close
RTISISegera unduh Aplikasi ini
Mulai
:::

Dua Sisi - 2022-03-23

  • 23 March, 2022

Kerja Keras, rajin berdoa tapi tetep Miskin ? 

Setiap kita selalu harus bekerja setiap harinya, ntah apapun profesinya semua rutinitas harus kita jalankan setiap harinya tanpa mengenal lelah dan waktu. Ada yang bekerja dari jam 08~17, ada pula yang 09~18, dan ada pula yang terkadang ngga kenal dengan waktu. 

Semua itu di lakukan Hanya demi membuat dapur di rumah ngebul, tanpa syarat dan tanpa kenal lelah. Siapa diantara kita punya pekerjaan sedikit jam kerjanya tapi pemasukan jauh lebih tinggi? Atau ada dari kita yang ngga usah kerja, tanpa harus pusing segala tanggungan yang kerap tidak sedikit. Lembur sampe gila pun belum tentu jadi kaya…

Kali ini kita kenali Privelege finansial, atau dalam bahasa indonesianya adalah Hak istimewa secara finansial. Kalimat ini sudah sering mencuat di publik dalam kurun beberapa tahun ini, bisa di bilang ini bukanlah sebuah hal yang baru. Bahkan menjadi trend sebuah platform Medsos dengan tagar yang selalu sarat di isi oleh konten menggiurkan semua umat di dunia. iya…uang.

Apalagi di jaman seperti sekarang ini ketika persaingan semakin keras, ditambah dengan jumlah populasi manusia yang semakin bertambah banyak membuat hidup akan semakin keras. Tidak sedikit trend baru dalam beberapa tahun ini bagi kalangan muda, semua orang ingin memiliki perusahaan/usaha sendiri. tapi apakah segampang itu? 

Apa yang termasuk kedalam hak istimewa secara finansial, ada beberapa keuntungan termasuk juga finansial tanpa batas bagi sekelompok orang. Mereka adalah kaum yang tidak perlu pusing tentang uang, bahkan tanpa harus mengkhawatirkan bagaimana atau darimana uang ini di dapatkan. Tidak perlu terlibat dengan ketirnya akhir bulan ketika ditagih uang sewa kost atau tagihan KPR, cicilan mobil, asuransi kesehatan, DLL 

Kaum yang memiliki akses ini terkadang tidak kasat mata dalam aktivitas sosial, secara gamblang dalam bahasa mandarin orang-orang ini di sebut sebagai 富二代 artinya adalah (generasi kedua) anak dari seorang kaya yang mendapatkan sokongan serta dukungan dari pihak keluarga untuk menikmati hidupnya tanpa harus mengkhawatirkan tentang realitas dunia. Kerap sering kita jumpai pada kelas sosial strata menengah keatas. 

Kembali kepada individunya masing-masing, banyak yang beranggapan bahwa kaum penikmat hak istimewa Finansial adalah orang yang tidak perduli dengan lingkungan, poser, atau influencer belaka, DLL. Ini tidak benar, mari kita tanggalkan seluruh stereotipe untuk melihat hal yang satu ini. 

Penasaran toh? Langsung aja di simak yows. 

Penyiar

Komentar