Pembukaan Lapangan Kerja Bidang Jasa Pelayanan Menjanjikan, Benarkah akan Terjadi?
Kamar Dagang Taiwan telah mengadakan "Simposium 2023 dengan Yuan Eksekutif dan Pimpinan Usaha". Dalam simposium tersebut, dibahas beberapa isu dalam dunia usaha dan isu-isu terkait dengan lapangan kerja di Taiwan, khususnya bidang jasa pelayanan.
Hsu Shu Po, Kepala Kamar Dagang Taiwan menyampaikan, bahwa terkait dengan hal ini, kekurangan tenaga kerja dalam negeri masih mengutamakan para pekerja lokal terlebih dahulu. Jika masih ada kebutuhan, maka kemungkinan untuk membuka pintu bagi pekerja migran sangatlah mungkin.
Ia mengutarakan bahwa saat ini bidang industri agrikultural (pertanian) dan konstruksi telah membuka lowongan kerja bagi para pekerja migran asing. Target ke depannya adalah industri pariwisata, dan beberapa bidang lain di mana banyak pekerja muda lokal enggan melakukannya.
Jasa pelayanan di hotel (foto: Ingimage)
Hubungan Asmara antara Guru dan Murid harus Dihukum Berat?
Yuan Eksekutif pada 13 Juli lalu telah memfinalisasi revisi draft amandemen "Tiga Hukum Kesetaraan Gender", di mana kepala sekolah, staf fakultas, pegawai negeri sipil (PNS), dan guru yang melakukan hubungan asmara dengan murid akan mendapatkan sanksi pemecatan seumur hidup dan para staf pengajar akan mendapatkan hukuman perdata dengan pemberian kompensasi 1 hingga 3 kali. Sementara pihak majikan atau kepala sekolah akan mendapatkan hukuman perdata pemberian kompensasi 3 hingga 5 kali lipat.
Terkait dengan hal ini, berdasarkan sebuah wawancara media CTI terhadap warga, beberapa mengungkapkan bahwa revisi amandemen tersebut memiliki kontrol terlalu ketat terhadap hubungan personal individu. Ada yang mengungkapkan bahwa ada hal lain yang lebih patut untuk dibahas daripada hubungan antara guru dan murid. Namun, ada pula yang menyampaikan, bahwa sekolah adalah tempat untuk menuntut ilmu dan memang bukan tempat untuk menjalin hubungan romantis antara guru dan murid.
Ada pula yang membandingkan aturan larangan hubungan asmara guru dan murid dengan perzinahan, di mana hubungan asmara guru dan murid akan dihukum, tapi mengapa perzinahan tidak dihukum. Hal ini memicu kontroversi karena perzinahan dianggap oleh masyarakat lebih mengkhawatirkan.
Ilustrasi hubungan asmara (foto: Shutterstock)
Warung Es di Kota Kaohsiung Terkontaminasi Bakteri, 11 Orang Keracunan
Belakangan ini, terjadi kasus keracunan makanan di sebuah toko es serut terkenal di Jalan Liuhe, Kota Kaohsiung. Seorang pengguna internet bernama Huang mengungkapkan di platform PTT bahwa setelah dia dan keluarganya makan es serut di toko tersebut, beberapa orang mengalami sakit perut, diare, dan bahkan yang paling parah adalah anak laki-lakinya mengalami gejala gagal ginjal.
Dinas Kesehatan mengungkapkan, sebanyak 11 orang telah dirawat di rumah sakit dan hasil pemeriksaan menunjukkan adanya bakteri Salmonella, Staphy-lokokus aure-us, dan E-coli dalam produk es dan sampel lingkungan toko. Dari 11 orang tersebut, empat orang masih dirawat di rumah sakit karena gejala diare yang berkelanjutan, dan saat ini gejalanya sudah mereda, sementara dua orang masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Hasil pemeriksaan dari Dinas Kesehatan menunjukkan bahwa sampel produk es campur, es serut, dan alat-alat es serut di toko tersebut, saat ini menunjukkan hasil positif untuk bakteri Salmonella, juga ditemukan Staphy-lokokus aure-us (jumlah bakteri masih dalam batas yang diizinkan) dan E-coli.
Pada 14 Juli, Dinas Kesehatan melakukan inspeksi di toko tersebut dan menemukan beberapa pelanggaran sanitasi, termasuk lantai yang rusak dan kotor, tempat sampah yang tidak ditutup, tidak menyelesaikan pendaftaran sebagai pengusaha makanan sesuai dengan hukum, dan tidak ada catatan pemeriksaan kesehatan bagi pekerja makanan. Dinas Kesehatan telah memerintahkan penutupan sementara toko tersebut selama satu minggu hingga 21 Juli dan melakukan perbaikan. Jika toko tersebut tidak melakukan perbaikan dalam batas waktu yang ditentukan, mereka akan dipaksa tutup dan dikenakan denda minimal 60.000 Dolar Taiwan.
Es serut (foto: Shutterstock)
Pengguna TPASS Mencatat Rekor Baru Saat Liburan
Kartu transportasi bulanan TPASS telah digunakan oleh masyarakat dan berlaku di wilayah utara, tengah, maupun selatan Taiwan. Per tanggal 15 Juli lalu, pengguna kartu ini tercatat 750.000 orang, jumlah tertinggi selama liburan.
Biro Jalan Raya menyampaikan bahwa pada 15 Juli 2023, sekitar 542.000 orang/kali menambahkan skema tiket transportasi umum komuter bulanan, termasuk 394.000 orang/kali di wilayah utara, 26.000 orang/kali di wilayah tengah, dan 122.000 orang/kali di wilayah selatan, meningkat sekitar 6.000 kali orang dari hari sebelumnya.
Kartu komuter bulanan TPASS (foto: Liberty Times)