(Taiwan, ROC) --- Pudu adalah salah satu ritual penting saat Festival Zhong Yuan tiba. Di Taiwan juga dikenal istilah “中元普渡，北基隆、南虎尾” (baca: Zhōng yuán pǔ dù, běi jīlóng, nán hǔwěi), yang artinya kira-kira, “Zhongyuan Pudu, Untuk Utara di Keelung dan Untuk Selatan di Huwei”.
Ada sebanyak tujuh kawasan di Distrik Huwei Kabupaten Yunlin menutup ruas jalan pada Rabu pagi hari. Jalan tersebut ditutup karena akan dihelat prosesi sembahyang Pudu.
5.000 ribu meja tertata rapi dengan ragam persembahan di atasnya. Ada sebanyak tujuh kawasan di Distrik Huwei Kabupaten Yunlin menutup ruas jalan pada Rabu pagi hari. Jalan tersebut ditutup karena akan dihelat prosesi sembahyang Pudu.
Kawasan selatan memiliki tradisi untuk meletakkan daging persembahan secara bertumpuk layaknya gunung. Dan karena harga daging babi yang meroket pada tahun ini, membuat warga setempat menggantinya dengan daging ayam atau bebek.
Sebelumnya ada sekitar ratusan ekor babi yang akan dipersembahkan, tetapi tahun ini diganti dengan 360 ekor ayam dan bebek.
Pengurus Asosiasi Sembahyang Pudu Desa Zhennan, Yunlin, Liao Wen-je (廖文哲) mengatakan, “Ayam dan bebek juga adalah daging, jadi bisa membentuk seperti gunung. Seharusnya sama saja.”
Distrik Timur juga menambahkan sekitar 30 meja untuk sembahyang Pudu tahun ini. Tidak hanya makanan dan minuman di atas meja yang dipersembahkan, tetapi juga diletakkan benda-benda seperti cermin, sisir, kosmetik dan mainan anak-anak. Di samping itu, juga ada buku pelajaran, lengkapnya dengan perlengkapan tulis menulis.
Sembahyang Pudu di kawasan Huwei – Yunlin tahun ini juga akan diramaikan berbagai kegiatan misal kembang api dan pertunjukan tata cahaya. Huwei akan menjadi kota yang gemerlap saat malam hari tiba.
Di samping itu, di depan altar Dewa Keberuntungan di Kuil Beigang juga berjejer meja persembahan, yang tahun ini jumlahnya berhasil mencetak rekor mencapai 8.713 meja.
Setelah sembahyang Pudu selesai dihelat, benda-benda persembahan yang ada, 90%nya akan disumbangkan kepada mereka yang membutuhkan.
