close
RTISISegera unduh Aplikasi ini
Mulai
:::

Jelajah Kuliner 美食無國界 辣椒 Cabai

  • 28 October, 2024
Jelajah Kuliner
Cabai 辣椒

美食無國界Jelajah Kuliner

 辣椒 Cabai

Selamat datang di acara Jelajah Kuliner acaranya Maria Sukamto 歡迎收聽美食無國界, apa kabar para JK lovers para JKers? Semoga sehat sejahtera selalu jiwa dan raga. hari ini kita menjelajahi cabai lagi. Terlalu sering menjadi bintang tamu di acara ini. Seperti peranan cabai dalam kuliner setiap manusia. Jadi tidak hanya orang Indonesia yang suka masakan pedas-pedas, bahkan hampir setiap negara ada menu pedas. Dan hanya di Jepang, saya tidak menemukan cabai pedas di pasar swalayan, mungkin karena waktu itu saya di sebuah desa kecil Marumori di Sendai. Atau mungkin ada Jkers yang pernah tinggal di Jepang, di kota besarnya apakah bisa mendapatkan cabe rawit. Dulu, teman Jepang saya mengatakan di Jepang susah mendapatkan cabe yang pedas. Mungkin sekarang sudah banyak, seiring dengan semakin banyaknya imigran baru yang bermukim di Jepang.

 

Beberapa waktu lalu mi sapi Taiwan rasa pedas mala terpilih menjadi kuliner yang paling disukai. Dan tampaknya rasa pedas tidak cukup, dan harus ada rasa MA di dalamnya. Maka dinamakan MALA. Mungkin bagi teman-teman di Indonesia, ada sebagian sudah tidak asing dengan aroma MALA, karena mungkin Anda juga penggemar hotpot malak. Jadi saya yakin Anda sudah bisa membedakan pedasnya Ma daripada pedasnya LA. La artinya pedas, sedangkan MA tidak saja pedas tapi ditambahi rasa kebas seperti rasa mati rasa kesemutan lidah kita jadi kelu.

 

Cabai sebenarnya sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia, ia kaya akan vit. C, bahkan ada penemuan mengatakan kandungan vit. C dalam cabai melebih kandungan vit. C dalam jeruk, dan biasanya kalau kita kepedasan segera tanpa berpikir panjang akan meraih air minum bukan? Tetapi tampaknya air minum bukan penawar rasa pedas yang bersahabat. Bayangkan kalau kita sedang makan mi kuah, dan kita memesan mi kuah rasa malak yang pedas dan kebas, maka kalau kita tidak sengaja tersedak, maka amat sakit tenggorokan dan pernafasan karena kemasukan cabe yang pedas. Kadang bijinya kadang kulit cabenya, kita menjadi batuk-batuk dan segera minum air banyak-banyak. Ada kiat lain yang jauh lebih jitu dan mempan daripada minum air putih, yaitu minum susu, yughurt, air gula atau meneguk sedikit minyak zaitun atau olive oil. Dan konon cara-cara ini bisa menawarkan rasa pedas di mulut kita. Tapi sejauh ini saya belum pernah mencobanya, dan terus terang, sampai sekarang, saya kalau tersedak, hanya minum air saja. Dan tampaknya minum air tidak berguna, karena saya tetap batuk-batuk. Tetapi, bagaimana mungkin seseorang menyediakan begitu banyak minuman seperti kiat tadi, di kulkas saya tidak ada susu, yughurt dan juga dalam keadaan tersedak tidak terpikir membuat air gula apalagi meneguk sedikit minyak zaitun atau olive oil. Ya, lain kali saya coba minum minyak zaitun, karena dapur Maria hanya ada minyak zaitun dipakai sebagai minyak dapur. Mengingat, setiap kali masak misalnya menumis sayuran, hanya menggunakan sesendok makan minyak, maka tidaklah terlalu tinggi beban ekonomi untuk beli minyak olive oil.

 

Teman-teman, bagian terpedas sebuah cabai ada di bagian mana nya? Ternyata bukan bijinya. Sejauh ini saya mengira bijinya yang paling membuat pedas. Dan setiap kali mengonsumsi cabe selalu membuang bijinya dulu, dan mungkin selalu sugesti, setelah tidak berbiji, merasa cabenya sudah jinak tidak pedas lagi.

Di Taiwan, ada beberapa jenis cabai, ada 雞心椒cabai hati ampela ayam yang pedas tetapi ukurannya 3 kali lipat dari cabe rawit Indonesia dan bijinya super banyak, selain itu ada 朝天椒cabe rawit, namanya diambil dari sifat cabai yang pucuknya menghadap ke langit, sebab cabai jenis lain menjulur ke bawah, dan ada dua cabai lain yaitu lombok merah besar dan lombok hijau besar yang tidak pedas. Dan ada satu jenis lagi cabe keriting hijau namanya cabai ketan atau cabai naga hijau, rasanya manis tidak pedas, mungkin manis maka diibaratkan dengan ketan. Entahlah.... biasanya cabe hijau ketan ini dipakai untuk membuat sambal goreng teri yang juga dibubuhi dengan dougan iris yaitu tahu pres iris. Hidangan sebagai makanan kecil ini sering dijual di depot-depot yang menjual mi.

 

Cabai-cabai Taiwan sangat unik, merah merekah, tidak pedas, begitu pula cabe kering, ada yang pedas ada yang tidak pedas, dan unik sekali variasi cabai taiwan. Nah... kita semua mengira bagian terpedas dari sebatang cabai ada pada bijinya bukan? Ternyata bukan, ada dibagian putih-putih tangkai dari biji-biji di dalam cabai, nah, kalau Anda hanya membuang biji saja dan bagian putih masih tertinggal, maka tentu cabainya tetap pedas. Karena putih-putih itu yang terpedas.

 

Menurut badan pertanian Taiwan, kalau kepedasan bukan minum air tapi harus bagaimana? Ternyata cukup memakan sesendok nasi putih atau minum susu serta yughurt, karena dengan mengunyah nasi, rasa tidak nyaman akibat pedas mereda. Dan tentu cara lain seperti yang disebutkan di awal acara juga mempan, yaitu minum susu, yoghurt, air gula atau minyak zaitun.

 

Sering mendengar keluhan pendengar, bahwa harga cabai sekarang mahal. Padahal, cabai bisa disimpan lama sekali di lemari es bagian freezer. Saya sendiri menyetok banyak cabai, terutama cabai tanaman sendiri di teras, karena kalau disimpan di bagian pendingin saja, maka akan membusuk, tapi akan tetap segar kalau dibekukan. Bekukan dalam bentuk utuh saja. Jadi ketika cabai murah, belilah 5 kg sampai 10 kg, lalu dibekukan. Kalau mau menghemat tempat, bisa digiling dulu agar mengecil volumenya. Dan ketika hendak membuat sambal, kita ambil sebagian. Maka ketika membekukannya, juga dipisah-pisah dengan bungkusan beda. Agar mudah menghancurkannya ke suhu ruang.

 

Lalu bagaimana dengan mi sapi pedas malak yang menang di Taiwan itu? Kita bisa membuat sendiri, dan selain cabai, juga jangan melupakan andaliman, Anda bisa mengeringkan andaliman, dan disimpan di lemari es. Andalimannya tidak perlu diulek, cukup dalam butiran utuh.

 

Sekian dulu Jelajah Kuliner hari ini, terima kasih dan sampai jumpa!

 

Penyiar

Komentar