(Taiwan, ROC) --- Kenaikan harga pakan ternak berdampak luas. Peternak babi di Changhua menyampaikan, semenjak 6 bulan belakangan, harga pakan ternak telah mengalami kenaikan sebanyak dua kali. Biaya yang harus dikeluarkan harus meningkat sebanyak 60%. Harga grosir satu ekor babi berada di kisaran NT$ 76 per satu kilogram. Harga yang rendah ini dikeluhkan para peternak, yang tidak seimbang dengan modal yang mereka keluarkan.
Peternak menyampaikan, harga yang ditaksir seharusnya NT$ 90/1 kilogram. Jika tidak, maka peternak akan rugi NT$ 1000 untuk 1 ekor babi.
Peternak menyampaikan, naiknya harga pakan ternak, membuat mereka harus rugi sebanyak NT$ 1000 hingga NT$ 1500 untuk memelihara 1 ekor babi
Selama 6 bulan, harga pakan jagung yang awalnya NT$6/KG, kini meningkat menjadi NT$ 12,5/KG. Sama halnya dengan pakan tepung kedelai, dari yang awalnya NT$ 12,5/KG, kini menjadi NT$ 18,5/KG. Kenaikan ini berdampak pada modal yang harus mereka keluarkan, yakni 60% lebih mahal dibandingkan biasanya.
Pada bulan Juni tahun lalu, harga grosir daging babi melonjak ke rekor tertinggi, yakni NT$ 86/KG. Kemudian, angka terus turun, bahkan ditaksir NT$ 60 pada perayaan Imlek kemarin. Saat ini, harga grosir daging babi perlahan naik menjadi NT$ 76/KG
Petani mengujar, jika harga grosir berada di kisaran NT$ 90/KG, maka mereka bisa memperoleh keuntungan sebanyak NT$ 500. Dengan kata lain, harga grosir daging babi minimal harus berada di level NT$ 80.
Para peternak terus berupaya agar kenaikan harga bahan pakan bisa seimbang dengan harga jual di grosiran. Salah satunya adalah dengan mengurangi jumlah produksi, dengan harapan harga di pasar dapat kembali stabil.
Menanggapi berita di atas, Dewan Pertanian (COA) akan memberikan penghargaan bagi peternak yang juga menanam bahan pakan ternak, misal kedelai, gandum atau jagung. COA juga akan terus mengupayakan agar pasokan pakan domestik dapat kembali stabil.
