Kepala suku Buta Karaho dan kedua sahabatnya Yaboh dan Ayan berpindah ke utara dan bukan ke selatan, karena daerah timur pemukimannya adalah gunung Hehuan, sulit untuk melintasi gunung tsb mencari lahan. Sedangkan di sisi barat ada sungai besar. Dan selatan ada pemukiman suku Sedik yang juga terkenal kejam dan buas. Maka tidak ada jalan lain, mereka hanya bisa ke arah utara. Tetapi tidak tahu bagaimana nasib ke utara. Kedua temannya meragukan nasib kalau ke utara, mungkin ada suku lain yang juga berbahaya dan mengancam. Tetapi apa daya lahan tidak cukup.
Kepala Suku Buta mau tak mau harus memikirkan nasib warganya, mencarikan tempat yang lebih baik bagi rakyatnya.
Maka berkatalah ia kepada para warga, siapapun boleh ikut atau tetap tinggal di sana. Tidak ada paksaan. Tetapi Ia akan bersama-sama 2 puteranya mencari lahan baru ke utara. Anak sulung Yuroho Buta berusia 17 tahun dan anak kedua Taimo Buta menyertai ayahnya ke utara.
Tekad kepala Suku Buta ini membangkitkan semangat warganya, banyak yang tergugah dan mengikutinya ke utara. Termasuk dua temannya Yaboh dan Ayan yang ragu-ragu tadinya, sekarang terbakar semangatnya untuk berangkat ke utara..............