(Taiwan, ROC) —- Pada akhir bulan Desember 2022 lalu, Korea Utara mengumumkan, mereka telah menuntaskan uji coba terhadap “motor berbahan bakar padat dengan daya dorong tinggi” (high-thrust solid-fuel motor), yang dipercaya dapat mengembangkan jenis senjata mematikan baru.
Pakar beranggapan, pengembangan yang dilakukan oleh Korea Utara akan sejalan dengan percepatan program nuklir dan misil setempat. Uji coba ini akan membantu otoritas Pyongyang mengembangkan misil balistik lintas benua, yang dipercaya akan semakin cepat dan semakin bermanuver. Upaya yang dilakukan oleh Pyongyang tersebut disinyalir memiliki tujuan kuat, yakni menghalangi Amerika Serikat dan Korea Selatan.
Penelitian dan Pengembangan Senjata Baru Korut
Akhir bulan Desember lalu, otoritas Korea Utara mengumumkan, mereka telah menyelesaikan uji coba “motor berbahan bakar padat dengan daya dorong tinggi”, serta tengah mengembangkan senjata jenis baru. Media utama Korea Utara, KCNA mewartakan, pemimpin tertinggi Kim Jong Un sedang dalam perjalanannya untuk mengawasi seluruh proses uji coba bersangkutan.
KCNA menggambarkan peristiwa ini sebagai titik awal yang penting bagi pengembangan sistem senjata strategis kawasan setempat.
Ahli percaya, pengembangan senjata baru oleh Kim Jong Un mengacu pada “peluru kendali balistik antarbenua (ICBM) berbahan bakar padat. Pemberitaan ini juga sejalan dengan apa yang pernah ia janjikan saat Kongres Partai Buruh berlangsung pada awal tahun 2021 silam.
Sistem senjata yang dikembangkan oleh Korea Utara disinyalir akan mempersingkat waktu pelepasan senjata dan mempersulit musuh mendeteksi keberadaannya. Karakteristik dari senjata ini tentu akan mempersulit sistem pertahanan rudal gabungan antara Korea Selatan dan Amerika Serikat.
Sebelumnya, Korea Utara telah mengembangkan rudal balistik berbahan bakar padat, masing-masing adalah KN-23, KN-24 dan KN-25. Rudal-rudal ini disinyalir dapat menyerang sebagian besar wilayah Korea Selatan, tetapi tidak dapat menjangkau kawasan yang lebih jauh, seperti Jepang dan Guam.
Media Inggris, Evening Standard mengutip pernyataan ahli, “peluru kendali balistik antar benua” adalah salah satu senjata yang pernah dijanjikan oleh Kim Jong Un. Ini juga menjadi perwujudan dirinya untuk melawan Amerika Serikat, mengingat Negeri Paman Sam pernah memberikan sanksi kepada Korea Utara.
Di samping itu, permusuhan antar kedua belah pihak kian diperparah dengan latihan militer yang dilakukan bersama oleh AS dengan Korea Selatan, yang tentunya dianggap sebagai upaya untuk menginvasi Korea Utara.
ICBM Berbahan Bakar Padat yang Lebih Mematikan
Seluruh “peluru kendali balistik antar benua” yang dimiliki oleh Korea Utara saat ini menggunakan bahan cair. Analisis menuturkan, peluru berbahan cair memang sulit untuk dioperasikan dan membutuhkan waktu lama saat hendak diluncurkan.
Proses persiapan hingga peluncuran yang memakan waktu lebih lama, membuat musuh akan menyerang lebih cepat.