Dalam acara hari ini, informasi yang dibahas antara lain (1) Muslim dari berbagai negara melaksanakan ibadah di Masjid Agung Taipei selama Ramadan, (2) peringati Hari Bumi, Taiwan mematikan lampu, (3) mercusuar Eluanbi kini menjadi monumen nasional, (4) Kuil Guanyin Zhulinshan di Linkou.
Muslim dari 30 Negara Melaksanakan Ibadah di Masjid Agung Taipei selama Bulan Ramadan
Menurut teman-teman muslim yang tinggal di Taipei, Masjid Agung Taipei makin terasa spesial selama bulan Ramadan. Selama Ramadan, jamaah berkumpul setiap malam di sana untuk berbuka puasa dan sahur.
Di negara-negara Muslim, masjid dapat ditemukan di setiap sudut jalan, tetapi hal ini tidak terjadi di Taipei. Di Taipei, umat muslim biasanya akan bertemu dengan orang-orang yang mereka kenal setiap berkunjung ke Masjid Agung Taipei saat Ramadan.
Setiap hari, terdapat sekitar 300-400 jamaah yang pergi ke Masjid Agung Taipei untuk berbuka puasa. Namun, di akhir pekan atau hari libur, jumlahnya jauh lebih tinggi.
Selama Ramadan, solat tarawih di masjid dipimpin oleh salah satu dari dua Imam tamu, keduanya bernama Abdulrahman. Abdulrahman dari Myanmar secara rutin bepergian ke Taiwan untuk Ramadan, sementara Abdulrahman dari Arab Saudi datang ke Taiwan tahun ini dengan undangan dari Kantor Dagang Arab Saudi di Taipei.
Jamaah yang beruntung dapat menikmati makanan Pakistan dan India saat berbuka puasa. Hidangan tersebut dimasak oleh tim sukarelawan, dan biasanya terdiri dari kari ayam, daging sapi, dan domba, disajikan dengan nasi dan salad.
Setidaknya orang-orang dari 30 negara berkumpul untuk berbuka puasa di masjid selama Ramadan, menjadikan acara tersebut sebagai salah satu tempat paling beragam secara internasional di Taiwan.
Untuk mualaf dan yang belum mengenal Islam, selama Ramadan ada seminar tentang ajaran Nabi Muhammad dalam bahasa Mandarin setiap malam. Hal ini dikarenakan mualaf di Taiwan agak kesulitan mendapatkan infomasi seperti itu dalam bahasa Mandarin.
Masjid Agung Taipei
Peringati Hari Bumi, Taiwan Matikan Lampu
Taiwan mematikan lampu di landmark populer untuk merayakan 15 tahun partisipasinya dalam Hari Bumi pada Sabtu ,23 Maret malam. Mulai pukul 20.30, markas besar Taipower, Taipei 101, minimarket, dan Bandara Internasional Taoyuan akan mematikan setidaknya sebagian lampu mereka selama satu jam. Untuk pertama kalinya, European Chamber of Commerce Taiwan (ECCT) ikut serta dalam kegiatan di Taiwan.
Gerakan mematikan lampu untuk peringatan Hari Bumi dimulai di Kota Sydney pada tahun 2007, dengan Taiwan bergabung tiga tahun kemudian. Aksi ini dilakukan setiap Sabtu ketiga bulan Maret, dengan lebih dari 18.000 lokasi di setidaknya 190 negara berpartisipasi.
Selama 15 tahun terakhir, Hari Bumi telah membantu Taiwan menghemat 1,25 juta kilowatt jam listrik, atau mengurangi emisi karbon dioksida sebesar 600 ton. Hari Bumi tahun lalu menyelamatkan 150.000 kWh, jumlah tertinggi sejak awal acara ini.
Hari Bumi tahun ini datang hanya satu hari setelah pemerintah mengumumkan kenaikan tarif listrik untuk membantu Taipower melawan kerugian. Tarif akan meningkat rata-rata 11% bulan depan, dengan kisaran dari 3% hingga 5% untuk rumah tangga hingga 25% untuk pengguna industri besar.
Hari Bumi 2024, Taipei 101 mematikan lampu selama 1 jam (foto: CNA)
Mercusuar Eluanbi Kini menjadi Monumen Nasional
Mercusuar Eluanbi (鵝鑾鼻燈塔) berusia 141 tahun di ujung paling selatan Taiwan ditingkatkan statusnya menjadi monumen nasional oleh Kementerian Kebudayaan pada Jumat (22 Maret).
Menurut Pemerintah Kabupaten Pingtung, Mercusuar Eluanbi memiliki tinggi 21,4 meter dan dilengkapi dengan lampu Fresnel berputar orde keempat yang besar dengan luminositas 1,8 juta candela.
Menurut berita UDN, cahayanya berputar setiap 30 detik sekali dan terlihat dari jarak 20 mil laut (37 km). Ini adalah cahaya terkuat di Taiwan dan dikenal sebagai "Cahaya Asia Timur". Selama pendudukan Jepang, tempat ini terpilih sebagai salah satu dari "Delapan Tempat Indah di Taiwan". Mercusuar Eluanbi Taiwan diangkat menjadi monumen nasional.
Mercusuar ini didasarkan pada metode konstruksi Barat abad ke-19. Ini pertama kali dibuat di pabrik Inggris kemudian dibongkar dan dikirim ke lokasi untuk perakitan.
Ruang hidup yang menempel pada mercusuar menampilkan gaya kolonial dengan beberapa adaptasi terhadap iklim setempat. Pada tahun 1962, lampu di mercusuar diganti, menjadikannya lampu listrik dengan lensa berputar paling kuat di Taiwan.
Pemerintah Kabupaten Pingtung menyatakan optimisme bahwa penunjukan baru ini akan lebih menarik minat terhadap peristiwa sejarah di akhir abad ke-19 di Semenanjung Hengchun. Misalnya, mercusuar ini dibangun setelah Taiwan membuka pelabuhannya untuk perdagangan pada akhir Dinasti Qing (1644–1911) dan setelah beberapa kapal karam terkenal di wilayah tersebut, termasuk kapal dagang AS Rover pada tahun 1867.
Belakangan, kapal karam lainnya yang dijuluki Insiden Mudan menyebabkan para pelaut Ryukyuan datang ke darat dan menghadapi pembantaian pada tahun 1871. Insiden ini mendorong Dinasti Qing untuk membangun Mercusuar Eluanbi di ujung selatan Taiwan.
Pengerjaan mercusuar dimulai pada tahun 1881 dan selesai pada tahun 1883. Peningkatan status Mercusuar Eluanbi dilakukan saat Hengchun bersiap merayakan hari jadinya yang ke-150 tahun depan.
Mercusuar Eluanbi (foto: Taiwan.net)
Kuil Guanyin Zhulinshan, Linkou
Kuil Guanyin Zhulinshan yang terletak di Linkou kini menjadi salah satu kuil yang paling banyak mendapat perhatian masyarakat Taiwan. Sebelumnya, kuil ini telah direnovasi pada tahun 2012. Jika sebelumnya kuil ini kecil nan sederhana, tapi populer, di masa sekarang, kuil tersebut menjadi salah satu kuil yang paling besar dan mewah di Taiwan.
Kuil Guanyin di Linkou ini telah diakui sebagai salah satu dari “100 Tempat Ibadah Paling Penting” di Taiwan. Seperti apa kisah sejarah dan keindahan arsitekturnya? Yuk dengarkan langsung di acara ini.
Kuil Guanyin Zhulinshan di Linkou (foto: Josh Ellish Photography)