(Taiwan, ROC) --- Sektor pertanian Taiwan diberitakan kekurangan tenaga kerja yang cukup banyak, jumlah yang dilaporkan melebihi 100.000 orang per tahun. Meski Dewan Pertanian (COA) telah membuka sektor pertanian bagi PMA, tetapi angka perekrutan hanya berkisar 1.000 orang. Angka tersebut dianggap tidak seimbang dengan membludaknya jumlah permintaan di pasar.
Tidak sedikit dari PMA di Taiwan pun beralih profesi menjadi pekerja gelap di sektor pertanian.
COA baru-baru ini mendorong agar para petani dapat mengadakan kegiatan akhir pekan, yang mempersilakan para PMA legal di Taiwan mencoba pengalaman bertani.
Usulan dari COA di atas mendapat kritikan keras dari masyarakat, karena dianggap tidak konsisten. Di samping itu, COA juga dianggap telah bermain di area abu-abu, karena program ini dicemaskan malah akan dimanfaatkan oleh PMA berstatus hilang kontak atau ilegal.
Menanggapi kritikan itu, Ketua COA, Chen Chi-chung (陳吉仲) menyampaikan, ini adalah program pengalaman bertani yang hanya disediakan bagi PMA dengan status legal. Ia pun meminta kepada khalayak luas untuk tidak menafsirkan terlampau berlebihan.
Chen Chi-chung mengatakan, “PMA dapat jalan-jalan ke kawasan pedesaan, kemudian bisa bergabung dalam aktivitas pertanian. Ini adalah program pendidikan atau pengalaman merasakan bagaimana bertani. Hal ini tidak melanggar ketentuan yang ada.”
Chen Chi-chung melanjutkan, “Kami telah mendiskusikannya dengan Kemenaker. Apakah akan ada area abu-abu di sini? Berharap pihak luar jangan berlebihan menafsirkannya, karena ini mencakup PMA Legal yang mencoba terlibat dalam pengalaman bagaimana rasanya bertani, tidak ada hubungannya dengan PMA status hilang kontak (ilegal).”