Bincang Bincang Berita
(Sumber Foto: 三立新聞)
Ekonomi Semakin Susah! Bank Sentral Taiwan Kembali Menaikkan Suku Bunga Bank, Tingkat KPR Taiwan Kembali ke Era 2%
(Taiwan, ROC) --- Otoritas Bank Sentral Taiwan hari ini (16/12) mengumumkan akan kembali menaikkan suku bunga sebanyak 0,125%. Dalam satu tahun belakangan, ini adalah kenaikan keempat, setelah suku bunga Taiwan sempat ditingkatkan pada bulan Maret, Juni dan September lalu.
Berapa besar dampak dari kenaikan suku bunga kali ini?
Misal A meminjam uang di bank sebesar NT$ 10 juta dengan masa pembayaran 30 tahun, maka pembayaran bunga pinjaman bagi peminjam A, setiap bulannya akan bertambah NT$ 3.047. Dengan kata lain, peminjam A wajib membayar lebih banyak NT$ 36.564 untuk setiap tahunnya.
Ahli ekonomi di Taiwan menyampaikan, rata-rata nilai gaji masyarakat Taiwan saat ini tidak akan mampu mengimbangi rentetan kenaikan suku bunga tahun ini.
“Setidaknya diperlukan kenaikan gaji sebanyak tiga kali lipat, guna mengimbangi kenaikan suku bunga bank ini. Ini akan mengakibatkan banyak orang, terutama anak muda, tidak mampu membeli properti rumah,” lanjut pakar bersangkutan.
Menurut data statistik yang dirilis oleh Joint Credit Information Center, tingkat suku bunga bank pada kuartal pertama tahun ini berada di angka 1,46%. Setelah mengalami kenaikan sebanyak empat kali selama tahun 2022 ini, maka suku bunga bank meningkat menjadi 2%, atau meningkat sebanyak 0,625%.
Dengan kata lain, tingkat KPR Taiwan resmi kembali ke era 2%. Dan suku bunga 2% terakhir kali muncul pada bulan Januari 2009 silam.
(Sumber Foto: CNA News)
Warga Penghasilan Menengah ke Bawah Adalah Korban Terparah Akibat Terpaan Kenaikan Inflasi
Beban ekonomi bagi warga dengan penghasilan menengah ke bawah akan semakin bertambah di tengah semakin meningkatnya inflasi harga pasar. Hal ini diperparah dengan situasi penularan epidemi COVID-19 yang memanas di banyak tempat.
Pada tanggal 16 Desember 2022, anggota legislator dari Partai Kuomintang (KMT) dan Partai Progresif Demokratik (DPP) mempertanyakan apakah pihak DGBAS (Direktorat Jenderal Bujet, Akuntansi dan Statistik) dan MOHW (Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan) akan merevisi Pasal 4 “Undang-Undang Bantuan Sosial”, untuk kemudian menyesuaikan tingkat minimum biaya hidup dari 5% hingga 3%.
Wakil Menteri MOHW, Lee Li-feng (李麗芬) menyampaikan, proses evaluasi dari amandemen undang-undang bersangkutan baru akan dimulai pada Januari tahun mendatang, lalu akan didiskusikan dengan pemerintah kabupaten atau kota setempat.
Menurut data statistik yang dirilis oleh DGBAS, tingkat pertumbuhan tahunan dari Indeks Harga Konsumen (CPI) pada bulan November 2022 berada di kisaran 2,35%, komoditas makanan adalah produk yang memiliki peningkatan terbesar.
Jika menilik dari pendapatan rumah tangga, nilai CPI untuk keluarga berpenghasilan menengah ke bawah tidak hanya melebihi standar nasional, melainkan lebih tinggi ketimbang dari keluarga berpenghasilan tinggi. Ini menandakan bahwa meningkatnya inflasi memberikan dampak lebih besar bagi mereka yang tergolong ke dalam keluarga berpenghasilan menengah ke bawah.
(Sumber Foto: LINE Today)
Pelonggaran Pintu Perbatasan Taiwan Genap 2 Bulan, Pakar: Jumlah Wisatawan Asing yang Datang Tidak Sesuai Harapan
Pintu perbatasan Taiwan telah dibuka semenjak tanggal 13 Oktober 2022. Selama satu bulan belakangan, jumlah wisatawan asing yang datang ke Taiwan sepertinya belum membludak.
Semenjak dibuka hingga awal bulan Desember, jumlah penumpang yang masuk ke Taiwan berjumlah 540.000 orang. Dengan jumlah rata-rata turis yang datang ke Taiwan, per harinya kurang dari 10.000 orang.
Menanggapi pertanyaan dari banyak pihak perihal tidak adanya jumlah wisatawan yang membludak masuk ke Taiwan, Biro Pariwisata yang berada di bawah naungan Kementerian Perhubungan (MOTC) merilis pernyataan yang menekankan 5 target utama:
- Total wisatawan yang datang ke Taiwan hingga akhir tahun berjumlah 700.000 orang
- Mengundang pengusaha dan media asing untuk datang ke Taiwan, kemudian mempromosikan lingkungan wisata Taiwan yang aman dan nyaman
- Melakukan sosialisasi sesering mungkin kepada wisatawan asing di luar negeri
- Seiring dengan sebutan 台日友好 (baca: Tái rì yǒuhǎo), fokus menarik perhatian wisatawan Jepang untuk berkunjung ke Taiwan
- Menjaga kualitas objek pariwisata yang sudah ada, serta mengembangkan situs rekreasi dan landmark yang baru.
(Sumber Foto: Martin Rustandi Facebook)
INTERAKTIF: Wawancara dengan Martin Rustandi
Profil Singkat Martin Rustandi
Lahir pada tahun 1987, Martin Rustandi dibesarkan di dalam keluarga Tionghoa. Sedari kecil ia selalu dibekali konsep bahwa profesi dokter, pengacara dan pebisnis adalah jalan satu-satunya menuju kesuksesan
Pada tahun 2005, bisnis keluarga besar mengalami kegagalan dan harus hidup dengan beban ekonomi yang cukup berat. Melihat kondisi perekonomian keluarga yang semerawut, Martin akhirnya memutuskan untuk hidup mandiri dan bertekad bahwa pendidikan adalah salah satu kesempatan untuk mengubah nasib hidupnya
Pada tahun 2008, Martin Rustandi memulai perjalanannya di Taiwan sebagai pelajar. Di Bumi Formosa, ia juga menemukan hasratnya terhadap dunia perfilman. Pada tahun 2009, ia diterima di Department of Radio and Television, National Taiwan University of Arts. Dan di saat ini lah, Martin Rustandi menemukan inspirasinya, yaitu sosok sutradara kenamaan Taiwan, Ang Lee.
Pada tahun 2013, Martin Rustandi secara kebetulan bertemu dengan Jeff Huang (黃育仁). Di saat inilah, Martin perlahan-lahan menyelami sosok Jeff Huang (黃育仁), yang mengalami perubahan besar dalam hidupnya saat menginjak usia 33 tahun.
"The Road Less Traveled" adalah film dokumenter pertama besutan Sutradara Martin Rustandi. Membutuhkan waktu selama 7 tahun untuk melakukan proses pengambilan gambar dan pasca produksi. Selama proses syuting "The Road Less Traveled", Martin Rustandi juga mengerjakan proyek pengambilan gambar bagi sektor komersial. Upaya ini dilakukan guna mengumpulkan dana, dan akhirnya ia menginvestasikan puluhan juta dolar untuk menyelesaikan dokumenter tersebut.
Serial dokumenter “The Machine” yang mengambil tema serupa dengan "The Road Less Traveled" juga telah disiarkan di jaringan televisi publik di Kanada, Knowledge Network pada tahun 2019. Selain itu, karya Martin Rustandi juga tayang di saluran Discovery Asia dan jaringan televisi lokal di Eropa dan Amerika Serikat.