Gurita di Meja Makan 餐桌上的章魚宴
美食無國界Jelajah Kuliner
Di acara Jurnal Maria, kita semua sudah berkenalan dengan gurita, dan bagaimana kalau gurita naik ke meja makan kita semua, menghidangkan aneka lauk dari mandari negara. Mari kita jelajahi yuk.
Kalau di pasar malam Taiwan, pasti akan menemukan penjual mi dengan aneka lauk sampingan yang sering hanya berupa rebusan dengan dicocolkan ke saus sederhana seperti kecap asin kental yang khas Taiwan, dan tampaknya hanya satu-satunya di sini, karena di negara lain misalnya Indonesia, kecap kentalnya adalah kecap manis. Nah... dengan kecap asin kental ini menjadi dasar saus aneka hidangan. Dan biasanya sausnya sederhana, terdiri dari saus kecap asin kental + bawang putih parut atau cincang kasar, cabai merah diiris kasar, ada pula yang dicincang agak halus, ada yang dicampur dengan cabai rawit, dan selalu tak lupa dengan daun bawang rajang. Dan tentu minyak wijen, gula dan cuka.
Guritanya rebus saja. Tapi tidak sembarang rebus, karena harus lihai sekali, tidak alot, tidak mentah, pas begitu.
Dan gurita juga menjadi kesukaan dari orang Korea. Misalnya hidangannya yang bernama Nakji Bokkeum, tumis gurita rasa pedas. Cara membuatnya juga tidak sulit, gurita matang dipotong-potong sesuai ukuran yang kita suka, saus lombok kalau bisa yang khas Korea, bawang putih parut, bawang prey atau daun bawang yang dipotong sepanjang 3 cm, semua ini ditumis dalam api sedang, menjadi hidangan tumisan harum, nikmat gurih, cocok sekali untuk kawan nasi putih panas yang masih mengepulkan asapnya. Kata orang Korea, pedas hidangannya seperti cinta pertama, panas baranya cukup bisa menjatuhkan pesawat ruang angkasa…. Nah….. bagaimana rasanya kalau sudah mendapatkan kiasan literasi seperti begini? Ampun deh…. Hahaha
Dan sekarang beranjak ke Jepang, tepatnya ke Osaka. Yaitu Takoyakinya yang tidak bisa dilewatkan kalau berkunjung ke sana. Ini adalah signature dish Osaka. Walaupun makanan kecil, tetapi menjadi hidangan autentik Osaka, bagaimana sih rasanya? Renyap di luar dan lembut didalamnya, begitu digigit, akan muncrat sausnya dari dalam. Apa memang benar? Mungkin saya memakan Takoyaki yang kurang beres, jadi belum pernah kena muncratan dan malah merasa isi lembut itu seperti adonan yang belum matang. bagaimana dengan kesan teman-teman pendengar?
Gurita tidak saja menjadi hidangan favorite orang Asia, ternyata orang Italia juga doyan sekali, terbukti dengan menu bernama Insalata di Polpo. Jadi semacam hidangan pembuka, salada, guritanya yang sudah matang tentunya, dipotong-potong, lalu dibumbui dengan minyak zaitun yaitu olive oil, sari jeruk nipis atau jeruk lemon, seledri ambil batang dan daunnya, dicampur rasa sampai meresap rasanya. Kalau saya akan menambahinya dengan garam laut yang kasar, agar memberikan tekstur unik. Seledri bisa diganti dengan daun ketumbar, agar lebih mengena aromanya. Dan kalau mau lebih oriental, bisa ditambahi dengan irisan daun jeruk purut, dan irisan bawang merah, mirip dengan modifikasi sambal matah.
Spanyol yang hidangannya penuh hasil laut, tentu ada menu gurita. Yaitu Pulpo a la Gallega. Cukup gurita rebus ditaburi dengan bubuk safron, garam laut, minyak zaitun maka sudah semerbak aromanya. Hidangan ini menjadi berkelas, karena ada bubuk safron yang mahal harganya. Kalau tidak ada kita ganti dengan bubuk cabai merah paprika saja. Ada orang mengatakan hidangan Pulpo a la Gallega ini tampak sederhana tapi memberi rasa nyeni dalam dunia gurita. Jadi bagaimana nih…. Apa seperti lukisan Picaso?
Kembali pada rasa hidangan gurita ala pasar malam Taiwan, itulah rasa kuliner khas bumi manusia.