(Taiwan, ROC) --- Dibintangi oleh pemenang Golden Horse Award Yang Kuei-mei (楊貴媚) dan aktor berbakat Jason King (喜翔), A Journey in Spring (春行) adalah film keluarga mengharukan yang tidak boleh dilewatkan tahun ini!
Masuk nominasi Sutradara Baru Terbaik dan Aktor Terbaik Golden Horse Awards 2024, Yang Kuei-mei dan Jason King yang sebelumnya berperan sebagai suami istri dalam drama Taiwan "Living", kembali dipasangkan dalam "A Journey in Spring". Sutradara menggambarkan chemistry mereka sangat kuat di lokasi syuting.
"Kedua aktor bisa menangkap detail-detail kecil yang dilemparkan satu sama lain, keakraban mereka seperti sudah hidup bersama selama puluhan tahun."
Film "A Journey in Spring" menceritakan tentang Qin Fu (欽福), seorang pria pincang yang hidup bersama istrinya Xiu Duan (秀緞) di sebuah rumah tua di pinggiran Taipei. Setelah kematian mendadak istrinya, Qin Fu menyembunyikan kenyataan bahwa istrinya telah meninggal dan terus menjalani kehidupan yang tampak normal.
Namun ketika putranya yang telah lama pergi tiba-tiba muncul bersama pasangan barunya, Qin Fu akhirnya harus menghadapi kematian istrinya.
Dengan kerinduan akan istrinya, Qin Fu memulai perjalanan menghadapi penyesalan hidup di musim semi yang lembab.
Sutradara pendatang baru Wang Ping-wen (王品文) dan Peng Tzu-hui (彭紫惠), melalui film 16mm dan tata suara yang kaya, dengan cermat menggambarkan perjuangan seorang pria tua dalam cinta, kehilangan dan berlalunya waktu, serta kehidupan sehari-hari yang halus antara pasangan lanjut usia yang telah terakumulasi selama puluhan tahun.
Yang Kuei-mei (楊貴媚) dan aktor Jason King (喜翔) dalam A Journey in Spring (春行)
"A Journey in Spring": Film Keluarga Paling Mengharukan Tahun Ini
Jika Anda sering menggunakan Threads, pasti sering melihat komentar "Hapus, itu tentang saya", dan meme "Saya tidak suka muncul dalam artikel" di bawah postingan yang viral.
Menggunakan konsep yang sama, jika film keluarga paling mengharukan tahun ini "A Journey in Spring" menjadi sebuah postingan, pasti akan banyak penonton yang berkomentar, "Cerita ini seperti orangtua saya", karena film ini mencerminkan kehidupan banyak pasangan lanjut usia di Taiwan...
Cinta Tanpa Kata dalam "A Journey in Spring"
Dalam trailer film, terlihat Xiu Duan dimarahi suaminya, "Sudah mengomel seumur hidup, sampai kapan mau mengomel? Aku menikahi istri, bukan menikahi ibu."
Meski dimarahi, tetapi Xiu Duan tetap setia mendampingi suaminya, bahkan mengatakan, "Aku masih kuat seperti kerbau, masih bisa merawatmu tiga puluh tahun lagi."
Yang Kuei-mei yang memerankan istri mengatakan, "Karakter ini mencerminkan banyak wanita Taiwan, meskipun suka mengomel, tapi tetap diam-diam berkorban untuk keluarga. Pasangan ini mudah mengingatkan orang pada ayah dan ibu mereka."
Dalam cerita, pasangan ini harus menaiki tangga panjang setiap hari antara rumah dengan pusat kota.
Jason King sangat memahami karakter Qin Fu. "Qin Fu adalah orang yang setiap hari harus membuat istrinya berjalan pulang lewat jalan ini. Jika dia punya uang dan tinggal di apartemen dengan lift, istrinya tidak perlu sesusah ini. Jadi ketika menaiki tangga dan melihat istrinya, dia merasa bersalah."
Di lain pihak, Yang Kuei-mei menjelaskan perasaan Xiu Duan, "Bagi pasangan ini, istri mengikuti suami, banyak hal tidak perlu diucapkan, hanya perlu berjalan bersama."
Yang Kuei-mei (楊貴媚) dan aktor Jason King (喜翔) dalam A Journey in Spring (春行)
Karya Dua Sutradara Wanita dengan Film 16mm
Film "A Journey in Spring" disutradarai bersama oleh Wang Ping-wen dan Peng Tzu-hui, dan masuk nominasi Sutradara Baru Terbaik di Golden Horse Awards 2024.
Sutradara Wang Ping-wen yang memiliki hubungan dekat dengan keluarganya, sering menjadikan keluarga sebagai inspirasi karyanya. Saat mempersiapkan film panjang pertamanya, dia memutuskan untuk menghadapi ketakutan terbesarnya, "Ketakutan terbesar saya selama ini adalah kehilangan anggota keluarga yang saya cintai, tapi ini adalah proses yang tak terelakkan dalam hidup. 'A Journey in Spring' adalah cerita seperti itu."
Sutradara lainnya, Peng Tzu-hui, adalah seorang seniman. Dia menempuh pendidikan seni dari SMP hingga universitas, dan melanjutkan studi seni di Spanyol.
Meskipun karyanya dipahami dan dihargai oleh teman-teman seniman, orangtuanya sering mengatakan "tidak mengerti" akan karya-karyanya. Hal ini mendorongnya untuk menciptakan karya yang bisa dinikmati keluarga dan penonton di luar galeri seni, yang akhirnya membawanya berkolaborasi dengan Wang Ping-wen dalam "A Journey in Spring".
Film ini diambil menggunakan film Super 16mm. Dalam kolaborasi mereka, kedua sutradara ini mendobrak batasan-batasan konvensional.
Wang Ping-wen menjelaskan, "Untuk menangani setiap detail gambar dengan presisi, Peng Tzu-hui juga berperan sebagai direktur artistik, editor, dan colorist, sementara saya sebagai produser, memperlakukan setiap frame seperti lukisan yang harus dipahat dengan sempurna."
Kamera Super 16mm yang mereka gunakan sangat tua dan memiliki banyak ketidakpastian dalam proses pengambilan gambar. Mereka bahkan tidak bisa melihat hasilnya sebelum film dicuci, tetapi kedua sutradara justru menikmati proses ini.
"Kami menikmati ketidakpastian dan hal-hal yang tidak terprediksi ini, itulah yang membuat proses kreatif menjadi menarik."
Keputusan untuk menggunakan film analog dalam film panjang pertama mereka merupakan langkah yang sangat berani.
Film ini telah mendapat pengakuan di berbagai festival film internasional, termasuk "Penghargaan Akting Terbaik" dan "Skenario Terbaik" di Festival Film Internasional Singapura, "Aktor Terbaik" dan "Penghargaan FIPRESCI" di Festival Film Internasional Hong Kong, serta beberapa nominasi di Festival Film Taipei.
Dan yang paling membanggakan adalah "Silver Shell for Best Director" di Festival Film Internasional San Sebastian, Spanyol, yang dikenal sebagai festival film terbesar keempat di Eropa. Ini adalah prestasi pertama film Taiwan sejak "The Assassin" karya sutradara legendaris Hou Hsiao-Hsien (侯孝賢).