:::

Kerumunan Masyarakat di Rumah Sakit Membuat Kapasitas Medis Kewalahan

  • 28 April, 2022
Kedai RTISI
Kerumunan Masyarakat di Rumah Sakit Membuat Kapasitas Medis Kewalahan

(Taiwan, ROC) --- Situasi penularan COVID-19 di Taiwan terus memanas. Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) mengimbau bagi warga yang dinyatakan positif melalui rapid tes, maka dapat terlebih dahulu menuju pos vaksinasi daripada langsung mengunjungi rumah sakit.

Imbauan tersebut dirilis guna mengurangi beban rumah sakit yang belakangan ini meningkat pesat.

Namun, masyarakat tetap menuju Unit Gawat Darurat di institusi rumah sakit, setelah mengetahui mereka positif terinfeksi COVID-19.

Tidak sampai di situ, bahkan ada warga yang langsung mendatangi rumah sakit karena ingin membeli alat tes antigen.

Faktor-faktor di atas disinyalir telah menambah beban rumah sakit dan membuat staf medis menjadi sangat sibuk.

Beberapa pakar kesehatan menyampaikan, volume di rumah sakit yang membludak tentu akan membuat kapasitas di rumah sakit menjadi kewalahan, dan bukan tidak mungkin akan memperparah kondisi penularan COVID-19 di dalam negeri.

Rumah-rumah sakit di Taiwan diberitakan ramai didatangi para warga belakangan ini. Dari yang hendak menerima tes PCR atau sekedar mencari informasi perihal COVID-19, sebagian warga memilih untuk langsung mendatangi rumah sakit.

Langkanya alat tes antigen saat ini, membuat mayoritas masyarakat langsung menyambangi rumah sakit untuk menerima pemeriksaan PCR.

Dokter Rumah Sakit Taiwan Adventist TAH, Han Chang-wang (韓昌旺) mengatakan, “Jumlah pasien yang dirawat UGD berkisar 60 hingga 80 orang setiap harinya, dan seminggu ini (meningkat) menjadi 200 hingga 300 orang. Jumlahnya sangat banyak. Karena takut setelah mengetahui pernah mengunjungi tempat-tempat, kemudian merasa ada yang tidak wajar. Warga ingin diperiksa, meski tidak memiliki gejala mencurigakan.”

Melihat situasi rumah sakit yang ramai didatangi para warga, membuat banyak pihak cemas terhadap situasi penularan COVID-19. Kerumunan warga di pos PCR rumah sakit hanya akan meningkatkan risiko terciptanya klaster penularan baru.

Dokter Torakologi di Taipei City Hospital, Su Yi-fong (蘇一峰) mengatakan, “Banyak warga luar negeri , di rumah mereka melakukan tes dengan alat tes antigen. Memeriksa melalui lubang hidung atau mulut, atau ada orang yang menggunakan air liur mereka sebagai sampel uji. Kemudian sampel tersebut dibawa ke rumah sakit.  Satu atau dua hari kemudian, RS akan merilis hasil pemeriksaan positif . Hal ini dapat mengurangi pasokan medis yang kian menipis.”

Banyaknya warga yang mendatangi RS di kala masih memanasnya situasi epidemi, dicemaskan dapat mengurangi kapasitas medis dalam negeri.

 

 

Penyiar

Komentar