close
RTISISegera unduh Aplikasi ini
Mulai
:::

RTIFM Online Jumat, 30 Desember 2022

  • 30 December, 2022
Pekan Interaktif - RtiFM Online Jumat
RTIFM Online Jumat, 30 Desember 2022

Bincang - Bincang Berita

Perusahaan EVERGREEN Membagikan Bonus Akhir Tahun Sebanyak 52 Bulan Gaji

(Sumber Foto: 民視新聞)

Bonus akhir tahun menjadi hal yang paling ditunggu-tunggu oleh banyak karyawan di Taiwan. Perusahaan pengapalan peti kemas asal Taiwan, Evergreen, diberitakan membagikan bonus akhir tahun kepada karyawan mereka sebanyak 52 bulan kali gaji.

Evergreen sekali lagi menjadi perusahaan dalam negeri yang memberikan bonus akhir tahun terbanyak kepada karyawan mereka. Bahkan salah satu staf mereka terkejut ketika bangun pagi pada Jumat hari ini, karena jumlah tabungan di dalam rekeningnya bertambah sebanyak NT$ 2 juta dalam satu malam.

Media ekonomi di Taiwan, 經濟日報 (baca: Jīngjì rìbào) mewartakan, jika gaji salah satu karyawan berkisar NT$ 45.000, maka minimal bonus akhir tahun yang akan didapatinya akan berjumlah melebihi NT$ 2 juta.

Laba bersih (setelah pemotongan pajak) dari perusahaan Evergreen pada 3 kuartal pertama tahun ini berjumlah NT$ 304,4 miliar. Angka ini diketahui meningkat dari tahun sebelumnya yang berjumlah NT$ 239,01 miliar, dengan pertumbuhan mencapai 92,29%.

 

Ramalan Cuaca Perayaan Malam Pergantian Tahun Baru

(Sumber Foto: 氣象局)

 

Biro Klimatologi Sentral (CWB) menyampaikan, cuaca pada sepanjang hari ini masih terpengaruh oleh monsun timur laut yang membawa curah hujan tinggi. Intensitas hujan di beberapa kawasan di Taiwan meningkat drastis, meliputi Kota Taipei, New Taipei, Taoyuan dan Semenanjung Hengchun.

Di samping itu, kawasan pantai utara Keelung, pesisir timur laut dan area pegunungan di utara Taipei akan diguyur hujan dalam jangka waktu yang lama. Sedangkan untuk suhu udara, mayoritas berada di kisaran 17C hingga 22C.

Sebagian masyarakat mulai mempertanyakan perihal kondisi cuaca dalam 2 hari mendatang, yang mana bertepatan dengan hari libur merayakan pergantian tahun.

Cuaca pada Sabtu besok (31/12) tidak jauh berbeda dengan hari ini, intensitas kelembapan di sebagian besar kawasan Taiwan terus meningkat. Hujan baru mulai berkurang pada Minggu lusa mendatang, kawasan sentral dan selatan Taiwan cenderung berawan dengan sesekali turun hujan di beberapa tempat (1/1).

 

Menjual Panadol dengan Harga NT$ 1.500, Apoteker Ini Terancam Denda NT$ 25 Juta

(Sumer Foto: 三立新聞)

Salah seorang apoteker di Distrik Wenshan Kota Taipei dilaporkan oleh warga karena dianggap telah “seenaknya” menaikkan harga obat. Awalnya, sang pelapor datang ke toko farmasi bersangkutan untuk membeli obat Panadol. Namun, sang apoteker mengaku kalau stok Panadol mereka tinggal sedikit, karena sempat dipesan oleh salah seorang pengusaha Taiwan sebanyak 600 kotak. Dan jika sang pelapor ingin membeli, maka ia harus membayar sebesar NT$ 1.500 per 1 kotak.

Warga bersangkutan akhirnya melaporkan kejadian yang ia alami kepada pihak Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan (MOHW). Tak berapa lama, pihak MOHW bersama dengan Unit Perlindungan Konsumen mendatangi farmasi bersangkutan untuk kemudian menginterogasi.

Sang apoteker akhirnya meminta maaf dan menekankan bahwa itu hanya trik dalam berdagang. Niat awalnya adalah untuk memberitahukan konsumen agar mereka membeli merek lain, ketimbang Panadol. Ia juga mengakui kalau stok Panadol di dalam tokonya sudah benar-benar kosong.

Pihak asosiasi perlindungan konsumen tetap akan melakukan investigasi lebih dalam perihal kasus ini. Mereka tidak akan bersikap lunak terhadap pihak yang sengaja meraup keuntungan tidak wajar dari penjualan obat-obatan. Apoteker juga akan menghadapi kemungkinan didenda maksimal NT$ 25 juta dan kehilangan lisensi mereka.

 

Warga Asing Tanpa ASKES, CECC: Mulai 1 Januari 2023 Seluruh Biaya Pengobatan COVID-19 Ditanggung Sendiri

(Sumber Foto: CECC)

Semenjak pintu perbatasan Taiwan dibuka pada pertengahan Oktober lalu, membuat jumlah wisatawan asing yang masuk ke Taiwan bertambah. Guna menjaga kapasitas medis dalam negeri, maka Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) pada Jumat hari ini (30/12) mengumumkan, terhitung tanggal 1 Januari 2023, bagi warga asing yang tidak memiliki jaminan asuransi kesehatan nasional (ASKES) dan saat terdiagnosis mengidap COVID-19, maka harus menanggung sendiri seluruh biaya perawatan COVID-19 di Taiwan.

CECC melanjutkan, pihaknya akan melakukan beberapa penyesuaian perihal pelayanan atau perawatan COVID-19 bagi mereka warga asing yang tidak memiliki jaminan ASKES di Taiwan.

Beberapa ketentuan di atas meliputi:

  1. Warga asing (tidak memiliki ASKES) tidak dapat melakukan pemeriksaan kesehatan (diagnosis) secara virtual
  2. Mereka wajib mendatangi institusi medis yang ditunjuk oleh pemerintah kota atau kabupaten setempat. Daftar institusi medis dapat merujuk pada situs https://gov.tw/e2R
  3. Seluruh biaya pengobatan, dimulai dari pemeriksaan awal, biaya karantina, rawat inap, obat-obatan dan biaya isolasi, ditanggung oleh warga asing bersangkutan

Juru bicara CECC, Chuang Jen-hsiang (莊人祥) menyampaikan, rata-rata biaya perawatan COVID-19 dengan gejala ringan akan berkisar NT$ 1.200 hingga NT$ 1.300 per 1 kali berobat. Sedang bagi mereka yang memiliki gejala menengah atau berat, dan membutuhkan perawatan intensif, maka biaya yang akan dikenakan untuk setiap orangnya akan berkisar NT$ 50.000 hingga NT$ 65.000.

Chuang Jen-hsiang menambahkan, semenjak bulan April hingga Oktober 2022, biaya yang dikeluarkan untuk mengobati COVID-19 bagi warga asing telah berjumlah NT$ 314 juta, angka ini termasuk perawatan terhadap mereka yang memiliki gejala parah sebesar NT$ 5,96 juta.

CECC menambahkan, pihaknya juga sudah meminta kepada instansi terkait (Kementerian Luar Negeri, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pendidikan dan Kementerian Perhubungan) untuk melakukan sosialisasi kepada warga asing (wisatawan atau pelajar) untuk membeli asuransi kesehatan sebelum memasuki Taiwan.

 

INTERAKTIF: SOUTHERN RIOT

(Sumber Foto: 高雄流行音樂中心)

Grup musik Southern Riot beranggotakan Pekerja Migran Asal Indonesia yang berada di Taiwan, sebagian mereka datang dari kawasan Pingtung, dan sebagian lagi datang dari wilayah Kaohsiung. Southern Riot menyertakan unsur-unsur kampung halaman ke dalam karya mereka, dengan dipadukan suara-suara eksotis yang khas dan elemen kreasi yang mereka peroleh selama berada di Taiwan.

Grup musik ini dibentuk pada tahun 2021, dengan tujuan menggaungkan karya anak bangsa di kawasan selatan Taiwan. Media-media di Taiwan mulai melirik mereka saat kegiatan pawai buruh migran di tahun 2022. Di kala itu, Southern Riot bernyanyi di depan kantor Kementerian Ketenagakerjaan sembari meneriakkan slogan “BEBAS PINDAH MAJIKAN”.

Selain terus berkarya, grup Southern Riot juga meletakkan fokus mereka pada perjuangan hak dan kepentingan buruh migran di Taiwan. Vokalis Southern Riot, A-Bu menyampaikan bahwa tidak ada perbedaan antara warga Taiwan dengan PMI, mereka juga memiliki rasa gembira dan kesal yang sama. Melalui musik, semua perbedaan ini seharusnya melebur jadi satu, menghadirkan diversifikasi yang kaya.

Penyiar

Komentar