(Taiwan, ROC) --- Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok baru-baru ini menggelar latihan militer di perairan lepas pantai Taiwan.
Pada awal pekan ini, Tentara Nasional ROC juga menggelar simulasi militer di pangkalan Pingtung. Dalam simulasi kali ini, personil tentara juga menggunakan artileri howitzer 155 untuk mencegah pasukan musuh mendarat.
Ratusan amunisi dilepas dalam latihan yang dibagi ke dalam tiga tahap ini. Lokasi latihan militer tentara nasional ROC kali ini berada cukup dekat dengan tempat dimana tentara Tiongkok melakukan simulasi sebelumnya.
Beberapa pihak menafsirkannya sebagai aksi perlawanan dari tentara nasional ROC terhadap Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok.
Mesin artileri hotwizer 155 dikerahkan dalam simulasi militer yang digelar oleh Tentara Nasional ROC. Peluru demi peluru dilepas ke udara, guna menghalau pasukan musuh mendarat di garis perbatasan.
Kepala Mayjen, Komando Korps AD Pasukan Delapan, Lou Woei-jye (樓偉傑) mengatakan, "Siapkan area latihan, ini tidak ada hubungannya dengan simulasi militer yang digelar oleh tentara komunis. Simulasi yang kami lakukan bukan dikarenakan latihan militer tentara komunis."
Pihak berwenang menyampaikan, simulasi militer tentara nasional ROC yang berlangsung di Pingtung Fangshan ini, tidak ada hubungannya dengan latihan yang digelar RRT pada pekan kemarin.
Otoritas berwenang menyampaikan, pengumuman latihan militer kali ini sebenarnya sudah diumumkan semenjak tanggal 22 Juni 2022 kemarin. Masyarakat luas diminta untuk tidak berpikir yang bukan-bukan, yang hanya akan menciptakan spekulasi yang belum tentu benar.
Meski saat simulasi berlangsung, cuaca di lokasi tidak begitu baik, tetapi personil tentara nasional tetap berada di pos masing-masing untuk menyimulasikan instruksi yang diberikan.