(Taiwan, ROC) --- Komandan Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC), Chen Shih-chung (陳時中) percaya bahwa situasi penularan di kawasan utara Taiwan perlahan-lahan melambat. Namun, hal tersebut tidak berlaku bagi wilayah sentral dan selatan Taiwan, yang diprediksi tengah memuncak.
Chen Shih-chung melanjutkan, kondisi COVID-19 di Taiwan akan mencapai puncaknya pada bulan Juni, kemudian perlahan-lahan menurun/melambat.
Pemikiran tersebut juga dibenarkan oleh para pakar medis. Kepala National Taiwan University Children's Hospital, Huang Li-min (黃立民) memperkirakan bahwa angka penularan akan menurun secara signifikan setelah bulan Juli mendatang.
Kini, CECC juga tengah mewacanakan untuk memperlonggar beberapa kebijakan di pintu perbatasan, termasuk memperpendek masa karantina. Pakar medis menilai bahwa pelonggaran harus dilakukan bertahap, dan tetap menyesuaikan dengan perkembangan pandemi di negara lain.
Huang Li-min mengatakan, “Situasi penularan di utara Taiwan mencapai puncak tertinggi, yang patut diperhatikan adalah berapa lama (jumlah kasus) menurun dari titik tertinggi. Saya rasa, kondisi di utara Taiwan akan perlahan-lahan menurun, tapi belum mungkin akan cepat menurun. Apalagi kondisi penularan di selatan Taiwan tengah meningkat, sehingga jumlah penurunan angka terinfeksi dari total populasi, relatif lambat. Saya rasa hingga bulan Juli baru terlihat mulai menurun, dan itu adalah penurunan yang sangat signifikan.”
Wakil Kepala Rumah Sakit Shin Kong Memorial Hospital, Hong Tzi-ren (洪子仁) mengatakan, “Menilik dari sudut pandang nasional, jumlah kasus yang dikonfirmasi secara nasional akan tetap berada di angka 60.000 hingga 90.000. Kawasan dengan angka tertinggi akan berpindah-pindah.”
Hong Tzi-ren percaya bahwa kasus positif COVID-19 akan menurun secara bertahap setelah perayaan Festival Perahu Naga. CECC juga akan terus memantau jumlah kapasitas medis. Di samping itu, pelonggaran di pintu perbatasan juga akan mulai diberlakukan semenjak bulan Juni. Salah satunya adalah pengambilan sampel PCR dengan cairan saliva.
Huang Li-min mengatakan, “Ujian terberat jika memperingan masa karantina adalah akan membuat varian baru masuk (ke Taiwan), misal BA.4 BA.5 BA.1.21.1. Begitu diperlonggar, maka kemungkinan masuk (varian baru) juga meningkat, yang mana hanya akan membuat kasus penularan dalam negeri kembali meningkat.”
Memperlonggar beberapa kebijakan pencegahan epidemi tetap menjadi prioritas bagi pemerintah, guna memulihkan roda perekonomian. Melonggarkan kebijakan yang sudah ada tentu akan dilakukan secara bertahap dengan tetap memperhatikan situasi yang berkembang di negara lain.
