(Taiwan, ROC) --- Selasa sore (6/9), gempa bumi berkekuatan 5,5SR mengguncang kawasan Chiayi, Taiwan. Gempa tersebut terjadi di kedalaman yang hanya berkisar 8,5 kilometer, dan kekuatan gempa ini dirasakan di hampir seluruh wilayah di Taiwan.
Di Chiayi, salah seorang pengusaha industri akuarium terkena dampak serius. Sebelas akuarium diberitakan pecah, menyebabkan kerugian besar bagi pengusaha bersangkutan.
Ini sudah keempat kalinya terjadi gempa dangkal di Chiayi dalam setengah bulan terakhir. Ada kekhawatiran bahwa ini menjadi pertanda akan kemungkinan terjadinya gempa besar, dicemaskan lempengan Meishan dapat melepaskan kekuatan yang cukup kuat pada masa mendatang.
Beberapa ahli menyampaikan, meskipun pusat gempa berada pada jarak yang relatif jauh dari lempengan tersebut, tetapi tidak bisa dikatakan bahwa gempa kemarin sepenuhnya tidak terkait.
Mereka juga tidak menutup kemungkinan bahwa gempa lebih besar dapat terjadi di masa mendatang.
Setelah guncangan hebat, staf toko segera menyadari ada yang tidak beres dan buru-buru keluar dari meja kasir. Barang-barang di rak tidak bisa menahan kekuatan gempa yang terjadi, dan jatuh ke lantai.
Bagian dalam toko benar-benar berantakan, botol saus kaca tumpah di mana-mana. Yang bisa dilakukan hanya membersihkan sebersih-bersihnya. Gempa yang terjadi pada Selasa sore juga meninggalkan kecemasan di benak banyak orang.
Pemilik bisnis akuarium ini juga tidak luput dari guncangan gempa. Akuarium dalam ukuran besar diberitakan turut pecah. Di samping itu, sebanyak 11 akuarium juga diberitakan mengalami kerusakan parah.
Gempa berkekuatan 5,5SR mengguncang Desa Singang, Chiayi, pada Selasa sore hari (5/9). Gempa ini memiliki kedalaman hanya 8,5 kilometer.
Faktanya, semenjak bulan lalu hingga sekarang, sudah terjadi 4 kali gempa di area Chiayi, yaitu pada tanggal 16, 26, dan 31 Agustus, serta 5 September. Rentetan tersebut kemudian memicu spekulasi apakah ini terkait dengan lempengan/sesar Meishan.
Profesor NTU, Chen Wen-shan (陳文山) mengatakan, “Chiayi sebenarnya memiliki sekitar tiga patahan aktif di kawasan ini. Salah satunya adalah lempengan Meishan Kemudian masih ada lempengan Jiuqiongkeng, lalu masih ada lempengan Chiayi. Semua ini tergolong kepada patahan aktif. Ini bisa mengakibatkan terjadinya gempa bumi besar.”
Data dari yang dirilis Central Geological Survey yang berada di bawah naungan Kementerian Ekonomi (MOE) memperlihatkan bahwa lempengan Meishan terletak di antara Kabupaten Yunlin dan Chiayi, membentang sekitar 13 kilometer dan merupakan sebuah "lempengan mendatar ke kanan".
Pada tahun 1906, pernah terjadi aktivitas seismik yang sangat hebat yang memicu gempa bumi Meishan dengan skala 7.1SR. Gempa tersebut merenggut sedikitnya 1.258 nyawa dan menjadi gempa bumi keempat terparah dalam sejarah Taiwan.
Profesor CCU, Wen Yi-ying (溫怡瑛) mengatakan, “Sedikit jauh, tetapi kita tidak bisa memungkirinya kalau ini tidak ada hubungannya dengan lempengan Meishan, seiring bertambahnya ukuran yang ada. Kami merasa sedikit khawatir. Apakah akan terjadi peristiwa berikutnya di kemudian hari.”
Gempa bumi yang terjadi pada Selasa kemarin mungkin disebabkan oleh pelepasan energi dari patahan Meishan, tetapi masih perlu dilakukan pengamatan lebih lanjut terhadap lokasi dari pusat gempa yang sebenarnya. Namun, rentetan beberapa gempa bumi ini mungkin juga merupakan sebuah peringatan. Di masa mendatang, tidak menutup kemungkinan akan terjadi gempa bumi dangkal dengan skala lebih dari empat.