masa tinggalnya di Taiwan.

Pria Thailand yang menetap di Taiwan tanpa visa (foto: Kepolisian Taichung)

Akhir Pekan Ini, Masjid Agung Taipei akan Menyelenggarakan Bazaar Amal untuk Palestina

Masjid Agung Taipei akan mengadakan penjualan amal di akhir pekan ini untuk menunjukkan solidaritas terhadap warga Palestina di tengah perang Israel-Hamas.

Penjualan akan diadakan pada hari Sabtu dan Minggu (21 – 22 Oktober) mulai pukul 10.00 hingga 17.00 dan akan menawarkan berbagai macam barang dari dunia Muslim. Penyelenggara mengatakan ini akan mencakup seni, kaligrafi, makanan, dan pakaian dari tempat-tempat seperti Turki, Maroko, Iran, India, Yunnan, dan Myanmar.

Dilansir dari Taiwan News, Abdullah Cheng (鄭平), yang memimpin salat di masjid tersebut, menyampaikan bahwa penjualan tersebut untuk meningkatkan kesadaran akan krisis di Palestina yang telah berlangsung selama beberapa dekade. “Dunia Muslim selalu sangat prihatin dengan perjuangan mereka,” katanya.

Cheng mengatakan pihak masjid masih dalam proses memutuskan ke organisasi mana dana yang diperoleh dari penjualan tersebut akan disalurkan. Dia mengatakan bahwa prioritas masjid adalah mengirimkan dana tersebut ke Gerakan Bulan Sabit Merah Internasional, dan komunikasi mengenai hal ini sedang berlangsung.

Bazaar amal untuk Palestina di Masjid Agung Taipei (foto: Taipei Grand Mosque)

Topik Utama Pekan Interaktif: Bagaimana Diet yang Baik?

Setelah menetap di Taiwan beberapa waktu, banyak yang merasakan kenaikan berat badan. Faktor-faktor kenaikan berat badan ini tidak hanya akibat stres pekerjaan, tapi kemungkinan juga karena kemudahan dan aneka makanan, serta minuman yang mengandung gula. Untuk itulah dibutuhkan dalam kesempatan kali ini kita akan membahas tentang pola hidup dan diet yang sehat itu seperti apa bersama dengan penyiar tamu, Aditya Nugraha.

Kak Aditya telah berhasil mengatur pola hidupnya menjadi lebih sehat dan hasilnya berat badan pun secara bertahap kembali ke berat badan normal. Dalam dua bulan saja, dia sudah berhasil turun 15 kg! Bagaimana caranya? Mari dengarkan siaran berikut ini.

Ilustrasi pola hidup sehat (foto: Make Me Better)

 

 

Penyiar

Komentar