Oxcart Trails (牛車來去) dibintangi oleh aktor dan aktris terkenal seperti Amben An (安心亞), Tsai Chang-hsien (蔡昌憲), Mini Chao (米可白), Yankee Yang (楊子儀), Yang Lie (楊烈) dan Yu An-shun (游安順).
Penampilan mereka yang mendalam berhasil menarik hati para penonton, membuat drama ini mendapatkan pujian dan rating yang tinggi. Dimulai dari Maret 2022, setelah hampir 8 bulan syuting, drama ini akhirnya selesai pada Oktober.
Pada Januari 2023, drama ini mulai ditayangkan di saluran utama PTS, Chunghwa Telecom MOD, dan Hami Video. Pada bulan April drama ini berhasil mencapai rating tinggi, yakni lebih dari 3.
Secara keseluruhan, Oxcart Trails bukan hanya sebuah drama yang menggambarkan sejarah Taiwan, tetapi juga sebuah cerita yang menggali sisi kemanusiaan, cinta, dan ketabahan yang mendalam, sehingga layak untuk ditonton bersama dengan keluarga.
Sejarah Taiwan dipenuhi dengan tantangan dan kesulitan, terutama pada periode peperangan yang menguji ketegaran dan kekuatan banyak orang Taiwan.
Oxcart Trails adalah sebuah drama yang menggambarkan secara halus bagaimana situasi di periode tersebut. Di mana para petani penyewa, tuan tanah, dan berbagai lapisan masyarakat di pedesaan Tainan saling membantu dan berjuang untuk bertahan hidup.
Mulai dari tahun 1943, struktur sosial di Taiwan terbagi sangat jelas, dimulai dengan tuan tanah, petani penyewa, dan pekerja, yang masing-masing menghadapi kesulitan mereka tersendiri.
Dalam konteks ini, cerita utama menyoroti hubungan antara petani penyewa dengan tuan tanah. Meskipun ada perbedaan dalam status sosial, tetapi pada era yang penuh gejolak tersebut, semua orang berjuang untuk bertahan hidup.
Kehidupan sehari-hari mereka penuh dengan tantangan dan kesulitan, tetapi karena itulah mereka belajar untuk saling mendukung dan mempercayai satu sama lain.
Drama ini menekankan peran perempuan Taiwan, yang tidak hanya memegang peran penting di dalam keluarga tetapi juga menunjukkan ketabahan dan ketegaran yang luar biasa di tengah masyarakat.
Baik dalam menghadapi kesulitan keluarga atau di tempat kerja, kaum perempuan Taiwan menunjukkan pengorbanan mendalam dan semangat yang tak pernah menyerah.
Pemuda yang dulu berwibawa dan mempesona, kini tergeletak seperti boneka rusak, kesadarannya makin memudar. Dentuman tembakan bertubi-tubi terdengar di telinganya, tetapi tak ada rasa takut lagi.
Dia menatap langit, melihat pohon besar dengan buah yang berlimpah. Betapa indahnya, pikirnya, dia berharap bisa memiliki keturunan yang banyak untuk keluarganya.
Ini adalah salah satu adegan menggugah hati dari Oxcart Trails, suatu kisah yang begitu mengharukan dan penuh emosi.
Dalam beberapa tahun terakhir, drama Taiwan lebih condong mengarah ke drama berjenis produksi berkualitas tinggi. Disandingkan dengan tren tersebut, tanpa kumpulan aktor bintang besar, tanpa adegan besar, tanpa efek khusus mewah, drama Oxcart Trails sebaliknya tampak lebih sederhana.
Dengan pelan namun pasti, drama ini berhasil memenangkan rating penonton di seluruh Taiwan setiap akhir pekan, dan bahkan memiliki grup diskusi khusus di Facebook dengan lebih dari sepuluh ribu anggota.
Ketika edisi final dari Oxcart Trails ditayangkan, emosi para penonton mencapai klimaks, termasuk kegembiraan, kesedihan, dan air mata, membuktikan seberapa menariknya drama ini.
Di luar kemampuan bercerita yang menarik, keseluruhan narasi Oxcart Trails adalah sebuah karya sastra yang luas dan detail. Dari individu ke keluarga, dari keluarga ke masyarakat, dari masyarakat ke era, dan dari era ke sifat manusia, mirip dengan serial populer BBC "The Crown" yang memiliki struktur narasi yang sama.
Drama Oxcart Trails melintasi era pendudukan Jepang hingga era modern Republik Tiongkok, dari perang hingga perkembangan ekonomi, dan dinasti tuan tanah dan keluarga petani di Tainan, semua terjadi dalam setengah kehidupan seorang sosok wanita.