INDUSTRI KOPI DI TAIWAN
Hari, ini kita akan membahas tentang industri kopi di Taiwan. Siapa yang ga suka ngopi? Saya yakin teman-teman semua suka ngopi, ya, kecuali memang yang punya sakit lambung. Setelah tinggal di Taiwan, apa teman-teman masih ngopi? Menurut teman-teman, kopi di Taiwan dan di Indonesia beda, ga? Enakan yang mana? atau sama saja?
Mungkin bagi kita yang amatir, kita gak tau bedanya rasa kopi di mana. Bagi kita, mungkin sama aja. Kita cuma tahu, kopi hitam, kopi susu, kopi moca, kopi tubruk, dan sebagainya. Yang penting, habis minum kopi, badan lebih segar dan mata langsung melek lagi.
Karena sobat RTISI tinggal di Taiwan, jadi sudah tahu, dong, orang Taiwan sama kaya Indonesia, sama-sama suka dan terbiasa minum kopi. Jadi, Taiwan juga sudah sangat familiar dengan kopi, karena kopi sudah dikenalkan di Taiwan sejak tahun 1884 oleh Inggris. Jadi, dulu Inggris sempat menanam kopi di Taiwan. Eh, ternyata cocok. Kemudian, saat penjajahan Jepang, Jepang melihat kalau iklim dan tanah Taiwan cocok untuk kopi, sehingga mereka mengimpor "Arabika" dari luar negeri dan berhasil menanamnya di Taiwan utara. Ternyata, hasilnya bagus.
Pohon kopi bisa tumbuh di Taiwan karena kopi adalah tanaman tropis yang tidak bisa tumbuh di daerah bersalju. Oleh karena itu, faktor utama yang mempengaruhi budidaya kopi adalah iklim. Pada dasarnya, jika daerah tersebut bersalju di musim dingin, daerah tersebut tidak cocok untuk menanam kopi. Pohon kopi mirip dengan pohon teh membutuhkan lebih banyak awan dan tidak terlalu terkena sinar matahari. Pada prinsipnya, jika daerah itu cocok untuk menanam daun teh, maka daerah tersebut juga cocok untuk menanam pohon kopi, itulah sebabnya mengapa kita dapat melihat pohon kopi di seluruh Taiwan.
Menanam pohon kopi mungkin menjadi proses yang rumit bagi petani karena pohon kopi adalah tanaman yang sensitif terhadap perubahan iklim, sinar matahari, air hujan, dan tanah. Ketika biji kopi jatuh ke tanah, butuh beberapa hari untuk tumbuh akar, dan ketika bagian atas biji kopi tumbuh dua daun, itu berarti satu pohon kopi baru siap untuk dibudidayakan. Ternyata, menumbuhkan pohon kopi sangat mudah bagi petani, tetapi pertanyaannya, bagaimana menumbuhkan biji kopi dengan aroma dan rasa yang kaya?
Faktor-faktor pertumbuhan pohon kopi sangatlah rumit dan penuh dengan faktor kimia dalam prosesnya. Oleh karena itu, lingkungan yang lembap dan panas di Taiwan menyebabkan petani kopi harus memperhatikan detail budidaya. Biasanya, untuk mencegah faktor cuaca memengaruhi pohon kopi, petani kopi akan memasang jaring pertahanan untuk melindungi pohon kopi. Beberapa petani bahkan lebih fokus pada suhu, mereka mengatakan: jika kamu menyiramnya saat cuaca panas, cita rasa kopi akan terpengaruh. Petani menyarankan waktu yang paling cocok untuk menyiram pohon kopi adalah sekitar pagi dan sore hari.
Varietas pohon kopi di Taiwan cukup beragam, antara lain kopi Arabika, kopi Liberika, kopi Robusta, kopi Excelsa, dan kopi Arabusta. Varietas paling umum yang ditemukan di Taiwan adalah Arabika, karena rasanya yang lebih aromatik dan lebih lembut.
Kopi arabika di Taiwan biasanya di panen pada bulan Oktober sampai Januari. Memang, saat ini varietas kopi yang ditanam di Taiwan semuanya diimpor dari luar negeri. Tapi, ada kabar baik bagi para penikmat kopi, nih!
Setelah lebih dari 10 tahun pemuliaan, Lembaga Penelitian Pertanian Dewan Pertanian akhirnya mengembangkan kopi lokal pertama varietas kopi "Tainong No. 1" dan akan dirilis secara resmi. Setelah disangrai dan digiling, biji kopi lokal ini dievaluasi, dan skornya mencapai nilai "Specialty Coffee" di atas 80 poin pada skala standar Specialty Coffee Association of America (SCAA).
Kopi spesial adalah sebutan yang umum dipakai untuk menyebut kopi "gourmet" atau "premium". Menurut Specialty Coffee Association of America (SCAA), kopi bernilai 80 atau lebih pada skala 100 poin dianggap "spesial". Kopi spesial tumbuh di iklim istimewa dan ideal, serta berbeda karena rasanya yang lengkap dan memiliki sedikit kecacatan atau bahkan tidak ada sama sekali. Rasa yang unik ini adalah hasil dari karakteristik dan komposisi tanah tempat kopi-kopi tersebut ditanam. Jadi, kopi tainong 1 memiliki masa depan yang cerah karena punya nilai 80 sudah termasuk dalam golongan kopi special. Harganya kedepan juga bakalan lebih mahal karena gradenya yang tinggi.
Lembaga Penelitian Pertanian juga berharap "Tainong No. 1" dapat secara bertahap menggantikan varietas asing yang ditanam petani saat ini, dan membuka lembaran baru bagi industri kopi Taiwan. Varietas kopi Arabica utama di Taiwan adalah Typica, Bourbon, Caturra, Geisha, SL34, HAES6550, dll. Induk dari Tainong No.1 adalah Bourbon. Pada tahun 2007, peneliti mulai menyeleksi biji dan melakukan rekayasa genetika. Akhirnya "Tainong No. 1" yang terpilih.’
(sumber foto: PEXELS by Igor Haritanovich)