Festival Perahu Naga adalah salah satu perayaan festival tahunan terpenting bagi komunitas warga di Taiwan. Di kala ini, banyak keluarga akan merayakannya dengan menyantap bakcang, tidak sedikit dari mereka yang juga memperhatikan beberapa pantangan atau mitos saat Festival Perahu Naga berlangsung.
Berikut adalah 6 pantangan atau mitos yang dipercaya untuk jangan dilakukan selama Festival Perahu Naga berlangsung, jika tidak ingin nasib sial datang menghampiri:
1. Hindari mengunjungi tempat atau lokasi yang didominasi oleh *energi Yin
*Dalam ilmu Fengshui, “Yin” (陰)sederhananya dapat dikategorikan sebagai energi yang diwakilkan warna hitam, kegelapan, air, tanah, bulan, dan dingin.
Festival Perahu Naga yang jatuh pada penanggalan lima kalendar Lunar, dipercaya sebagai salah satu hari yang memiliki *energi Yang” (陽) terkuat dalam kurun satu tahun.
*Sedangkan “Yang” (陽) sederhananya merujuk pada maskulinitas, terang, putih, api, matahari, dan kehangatan.
Di hari ini, seluruh makhluk halus dipercaya akan menghindari untuk berkeliaran di tempat yang terang (terpancar sinar matahari), dan lebih memilih untuk bersembunyi di tempat yang memiliki “energi Yin” yang tinggi.
Oleh karena itu, pada hari ini masyarakat disarankan untuk lebih menghindari mengunjungi tempat-tempat seperti rumah sakit, pemakaman dan kawasan sejenisnya.
Jika harus tetap mengunjungi tempat-tempat seperti demikian, maka disarankan kepada mereka untuk membawa “jimat” atau rumput “Artemisia Argyi”, yang mana dipercaya kedua benda ini bisa menjaga manusia dari serangan roh-roh jahat.
2. Hindari mendatangi kawasan sungai/aliran air yang sering terjadi kecelakaan
Roh-roh dan arwah gentayangan dipercaya akan bersembunyi di dasar air, guna menjerat korban mereka berikutnya. Dasar air dipercaya sebagai salah satu area yang memiliki “energi Yin” yang tinggi.
3. Hindari aktivitas berenang
Hari ini pancaran “energi Yang” akan mencapai taraf setinggi-tingginya. Di saat inilah, arwah-arwah dan roh-roh gentayangan akan bersembunyi di dasar air, karena dipercaya pancaran “energi Yang” tidak akan sampai ke tempat ini.
4. Jaga “kantong wangi” Anda, jangan sampai hilang!
“Kantong Wangi” atau dalam bahasa Mandarinnya adalah 香包 (baca Xiang Bao). Seperti namanya, “Kantong Wangi” ini berbentuk seperti layaknya kantong kecil yang di dalamnya akan diisikan rempah-rempah. Di zaman Tiongkok kuno, “Kantong Wangi” adalah salah satu ornamen yang ditenteng oleh anak di bawah umur.
“Kantong Wangi” biasanya terbuat dari kain sutra, serta berisikan rempah-rempah seperti ruby sulphur (雄黃), silvery wormwood (艾草) dan melilotus arvensis (熏草).
“Kantong Wangi” dalam tradisi dan kepercayaan masyarakat Tiongkok kuno dianggap memiliki fungsi lain, yakni mampu menangkal roh-roh gentayangan yang memiliki niat tidak baik.
Dan jika “Kantong Wangi” milik seseorang hilang di hari perayaan Festival Perahu Naga, maka orang bersangkutan ditakutkan akan mengalami nasib malang selama 1 tahun ke depan.
5. Jika ingin memberikan bakcang kepada orang lain, berikanlah secara satuan
Jika Anda ingin memberikan atau menghadiahkan bakcang kepada orang lain, berikanlah per satuan. Hindari memberikan dalam bentuk 1 ikat yang berisikan beberapa bakcang, karena hal ini dianggap tidak baik.
Dalam tradisi Tiongkok, dikenal istilah 送肉粽 (baca: Song Rou Zong), yang memiliki pengertian “mengantar energi jahat” ke tempat seharusnya. Dan dalam bahasa Mandarin, bakcang dikenal dengan sebutan 肉粽 (baca: Rou Zong)
6. Hindari melakukan hubungan intim/seksual
Karena “energi Yang” pada hari ini akan sangat mendominasi, sehingga kekuatan fisik manusia akan lebih mudah terkuras. Jika seseorang melakukan aktivitas seksual terlampau berlebihan, maka akan membuat “energi Yang” di dalam tubuh terkuras habis.
Dan jika terkuras habis, maka badan manusia bersangkutan akan lebih mudah disusupi oleh energi jahat, yang dipercaya bisa mempengaruhi kesehatan pada masa mendatang.