(Taiwan, ROC) --- Hubungan diplomatik resmi selama 82 tahun, yang terjalin antara Republik Tiongkok (ROC) dengan Honduras resmi berakhir. Mantan Perwakilan ROC untuk Jepang, Frank Hsieh (謝長廷) menyampaikan, otoritas ROC memilih untuk tidak melancarkan diplomasi uang, karena hal tersebut hanya akan merendahkan martabat ROC.
Di samping itu, surat permintaan terhadap sejumlah dana yang dituliskan oleh otoritas Honduras juga telah terungkap ke publik.
Hubungan diplomatik resmi antara ROC dengan Honduras resmi berakhir pada tanggal 26 Maret 2023. Apakah otoritas Beijing melancarkan intervensi mereka di belakang layar? Pemerintahan Tsai Ing-wen (蔡英文) menekankan, dirinya tidak akan bersaing dengan Tiongkok untuk melancarkan diplomasi uang. Dengan demikian, hubungan diplomatik Taiwan dengan Honduras, yang sudah terjalin selama 82 tahun, resmi berakhir.
Presiden Tsai Ing-wen (蔡英文) mengatakan, “Dengan Tiongkok, kami tidak akan melakukan persaingan diplomasi uang yang sia-sia. Penindasan dan ancaman ini tidak akan mengubah fakta bahwa ROC dan RRT tidak pernah berafiliasi antara satu dengan yang lain.”
Perwakilan ROC untuk Jepang, Frank Hsieh menyatakan dukungannya terhadap pernyataan Presiden Tsai.
Namun, ia beranggapan bahwa pemerintah bisa saja menggunakan surplus pajak NT$ 6.000 yang jumlahnya mencapai NT$ 140 miliar, untuk melakukan negosiasi dengan pihak Honduras.
Frank Hsieh menambahkan, jumlah yang fantastis tersebut, sedikit banyak bisa mempertahankan hubungan diplomatik Taiwan dengan Honduras.
Dan pernyataan dari Frank Hsieh kemudian mendatangkan pertanyaan dari pihak partai oposisi.
Anggota legislator Partai KMT Johnny Chiang (江啟臣) mengatakan, “Perwakilan ROC di Jepang sudah jelas menampar muka Menlu. Apa yang sebenarnya tengah terjadi? Bagaimana pejabat tinggi pemerintahan Tsai Ing-wen mengkonsolidasikan hubungan diplomatik, ternyata di dalamnya tidak ada kesepakatan yang sama
Sebelum Taiwan dengan Honduras secara resmi memutus hubungan, Menlu Honduras, diketahui melayangkan surat kepada pemerintah Taiwan. Dalam surat tersebut juga tertulis bahwa Honduras tengah membutuhkan anggaran yang luar biasa banyak untuk mendirikan sarana infrastruktur mereka. Misal US$ 90 juta untuk pembangunan rumah sakit, US$ 350 juta untuk pendirian bendungan, belum lagi dengan utang nasional Honduras yang mencapai angka US$ 2 miliar.
Anggota legislator partai DPP, Wang Ding-yu (王定宇) mengatakan, “Honduras secara khusus mengirimkan perwakilannya untuk menyampaikan surat ini. Waktu penandatanganan penerimaan surat ini adalah tanggal 23 Maret 2023. Perbedaan waktu ini dimanipulasi. Saat ini, pihak Tiongkok dengan Honduras tengah berupaya untuk merasionalisasi dana raksasa yang ada. (Tiongkok) menggunakan dana yang banyak untuk merebut hubungan diplomasi Taiwan.”
Tidak sanggup melawan godaan yang diberikan oleh Tiongkok, kini Honduras membelot dan memutuskan untuk mengakhiri hubungan diplomatik mereka dengan Taiwan. Dana gemuk yang menjadi media tawar-menawar pun terus memicu perbincangan masyarakat Taiwan belakangan ini.