(Taiwan, ROC) --- Para awak kapal mengerahkan seluruh tenaga untuk menarik tuna sirip hitam yang ukurannya lebih besar dari manusia ini ke atas kapal. Jangan meremehkan ikan ini karena dia adalah tuna pertama nasional untuk tahun ini.
Suara petasan dan sorak-sorai menyambut kedatangan kapal nelayan yang membawa tuna ini. Semua orang bertepuk tangan dan bersorak dengan kegembiraan.
Pada Senin pagi kemarin sekitar pukul 8, komite penilai telah memastikan bahwa ini adalah tuna pertama Suao, dan karena mendahului Pingtung, menjadi tuna nomor satu se-Taiwan. Tuna pertama tahun ini ditangkap di selatan Kepulauan Diaoyutai dengan berat mencapai 216 kilogram, ditangkap oleh kapal Quan Chang Long 168.
Kapten Lin (林姓) yang telah menangkap ikan selama 10 tahun, sebelumnya pernah menangkap tuna pertama Suao pada tahun 2020. Saat itu harga per kilogram mencapai NT$10.000, dan kapten berharap tahun ini bisa mendapatkan harga yang lebih baik.
Kapten dan istrinya dengan gembira berfoto bersama tuna sirip hitam tersebut. Menangkap ikan ini tidaklah mudah karena standar penilaian tuna Suao sangat ketat. Harus ditangkap oleh kapal pancing rawai yang terdaftar di Suao, ikan harus ditangkap dalam keadaan hidup, berat minimal 180 kg, dan ditangkap setelah 1 April, serta seluruh proses harus direkam video.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Nelayan Distrik Suao, Chen Chun-sheng (陳春生), mengatakan, "Saat mengangkat ke kapal, seluruh proses harus direkam video. Dari rekaman ini, kita juga bisa memahami kerja keras nelayan selama proses penangkapan."
Ada ungkapan Suao di Utara Taiwan, Donggang di Selatan Taiwan dalam penangkapan tuna sirip hitam. Di masa lalu, kedua daerah ini bersaing untuk mendapatkan gelar tuna nasional.
Tahun ini, meskipun Pingtung lebih dulu melaporkan, karena kapal Kapten Lin lebih dulu tiba di pelabuhan, maka gelar tuna pertama nasional tahun ini berhasil tetap berada di Suao.
