close
RTISISegera unduh Aplikasi ini
Mulai
:::

Dua Sisi - 2022-12-07

  • 07 December, 2022

 

Adat Bunun yang terjerat hukum ( Part 1 ) 

Pistol dan senjata api adalah benda ilegal di Taiwan, bagi siapa yang melanggar hukum akan terkena hukuman pidana sesuai dengan UU yang berlaku. akan tetapi ada satu pengecualian : Pemburu Indigenus. secara garis besar adalah penggunaan senjata berapi bagi suku asli di Taiwan, dengan berbagai ragam regulasi dan pro-tap adalah mengklasifikasikan senjata api yang di gunakan oleh suku aborigin asli dalam sebuah acara adat adalah sebuah senjata api yang di buat oleh dan dari suku tersebut, dimana mayoritas senjata ini adalah senjata DIY atau senjata rakitan sendiri, bukan senjata buatan pabrikan komersil.

Seorang pemburu asal suku Bunun - Taiwan, seusai melakukan kegiatan berburu di sebuah gunung daerah tempat tinggalnya di daerah Taitong di temukan oleh pihak yang berwajib dengan hasil buruan serta pengunaan senjata berapi yang nampaknya terjerat oleh hukum, pihak aparat lalu bergegas membawa dirinya ke kantor kepolisian terdekat di kota Taitong, pada tahun 2013 Tama Talum atau dengan nama asli Talum Suqluman terjerat pasal dengan penggunaan senjata api dan aktitivitas pemburuan binatang yang di lindungi.

Pada tahun 2021 kasus ini menjadi gempar di seantero Taiwan, dengan tarik-ulur di meja hijau bilangan pengadilan Negeri dan Tinggi demi mencari solusi terbaik serta konflik antar hak bagi suku aborigin untuk menjalankan tradisi yang sudah turun-temurun di lakukan selama ratusan tahun. Kultur ini harus di jaga, di lain sisi terdapat juga sebuah hukum yang di dukung oleh Konstitusi serta UU Taiwan yang mengklasifikasikan Senjata berapi adalah barang ilegal.

Tidak sedikit para aktivis dan pendukung yang turut turun ke jalan demi mendukung Tama Talum dalam menjalankan beberapa persidangan di bilangan kota Taipei, demi sebuah masa depan  dan keberlangsungan tradisi adat suku Bunun yang nampaknya terkekang oleh UU yang di bentuk dan di dasari oleh populasi mayoritas Etnis Han, ini adalah sebuah tensi yang nampaknya sengit untuk di bahas.

Secara gamblang bahwa suku asli Taiwan atau dengan nama lain adalah Taiwan Indigenous Peoples atau di kenal dengan nama Formosan People adalah suku asli asal Taiwan. Dengan jumlah yang berkisar sebanyak 569.000 orang, dengan prosentase sebesar 2.38% yang tersebar di seluruh antero pulau.

Sementara masih banyak suku asli lain di Taiwan yang masih menunggu status secara resmi termasuk juga beberapa suku lainnya yang masih di uji atau di evaluasi berdasarkan silsilah keluarga dan catatan sejarah, pengunaan bahasa, DLL. Apabila di tambah dengan beberapa suku lainnya yang masih belum dapat di pastikan secara suku dan silsilah maka jumlah Formosan People di Taiwan mencapai 800.000 populasi.

Beberapa studi akademik yang menunjuk bahwa nenek moyang suku asli Taiwan sudah tinggal dan menetap 6500 tahun yang lampau, bahwa sebelum para koloni dan para pendatang etnis Han datang ke pulau formosa untuk melakukan perdagangan dan pertukaran budaya pada abad ke 17.

Suku asli Taiwan masuk kedalam kelompok Austronesian, yang artinya secara tatanan bahasa dan kultur terikat kepada kultur serta budaya di wilayah Austronesia. Taiwan adalah rumah dan akar bagi penyebaran yang turut berkontribusi dalam memberikan pengaruh besar bagi keturunan Austronesia, termasuk Timur dan Asia tenggara, Brunei, Indonesia, Malaysia, Madagascar, Philippines, Micronesia, dan Polynesia.

Selama ratusan tahun, kehidupan suku asli Taiwan telah di warnai dengan kompetisi ekonomi serta serial konflik beragam dari para pendatang yang datang menjajah. Peraturan serta sentral pemerintahan yang nampaknya mendukung perubahan tatanan Bahasa serta asimilasi kultur suku asli Taiwan, di tambah dengan kontak dengan para penjajah yang mencoba untuk melakukan interaksi dalam berbagai sektor misal : perdagangan dan pernikahan yang nampaknya telah mendukung proses hilangnya sebuah akar dan identitas kultur bagi suku yang telah hilang.

Misal: terdapat 26 jenis bahasa suku Taiwan Asli yang dapat di klasterkan sebagai bahasa Formosa, dimana 10 di antaranya yang telah punah/hilang, dan 5 bahasa yang sudah hampir punah, masih ada beberapa lagi yang sudah hampir punah atau Moribund. Ragam serta jenis dari bahasa asli Formosa adalah sebuah catatan unik sejarah pulau ini, bahkan tidak sedikit para ahli Bahasa yang telah menunjuk bahwa Taiwan adalah rumah dari kebudayaan serta bahasa dari kultur Austronesia.

Sebetulnya ada apa sih dengan Kasus Tama Talum ?

Yuk di simak,

Kasus Tama talum atau yang lebih di kenal dengan Wang Guang Lu Case adalah sebuah kasus kriminil kontroversial yang paling hangat di Taiwan, Tama Talum seorang pemburu suku Bunun asal Taidong City ternyata harus di hadapkan ke meja hijau dengan alasan penggunaan dan kepemilikan senjata berapi di tambah dengan pemburuan binatang yang di lindungi ( hampir punah ).

Pantau terus yows. 

Penyiar

Komentar