:::

(Bag 1) Siapa Dalang di Balik Bocornya Saluran Pipa Gas Nord Stream?

  • 28 October, 2022
Perspektif
Siapa Dalang di Balik Bocornya Saluran Pipa Gas Nord Stream?

(Taiwan, ROC) --- Saluran pipa Nord Stream yang mengangkut gas alam dari Rusia ke Benua Eropa meledak dikarenakan alasan yang tidak diketahui. Banyak pihak menduga bahwa ini semua ada kaitannya dengan aksi vandalisme.

Pihak berwenang di Swedia dan Denmark menemukan adanya kebocoran di empat lokasi, yang mana memicu banyak teori konspirasi, serta pergulatan rumit di bawah meja kekuatan para pemegang kepentingan.

 

Jalur Pipa Gas Alam yang Penuh Perselisihan

Dua saluran pipa gas alam Nord Stream yang menghubungkan kawasan Rusia dari Laut Baltik hingga ke Jerman mengalami insiden kebocoran yang tidak dapat dijelaskan pada tanggal 26 September 2022.

Sebelum insiden kebocoran terjadi, ahli seismolog mencatat dua ledakan besar terjadi. Ledakan besar ini setara dengan ratusan kilogram bahan peledak yang meledak dalam waktu yang bersamaan.

Uni Eropa dan beberapa negara tetangga telah mengesampingkan faktor kegagalan teknis, serta menetapkan bahwa peristiwa ini disebabkan oleh kesengajaan manusia. Ada dugaan yang berbeda, yang menyampaikan bahwa ini semua didalangi oleh pihak yang sengaja menyabotase. Saluran pipa ini mungkin diserang dengan niat-niat tertentu, yang sengaja meningkatkan kekhawatiran perihal kekurangan energi selama musim dingin di Benua Eropa.

Sebelum saluran pipa Nord Stream 1 dan 2, otoritas Jerman mengimpor gas alam dari Rusia melalui negara-negara di Eropa, seperti Belarusia, Ukraina, Polandia dan kawasan lain di Eropa Timur.

Untuk menghindari terjadinya masalah politik dan ekonomi yang mungkin timbul akibat saluran pipa gas alam yang melewati timur Eropa, maka Berlin dan Moskow memutuskan untuk membuka proyek Nord Stream.

Pembangunan proyek pipa gas ini sempat dikritik oleh pihak luar karena dianggap dapat meningkatkan ketergantungan Eropa terhadap sumber energi Rusia. Meski demikian, proyek Nord Stream tetap berjalan sesuai dengan perencanaan awal.

 

Dalang di Balik Sabotase Ini?

Faktanya, proyek Nord Stream I juga melibatkan sumber dana dari negara lainnya, meliputi Gazprom yang dikendalikan oleh Rusia, serta perusahaan energi di Jerman, Prancis dan Belanda.

Selain itu, proyek Nord Stream II yang berada di bawah kendali Gazprom, juga didanai oleh perusahaan energi Jerman, Prancis, dan Austria.

Namun, pipa Nordstream yang kontroversial tersebut diduga menjadi senjata politik bagi Moskow, apalagi setelah otoritas Rusia menginvasi kawasan Ukraina. Oleh karena itu, Jerman menangguhkan pembukaan Nord Stream II, yang sudah selesai dikerjakan semenjak akhir tahun 2021.

Rusia di lain pihak malah memutuskan untuk menutup saluran Nord Stream I pada akhir bulan Agustus tahun ini.

Menteri Dalam Negeri Jerman, Nancy Faeser menyampaikan, dari seluruh indikasi yang terjadi di lapangan, dapat terlihat ada faktor kesengajaan manusia dalam kerusakan Nord Stream I. Bersama dengan Denmark dan Swedia, Jerman pun membentuk tim investigasi.

Negara-negara Barat memilih untuk diam dan tidak menunjuk hidung Rusia sebagai dalang dari semua ini. Sementara Ukraina menuduh bahwa ini adalah serangan teroris, yang sudah lama direncanakan oleh Rusia.

Rusia di lain pihak beranggapan, dalang kerusakan dari Nord Stream adalah AS, mengingat Washington ingin mengambil keuntungan dengan menjual lebih banyak gas alam mereka.

Faktanya, tidak hanya Rusia dan Amerika Serikat, negara-negara di kawasan Baltik, seperti Finlandia dan Ukraina tampaknya juga memiliki motivasi yang logis, meskipun akan ada risiko politik, strategis dan keamanan yang sangat besar.

Penyiar

Komentar