AC Tidak Dibersihkan? Hati-hatilah, 4 Bakteri Ini dapat Menyebabkan Kematian
Apakah Anda suka membersihkan penyaring pada mesin pendingin (AC)? Hati-hatilah sebab di mesin AC seringkali tersembunyi berbagai bakteri yang dapat merusak organ dalam tubuh, termasuk menyebabkan masalah pernapasan.
Berdasarkan pemberitaan, ada bakteri yang telah menyebabkan tewasnya 80 orang di Taiwan dan bakteri ini dapat menular dari mesin AC. Para pakar pun meminta Anda untuk memperhatikan dan membersihkan AC sebelum menggunakannya untuk menghindari penularan dari berbagai bakteri dan jamur di rumah Anda.
Setidaknya ada 4 bahaya tersembunyi yang perlu Anda perhatikan terkait hal ini:
Bakteri Legionella
Bakteri Legionella dapat menyebabkan 2 penyakit dengan 2 gejala dan tingkat bahaya yang berbeda. Yang pertama adalah penyakit Pontiac yang dapat menyebabkan pneumonia, kegagalan pernapasan, bahkan tingkat kematian mencapai 15%.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Taiwan (MOHW), hingga pertengahan Mei lalu, ada 500 kasus terkait legionella di Taiwan dengan 86 pasien meninggal. Bakteri ini paling banyak ditemukan di musim panas dan musim gugur dan sering terkait dengan sistem pendingin udara ruangan yang biasanya tertutup melalui lubang ventilasi udara gedung.
Bakteri ini juga terdeteksi di berbagai fasilitas terkait dengan air, termasuk air mancur dan air minum, sehingga MOHW mengingatkan, bahwa keran air minum, pipa, dll sebaiknya didesinfeksi secara teratur untuk mencegah perkembangbiakan Legionella.
Bakteri Aspergillosis
Orang dengan kekebalan tubuh lemah mungkin tertular bakteri Aspergillosis yang mampu berkembang biak di paru-paru, saluran bronkial, menyebabkan bantuk, dahak, dan nyeri dada.
Bakteri ini banyak di alam dan dapat berkembang biak di AC yang sudah lama tidak digunakan, sehingga menimbulkan efek negatif bagi tubuh manusia.
Takashi Yaguchi, profesor di Pusat Penelitian Pengobatan Jamur Universitas Chiba, menunjukkan bahwa menurut survei di Jepang, sekitar 300 orang meninggal karena bakteri Aspergillosis setiap tahunnya. Bakteri tersebut tidak hanya menyebabkan pneumonia, tetapi bahkan dapat menyebabkan kerusakan pada hati, ginjal dan otak.
Jamur Trichosporon
Jika Anda menghirup bakteri ini, Anda dapat terkena pneumonitis hipersensitivitas, yang menyebabkan batuk tanpa dahak dan kesulitan bernapas. Penyakit ini lebih mudah berkembang di musim panas dan selain pengobatan medis dengan steroid, dan menghilangkan jamur atau mencegah jamur di ruangan ber-AC juga menjadi salah satu kunci pencegahan dan penyembuhan penyakit.
Bakteri Basidiomycota dan Ascomycota
Kedua bakteri ini mirip dengan bakteri Aspergillosis dan dapat menyebabkan alergi bronkopulmoner aspergillosis (ABPA).
Pencegahan
Jika Anda memiliki AC, pastikan untuk meminta unit yang bertanggung jawab untuk secara rutin merawat dan membersihkan AC, serta peralatan lainnya untuk mencegah perkembangbiakan bakteri seperti Legionella.
Selain itu, Anda sebaiknya rutin membersihkan area lembab, seperti kamar mandi dan jendela untuk menghindari berkembang biaknya jamur dan bakteri.
Jika ingin menyalakan AC, sebaiknya AC dinyalakan selama 2-3 jam lebih dulu, tapi tetap ada sirkulasi udara di rumah Anda untuk mengusir jamur yang menempel di AC. Jika AC telah dimatikan dalam waktu yang cukup lama (pergantian musim), sebaiknya suplai udara dioperasikan untuk mengeringkan bagian dalam AC untuk menghindari tumbuhnya jamur.
Bila AC sering digunakan, sebaiknya filter AC dibersihkan setiap 2 minggu sekali untuk menghilangkan debu dan tidak menjadi sumber nutrisi jamur dan setidaknya dibersihkan secara profesional setiap 2 tahun sekali.
Mesin pendingin AC (foto: The Spruce)
Demi Terus Kerja di Taiwan, PMI Kaburan Palsukan ARC dan Akhirnya Dideportasi
Seorang WNI berusia 45 tahun, sebut saja Sukasih, bekerja di Taiwan sebagai perawat lansia. Masa kerja legalnya seharusnya berakhir pada tahun 2017. Namun, untuk tetap bekerja di Taiwan, Sukasih meminta bantuan temannya sesama warga asing untuk membuatkan kartu izin tinggal. Pada bulan Maret tahun lalu, dia menggunakan ARC palsu tersebut saat bekerja sebagai pengasuh di Rumah Sakit Chang Gung di Keelung.
Akhirnya, dia diperiksa oleh petugas imigrasi dan kemudian diproses secara hukum. Setelah melalui proses pengadilan di Pengadilan Negeri Keelung, Sukasih dinyatakan bersalah atas pelanggaran pemalsuan dokumen khusus dan dijatuhi hukuman 55 hari kurungan yang dapat diganti dengan denda. Saat ini, Su telah dideportasi.
Penyelidikan jaksa mengungkapkan bahwa Sukasih ingin tetap bekerja di Taiwan, sehingga melalui koneksinya ia berkenalan dengan seorang teman berkewarganegaraan Vietnam dan memberikan datanya untuk membuat ARC palsu.
Pada 3 Maret tahun lalu, Sukasih menggunakan ARC tersebut untuk melamar pekerjaan sebagai pengasuh di Rumah Sakit Chang Gung di Keelung. Tiga hari kemudian, tepatnya tanggal 6 Maret, petugas imigrasi datang ke rumah sakit untuk melakukan inspeksi.
Ketika Sukasih menunjukkan foto ARC palsu tersebut kepada petugas, mereka tidak menemukan datanya di dalam sistem, dan dalam barang bawaannya juga ditemukan ARC palsu, sehingga diketahui bahwa Sukasih tinggal secara ilegal.
Karena Sukasih mengakui perbuatannya dan menunjukkan sikap yang baik setelah diadili, hakim menjatuhkan hukuman 55 hari kurungan yang dapat diganti dengan denda sebesar NT$55.000 NT dan ARC palsu tersebut disita.
Setelah putusan hakim, Sukasih kemudian dideportasi ke Indonesia.
ARC palsu (foto: China Times)
Wawancara Khusus Toni : Berawal dari Taiwan, Jalan Hidup Membawanya jadi Guru Mandarin
Toni merupakan seorang guru Bahasa Mandarin di Indonesia. Sekitar 20 tahun yang lalu, ia menginjakkan kakinya di Taiwan untuk belajar Bahasa Mandarin.
Tak disangka, setelah belajar Bahasa Mandarin, jalan hidup kemudian membawanya menjadi Guru Mandarin. Menariknya, ternyata guru bukanlah cita-citanya. Lalu apa yang membuatnya akhirnya memilih menjadi seorang guru?
Yuk dengarkan kisahnya dalam acara ini!
Wawancara dengan Toni