Media the New York Times memberitakan bahwa Beijing akan menggunakan reaktor nuklir baru di pantai daratan Tiongkok, dengan jarak hanya 217 kilometer dari Taiwan. Menurut berita tersebut, Kementerian Pertahanan AS mengatakan bahwa reaktor pembiakan cepat ini secara umum akan digunakan untuk membuat plutonium, bahan dasar utama yang digunakan untuk membuat bom atom, menyoroti niat Tiongkok untuk memperluas ambisi senjata nuklirnya.
The New York Times pada 20 April 2023 memberitakan bahwa pemimpin Partai Komunis Tiongkok (PKT) Xi Jin-ping (習近平) berkunjung ke Rusia bulan lalu. Presiden Vladimir Putin mengumumkan bahwa perusahaan nuklir negara Rusia, Rosatom dan Dirjen Energi Atom Pusat Tiongkok telah menandatangani perpanjangan kontrak kerja sama selama beberapa tahun atau bahkan beberapa dekade.
Bahan baku yang dibutuhkan untuk reaktor penghasil plutonium ini dipasok oleh Rusia. Dalam beberapa bulan terakhir, Rusia telah mengirimkan 25 ton enriched uranium, yang berarti Rusia dan RRT akan bekerja sama dalam proyek modernisasi nuklir yang akan membantu kedua negara. Pentagon menilai, skala persenjataan nuklir Rusia dan Tiongkok jauh melebihi Amerika Serikat.
Sementara itu, saat ketegangan antara Beijing dan Washington semakin meningkat, Xi Jin-ping membulatkan tekadnya untuk membangun kekuatan penangkal nuklir yang kuat di RRT untuk melawan upaya pembatasan dari AS. Baru-baru ini, RRT membangun tiga area peluncur rudal raksasa di wilayah barat laut Tiongkok.
Diperkirakan area ini dapat menampung total 350 rudal balistik antarbenua dengan banyak hulu ledak. Federasi Ilmuwan Amerika, RRT saat ini memiliki sekitar 410 hulu ledak nuklir.