close
RTISISegera unduh Aplikasi ini
Mulai
:::

Tarif Nol Susu dan Sapi Selandia Baru, Kuliner Sup Daging Sapi Khas Tainan Terancam Naik Harga

  • 10 April, 2025
Kedai RTISI
Tarif Nol Susu dan Sapi Selandia Baru, Kuliner Sup Daging Sapi Khas Tainan Terancam Naik Harga 圖/Rti

(Taiwan, ROC) --- Sup daging sapi adalah makanan yang wajib dicoba banyak orang saat berkunjung ke Tainan, di masa mendatang mungkin akan mengalami kenaikan harga.

Karena saat ini impor susu sapi Selandia Baru ke Taiwan dibebaskan bea masuk, menyebabkan jumlah sapi perah yang diternakkan di Taiwan menurun, dan sapi jantan perah adalah sumber utama daging segar untuk sup daging sapi Tainan.

Berkurangnya sumber daging menyebabkan harga naik. Pengusaha sup daging sapi Tainan mengatakan saat ini belum akan menaikkan harga, tapi hanya bisa bertahan hingga musim panas.

Daging sapi segar yang lembut, disiram dengan kaldu bening, rasanya manis dan lezat. Banyak orang yang datang ke Tainan wajib mencicipi hidangan ini. Namun di masa depan, jika ingin menikmati sup daging sapi, mungkin harus mengeluarkan uang yang lebih banyak.

Karena saat ini susu dan daging sapi Selandia Baru yang diimpor ke Taiwan dibebaskan bea masuk. Hal ini membuat peternak sapi Taiwan mengurangi jumlah ternak sapi perah mereka.

Dan 90% daging segar yang digunakan untuk sup daging sapi berasal dari sapi jantan perah, sehingga sumber dagingnya tentu akan berkurang.

"Jumlah total tidak berkurang banyak, apakah berkurang? Pasti berkurang. Semua orang menyimpannya, masih memiliki modal sendiri, baru bisa menghadapi kenaikan biaya di masa depan," ujar peternak setempat, Shen Yue-chun (沈月春).

Pedagang daging sapi mengatakan saat ini harga daging naik sekitar NT$50 per kati, pengusaha sup daging sapi menyatakan meskipun harga naik, saat ini mereka akan menanggung biaya sendiri, keputusan menaikkan harga masih menunggu perkembangan harga dari pemasok hulu di masa depan.

"Jika kami masih bisa menelan biaya sendiri, untuk sementara kami akan tetap menelan biayanya sendiri," ujar salah seorang pedagang sup daging sapi.

"Tetap akan makan, tapi mungkin jika harganya naik agak tinggi, akan mengurangi sedikit konsumsinya," ujar salah seorang warga.

Saat ini menghadapi perang tarif AS, Taiwan dengan AS mungkin akan mulai membicarakan tentang tarif nol persen, tetapi hal ini juga membuat peternak khawatir.

Peternak babi Yunlin berpendapat bahwa menghadapi lebih bersaingnya harga daging babi AS akan sangat mempengaruhi industri peternakan babi Taiwan.

"Dampaknya sangat besar, jika tarifnya nol, maka pemerintah tidak mendengarkan suara rakyat, tentu kami setuju, jika ada yang memimpin, mungkin kami juga akan ikut protes," ujar salah seorang peternak babi lokal, Hsu Chun-he (許春和).

Produk luar negeri yang masuk dengan tarif nol persen berdampak pada pasar dalam negeri, dicemaskan dapat berbenturan dengan industri peternakan lokal.

Penyiar

Komentar