(Taiwan, ROC) --- Ditjen Pemadam Kebakaran Kementerian Dalam Negeri Taiwan segera membentuk tim SAR khusus, menyatakan kesiapan untuk memberikan bantuan, tetapi dibubarkan setelah dua hari.
Publik mempertanyakan apakah ada campur tangan pihak luar. Menanggapi hal ini, Menteri Dalam Negeri, Liu Shyh-fang (劉世芳) mengklarifikasi bahwa memang ada tawaran bantuan, tetapi karena masih ada pertempuran antara pemerintah militer Myanmar dengan kelompok oposisi, maka keselamatan anggota tim SAR tidak dapat dijamin, itulah sebabnya diputuskan untuk tidak mengirim tim kesana.
Satu per satu truk pemadam kebakaran mengangkut anggota tim penyelamat ke titik pertemuan. Ini adalah pemandangan yang terjadi pada Jumat pekan kemarin (28/3), tepat satu jam setelah gempa besar mengguncang Myanmar.
Namun sayangnya, tim pencarian dan penyelamatan yang dibentuk dibubarkan kurang dari 2 hari kemudian.
Menteri Dalam Negeri Liu Shyh-fang mengatakan, "Pertama, dalam satu atau dua hari terakhir di Myanmar, sepertinya telah terjadi pertempuran antara pemerintah militer Myanmar dan kekuatan oposisi internal, jadi kami merasa jika tim penyelamat kami pergi ke sana, keselamatan mereka sebenarnya tidak bisa kami jamin sepenuhnya dari Taiwan."
Mengklarifikasi pembubaran karena keamanan di Myanmar tidak terjamin. Melihat kembali timeline mobilisasi, Ditjen Pemadam Kebakaran pada hari kejadian pukul 15:30, mengeluarkan pesan meminta pembentukan tim SAR khusus yang terdiri dari anggota Kota Taoyuan dan Kabupaten Pingtung, serta anggota kantor pusat Ditjen Pemadam Kebakaran.
Dua hari kemudian, sekitar pukul 18:00, setelah berkonsultasi dengan pemerintah Thailand dan Myanmar, tim pun dibubarkan secara resmi.
Tim SAR yang dibentuk oleh berbagai pemerintah daerah Taiwan juga diminta membubarkan diri sesuai instruksi Ditjen Pemadam Kebakaran.
Walikota Taipei Chiang Wan-an (蔣萬安) mengatakan, "Setelah menerima instruksi dari Ditjen Pemadam Kebakaran pusat, saat ini tidak ada kebutuhan, jadi kami juga mengikuti instruksi Ditjen Pemadam Kebakaran, saat ini kami membubarkan tim."
Menurut data yang ada, saat ini di Myanmar ada total 13 tim penyelamat yang dimobilisasi dari Tiongkok, Hong Kong dan India. Selain itu di Thailand juga ada dua tim SAR khusus dari Tiongkok dan Israel yang masuk untuk memberikan bantuan.
Wakil Perdana Menteri Thailand Anuthin mengatakan, "Kami telah menerima bantuan dari banyak sekutu luar negeri."
Gempa bumi berkekuatan 8,2SR telah mengguncang Myanmar dan Thailand, dan seperti biasa Taiwan segera mengulurkan bantuan.
Meskipun tim SAR kali ini tidak berkesempatan maju ke zona bencana, tetapi tetap menunjukkan kepada dunia internasional bahwa Taiwan can help.