close
RTISISegera unduh Aplikasi ini
Mulai
:::

Berkah dari Langit! Ribuan Kilo Ikan Tamban Melimpah di Penghu, Warga Bergembira

  • 21 November, 2024
Kedai RTISI
Berkah dari Langit! Ribuan Kilo Ikan Tamban Melimpah di Penghu, Warga Bergembira

(Taiwan, ROC) --- Seolah-olah mendapat durian runtuh, warga Pulau Jibei, Penghu, dikejutkan dengan kemunculan ikan tamban dalam jumlah besar di perangkap ikan tradisional yang terbuat dari batu (stone weir) di zona intertidal. Kejadian ini sontak mengundang kehebohan dan kegembiraan warga.

Meskipun cuaca dingin, puluhan warga tak gentar menceburkan diri ke air untuk menangkap ikan-ikan kecil tersebut. Sekilas, kegiatan ini tampak seperti aksi bersih-bersih pantai, tetapi yang mereka kumpulkan adalah ikan tamban yang berkilauan.

Diperkirakan hasil tangkapan mencapai puluhan ton dengan nilai jual mencapai jutaan NT$. "Wow, ini sangat banyak!" seru salah seorang warga yang tak dapat menyembunyikan kegembiraannya.

Setiap rumah dipenuhi dengan hasil tangkapan, bahkan pinggir jalan pun disulap menjadi "karpet perak" yang membentang sepanjang beberapa meter, menciptakan pemandangan yang spektakuler.

Yang Li-zhu (楊麗珠), seorang perempuan yang dinobatkan sebagai Teladan Keluarga Nelayan Nasional, menuturkan, "Setiap tahun memang ada musim ikan tamban, tapi jumlahnya tidak sebanyak ini. Biasanya hanya ratusan kati, tapi tahun ini jauh lebih banyak."

Keberadaan perangkap ikan tradisional (stone weir) memang berperan besar dalam panen ikan yang melimpah ini. Namun, apa yang menyebabkan jumlah ikan menjadi membludak?

"Ini karena taifun," jelas Song Sheng-shou (宋聖壽), Kepala Kelompok Produksi dan Pemasaran Ikan Desa Chikan, Penghu. "Taifun menyebabkan arus laut yang tidak stabil, sehingga ikan tamban terjebak masuk ke dalam perangkap saat air surut dan tidak bisa keluar lagi."

Ikan tamban yang berkilauan ini memiliki ciri khas tubuh kecil pipih dengan garis perak di sepanjang tubuhnya, sehingga dijuluki Japanese silver-stripe herring. Setiap bulan Maret, mereka bermigrasi ke utara Penghu untuk bertelur, dan musim panennya berlangsung dari bulan April hingga September.

Demi menjaga kelestarian ekosistem, Pemerintah Kabupaten Penghu menetapkan larangan penangkapan ikan tamban selama satu bulan, dimulai dari bulan Mei. Kali ini, berkat "bantuan" Taifun dan angin timur laut, warga mendapatkan rezeki nomplok yang melimpah ruah. "Ikan tamban ini benar-benar nikmat!" seru mereka gembira.

Penyiar

Komentar