Baru-baru ini, warga mengkritisi mesin pendingin ruangan (AC) di dalam gerbong MRT Taipei. Beberapa warga menyampaikan, di tengah suhu musim panas yang terik, mesin AC gerbong MRT Taipei dinilai kurang “dingin”.
Para penumpang masih harus berkeringat saat berada di dalam, terutama saat jam-jam sibuk, seperti waktu pergi atau pulang kerja. Tidak sedikit dari penumpang yang mengaku panas mengaku kalau mereka harus mencium bau keringat yang tidak sedap, ketika berada di dalam MRT.
Kritikan tersebut akhirnya ditanggapi oleh Walikota Taipei, Chiang Wan-an (蔣萬安). Melalui akun pribadi di platform Facebook, Walikota Chiang Wan-an menyampaikan, pihaknya akan meminta MRT Taipei untuk memberlakukan mesin AC dibuka pada rentang 23C ketika jam-jam sibuk. Dan di luar jam sibuk, maka suhu udara di dalam gerbong MRT Taipei akan diatur di rentang 24C.
Walikota Chiang Wan-an menuturkan, setiap harinya MRT Taipei memiliki daya angkut sebanyak 2 juta perjalanan. Volume di atas kian bertambah seiring dengan diberlakukannya program TPASS dalam 2 bulan belakangan.
Di tengah datangnya musim panas saat ini, membuat beberapa penumpang mengeluhkan perihal “kekuatan” mesin AC yang terdapat dalam gerbong MRT.
Warga menyampaikan, bahwa mereka sampai harus berdesak-desakan hingga bercucuran keringat saat berada di dalam gerbong. Dan tak jarang, mereka harus menahan bau tidak sedap, ketika harus berdempetan dengan para penumpang lainnya.
Walikota Chiang juga menambahkan, pihaknya akan meningkatkan anggaran dana bulanan sebanyak NT$ 2 juta hingga NT$ 2,5 juta untuk mensupport biaya tagihan listrik per satu bulannya. (Sumber Foto: LTN News)