close
RTISISegera unduh Aplikasi ini
Mulai
:::

Jiwa Muda 02092024 - Penuaan Dini

  • 02 September, 2024
Jiwa Muda - RtiFM Online Senin
Ilustrasi penuaan dini

Dalam acara kali ini, kita akan membahas tentang adanya penuaan dini, tapi sebelum itu tentunya akan kami kabarkan beberapa berita menarik:

Paus Fransiskus selaku Pemimpin Umat Katolik Dunia Melakukan Perjalanan Apostolik ke Asia Pasifik, termasuk Indonesia

Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi umat Katolik dunia akan segera memulai perjalanan apostoliknya ke Asia Pasifik, dengan total 4 negara, antara lain Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura.

Indonesia menjadi negara pertama yang dikunjungi pada 3 hingga 6 September 2024 dan kunjungan tersebut bakal tercatat sebagai perjalanan ketiga kalinya bagi Bapa Suci umat Katolik ke Indonesia setelah Paus Paulus VI pada tahun 1970 dan 1989 saat Gereja Katolik Roma dipimpin oleh Paus Yohanes Paulus II.

Terpilihnya Indonesia itu menarik lantaran di negeri berpenduduk 279 juta jiwa dengan mayoritas beragama Islam tersebut, populasi pemeluk Kristen sekitar 20,5 juta orang dengan 8,5 juta di antaranya adalah umat Katolik.

Umat Katolik selalu menantikan setiap lawatan Paus ke negara mereka karena bakal ada pemberkatan dan penyampaian pesan moral dalam sebuah misa agung massal yang dihadiri oleh puluhan ribu orang.

Sejak jauh hari, pihak Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta telah mengumumkan jadwal lengkap kunjungan paus ke-266 bagi umat Katolik.

Paus Fransiskus akan tiba di Indonesia pada 3 September.

Pada, 4 September 2024 melakukan kunjungan kepada Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka sekitar pukul 10.00 WIB.

Masih di hari yang sama, Paus bertemu dengan para pejabat pemerintahan, korps diplomatik, tokoh-tokoh masyarakat dan masyarakat sipil di Aula Istana Negara.

Pada sore harinya bertemu para uskup, imam, diakon, biarawan-biarawati, seminaris, dan katekis di Gereja Maria Diangkat ke Surga, Gereja Katedral Jakarta.

Pada 5 September 2024, Paus Fransiskus menghadiri interreligous meeting atau pertemuan dengan para tokoh antaragama di Masjid Istiqlal Jakarta sekitar pukul 09.00 WIB disusul pertemuan dengan penerima manfaat organisasi amal di kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). Sore harinya, yakni pukul 17.00 WIB mengadakan misa akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta yang bakal dihadiri puluhan ribu umat Katolik.

Logo kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia (foto: Wikipedia)

Seorang Pria di Tiongkok Daratan Viral karena Mendadak menjadi Tua

Seorang pria asal Tiongkok Daratan mendadak viral karena penampilannya. Bukan karena ia dianggap tampan atau awet muda, tapi ia disebut seperti om-om, padahal usianya baru 24 tahun. 

Pria itu berasal dari Provinsi Hebei, Tiongkok. Ia disebut sebagai salah satu contoh penuaan dini paling nyata. Diketahui, penuaan dini ini terjadi setelah dirinya mengalami patah hati. 

Ia viral karena ditemukan di pegunungan oleh seorang YouTuber. Dalam foto dan video yang beredar, penampilannya terlihat tua karena kerutan di wajah, ekspresi yang terlihat murung, tengah mengalami kebotakan dan berjanggut tebal.

Saat pendaki menanyakan latar belakangnya, ia pun menunjukkan kartu identitas yang dimiliki. Benar saya, ia merupakan kelahiran Desember 2000 silam. Fotonya jauh berbeda dengan aslinya. 

Ternyata, demi melupakan mantan kekasihnya, ia bertekad untuk tinggal di gunung dan mengadopsi gaya hidup alami. Setelah lima bulan, diakui pria tersebut pikirannya memang jadi lebih lega. Namun sayangnya, ia harus mendapati realita bahwa wajahnya jadi tampak tua yang membuatnya sendiri syok.

Dikatakan jika paparan sinar matahari dan kurangnya perawatan wajah membuatnya jadi demikian. Bukan hanya membuat wajah lebih menggelap dan muncul kerutan, panas juga merusak folikel rambut sehingga jadi botak.

Pria muda di Tiongkok Daratan yang menua dengan cepat setelah patah hati (foto: Beautynesia)

Topik Utama: Penuaan Dini dan Penyebabnya

Terdapat beberapa faktor penuaan dini yang perlu diketahui, antara lain: 
1. Kebiasaan merokok 
Faktor pertama yang menjadi penyebab penuaan dini adalah kebiasaan merokok. Sebab, racun dalam asap rokok akan membuat kulit terserang stres oksidatif. Perlu diingat bahwa stres oksidatif sendiri dapat menyebabkan berbagai masalah pada tubuh, tanpa terkecuali kulit. Pada kulit, kerusakan dari stres oksidatif dapat berupa kekeringan, kerutan, garis halus, hingga tanda penuaan dini lainnya. 
2. Paparan sinar matahari yang berlebihan 
Sebagian orang kerap menerima paparan matahari secara berlebih setiap harinya. Misalnya seperti orang-orang yang bekerja di luar ruangan, atau mereka yang gemar berjemur demi mendapatkan kulit eksotis. Nah, hal ini sebenarnya perlu dibatasi, karena sinar UV yang berlebih dapat merusak DNA pada sel kulit. Akibatnya kulit berpotensi mengalami berbagai masalah, seperti kerutan sebagai bentuk penuaan dini. 
3. Pengaruh genetik
Ada beberapa kondisi genetik yang sangat langka yang dapat menyebabkan seseorang menunjukkan tanda-tanda penuaan di masa kanak-kanak dan pubertas dini, yaitu progeria. Selain itu, sindrom Werner juga dapat menyebabkan kulit keriput, rambut beruban, dan kebotakan, yang berkembang antara usia 13 hingga 30 tahun.
4. Kerap terpapar polusi
Paparan polusi udara juga dapat menyebabkan munculnya tanda penuan dini. Bahkan, paparan polusi dan sinar matahari yang terjadi secara terus-menerus dan bersamaan bisa membuat warna kulit tidak merata dan mengalami kerusakan.
Dampak buruk dari polusi ini dapat terjadi karena paparannya meningkatkan radikal bebas pada kulit, sehingga membuat produksi kolagen menurun. Efeknya, elastisitas kulit menjadi berkurang dan kerutan di wajah pun timbul.
5. Sering begadang atau kurang tidur
Kurang tidur tidak hanya berdampak buruk bagi kesehatan, tetapi juga dapat mengakibatkan penuaan dini. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang kurang tidur lebih rentan mengalami penuaan dini di kulit. Risiko untuk mengalami kulit kering dan berkerut juga lebih besar.
Selain penuaan dini, kebiasaan kurang tidur juga dapat menyebabkan Anda sulit berkonsentrasi sehingga mengganggu produktivitas sehari-hari.

Ilustrasi penuaan dini (foto: Kompasiana)


 

Penyiar

Komentar