:::

Literasi Budaya Adalah Senjata Ampuh Melawan Paham Komunis, Robert Tsao: Saring Terlebih Dahulu Sebelum Menyerap Informasi

  • 19 August, 2022
Kedai RTISI
Literasi Budaya Adalah Senjata Ampuh Melawan Paham Komunis, Robert Tsao: Saring Terlebih Dahulu Sebelum Menyerap Informasi

(Taiwan, ROC) --- Pendiri United Microelectronics Corporation (UMC), Robert Tsao (曹興誠) beberapa hari lalu mengumumkan akan menyumbangkan US$ 100 juta (setara dengan NT$ 3 miliar) untuk membantu pemerintah dalam mengembangkan sektor pertahanan negara.

Robert Tsao melanjutkan, donasi yang ia berikan diharapkan dapat berguna bagi negara dalam meningkatkan kemampuan pertahanan dalam melawan ancaman RRR. Perihal proyek apa yang akan melibatkan dirinya, Robert Tsao belum bersedia memberikan jawabannya.

Secara khusus, Robert Tsao juga menaruh perhatiannya terhadap ancaman media yang gencar dilakukan oleh otoritas RT, terutama dalam beberapa tahun belakangan.

Ia mengkritik media yang memanfaatkan fitur “topik utama”, untuk membantu menyebarkan propaganda dari pihak yang tidak bertanggung jawab.

Dengan demikian, Robert Tsao mengingatkan seluruh masyarakat untuk harus meningkatkan kemampuan membaca mereka. Warga awam perlu melakukan “penyaringan” terlebih dahulu, sebelum menelan seluruh informasi yang tersebar saat ini.

Dalam sebuah wawancara eksklusif bersama dengan Radio Taiwan Internasional (RTI), Robert Tsao menyampaikan, saat AS menarik seluruh pasukan mereka dari Afghanistan, ada kabar miring yang sengaja disebarkan oleh RRT yang menyebutkan bahwa “AS telah meninggalkan Afghanistan”.

Namun faktanya Afghanistan sendirilah yang menyerah atas keadaan mereka sendiri. “Mereka (Afghanistan) berteriak takut mati, tetapi mereka sendiri malah berkolusi dengan Taliban. Jika Afghanistan tidak membela tanah air mereka sendiri, maka AS juga tidak akan melakukan hal yang sama,” lanjut Robert Tsao.

Di tengah intimidasi dan ancaman reunifikasi yang terus dilancarkan oleh RRT, Robert Tsao percaya bahwa seluruh dunia berharap agar Taiwan terus mempertahankan posisinya. Karena jika ada sesuatu yang berubah dengan Taiwan, maka hal tersebut akan berdampak negatif bagi komunitas dunia.

AS tentu akan memberikan bantuan mereka, tetapi hal tersebut tentu akan kembali kepada kemauan Taiwan sendiri.

Selain ancaman militer, RRT juga terus berupaya untuk melancarkan propaganda di sektor literatur atau kebudayaan. Dalam beberapa tahun belakangan, RRT gencar melancarkan serangan propaganda literatur. Robert Tsao menyadari, di tengah dinamika politik yang berkembang di dalam negeri saat ini, sehingga menyulitkan negara untuk menetapkan pemikiran sepaham.

“Bahkan ada media dalam negeri yang terkesan membantu menyebarkan propaganda RRT,” lanjut Robert Tsao

Robert Tsao kemudian juga menganilisis dari sisi evolusi sejarah dan perkembangan budaya Tiongkok, bahwa apa yang disebut dengan gagasan untuk menyatukan, pada dasarnya hanya akan memutus rantai multikulturalisme.

Persatuan dalam skala yang besar mungkin akan berdampak positif bagi kaum-kaum elite kerajaan, tetapi hal tersebut malah berdampak negatif bagi masyarakat kalangan bawah.

Robert Tsao lalu mencontohkan peristiwa ekspedisi bangsa Mongolia di Barat yang terkenal dengan kekejamannya. Bangsa Mongol pernah memerintah di Rusia selama lebih dari 200 tahun, yang mana hal itu telah memberikan kesan buruk bagi sejarah Rusia sendiri.

Robert Tsao percaya, agenda penting saat ini adalah membantu dan mengajar masyarakat untuk mengenali dan menyaring berita yang tersebar di tengah masyarakat, serta bagaimana membedakan antara berita dengan propaganda yang disengaja.

Masyarakat harus dibiasakan untuk meningkatkan kemauan dan kemampuan literasi masing-masing. Robert Tsao mencontohkan buku-buku karya dari Yu Ying-shih (余英時) yang adalah seorang sejarawan kontemporer dan tokoh yang sangat menentang paham komunisme.  

Terakhir, Cao Xingcheng juga mengimbau warga Taiwan untuk tidak terintimidasi oleh China dalam hal keberanian, dan kultivasi psikologis juga bisa lebih kuat, Menghadapi serangan virus PKC, warga Taiwan bisa lebih kuat.

Terakhir, Robert Tsao juga mengimbau kepada seluruh warga Taiwan untuk tidak terintimidasi oleh RRT , serta jangan gentar menghadapi ancaman dan terus berdiri melindungi kedaulatan negara.

Penyiar

Komentar