Kebijakan pengendalian epidemi COVID-19 di Taiwan telah mendapatkan pelonggaran. Namun, jumlah warga yang terinfeksi positif COVID-19 baru-baru ini memperlihatkan tendensi peningkatan.
Taiwan diperkirakan tengah memasuki gelombang keempat penularan COVID-19, dan peningkatan ini akan berlangsung hingga akhir bulan Juni.
Salah seorang Dokter Spesialis Telinga Hidung dan Tenggorokan, Chang Hung (張弘), memposting di akun pribadi Facebooknya memperlihatkan suasana klinik yang penuh sesak oleh warga yang hendak berobat.
Pencatatan kasus positif COVID-19 dengan gejala ringan telah dibatalkan semenjak 20 Maret 2023 kemarin oleh pemerintah. Di samping itu, ketentuan untuk mengenakan masker medis juga sudah dibatalkan semenjak tanggal 17 April 2023.
Banyak warga yang mengaku gembira dengan pelonggaran yang diberlakukan. Namun demikian, di lain pihak, petugas rumah sakit dan staf di beberapa klinik malah mengaku harus bekerja ekstra (lembur) melayani warga yang disinyalir memiliki gejala COVID-19.
Kembali menghangatnya situasi penularan COVID-19, ternyata tidak hanya terjadi di Taiwan. Kawasan Hong Kong dan Makau juga mengkonfirmasi kondisi serupa. Bahkan Hong Kong diperkirakan memiliki lebih dari 10.000 kasus baru dalam satu hari. Sedangkan Makau memiliki total hampir 2.000 kasus COVID-19 per satu hari.
Wakil Kepala CDC, Lo Yi-chun (羅一鈞) menyampaikan, jika dilihat dari beberapa indikator yang ada saat ini, misal penggunaan sumber daya medis atau jumlah pengadaan obat anti-virus oral, maka dapat disimpulkan kalau situasi penularan COVID-19 kembali memanas di Taiwan.
Lo Yi-chun memperkirakan ini adalah gelombang penularan keempat dan akan terus meningkat hingga akhir bulan Juni mendatang. (Sumber Foto: UDN News)