close
RTISISegera unduh Aplikasi ini
Mulai
:::

Vaksin BNT Dosis Anak-anak Tiba di Taiwan, Disuntikkan Secepat-cepatnya pada Rabu Pekan Mendatang

  • 19 May, 2022
Kedai RTISI
Vaksin BNT Dosis Anak-anak Tiba di Taiwan, Disuntikkan Secepat-cepatnya pada Rabu Pekan Mendatang

(Taiwan, ROC) --- Pemerintah Taiwan telah membeli 2.2 juta dosis vaksin BNT untuk anak-anak dengan rentang usia 5 hingga 11 tahun. Pada tanggal 16 Mei 2022, gelombang pertama vaksin BNT untuk anak-anak telah tiba di Taiwan sebanyak 777.600 dosis.

Kementerian Pendidikan (MOE) juga sudah mengirimkan “Surat Pernyataan Kesediaan Vaksinasi” kepada setiap sekolah, yang mana nantinya akan diteruskan kepada masing-masing orang tua murid. MOE menargetkan, vaksinasi untuk anak-anak dapat segera dimulai, secepat-cepatnya pada Rabu mendatang (25/5).

Menurut data statistik yang dirilis oleh PBB, tingkat kematian pada anak berusia 0-4 tahun yang terserang varian Omicron adalah 16 per 100.000 kasus. Direktur National Taiwan University Children's Hospital, Huang Li-min (黃立民) mengingatkan kepada setiap orang tua untuk segera memberikan vaksinasi COVID-19 kepada anak-anak mereka.

Vaksin BNT dosis anak-anak menjadi salah satu merek yang ditunggu-tunggu oleh para orang tua di Taiwan. Gelombang pertama dari vaksin ini telah tiba di Taiwan, yakni sebanyak 776.000 dosis.

Nantinya, vaksin ini akan diberikan kepada anak-anak di Taiwan, dengan rentang usia 5 hingga 11 tahun. Vaksin BNT dosis anak-anak akan segera disuntikkan secepat-cepatnya tanggal 25 Mei 2022 pekan mendatang.

Kementerian Pendidikan (MOE) juga telah mengirimkan “Surat Pernyataan Kesediaan Vaksinasi” kepada setiap sekolah, yang mana nantinya akan diteruskan kepada masing-masing orang tua murid.

Selain itu, orang tua juga diminta untuk memperhatikan kondisi fisik anak mereka, apakah memiliki alergi atau reaksi negatif terhadap vaksinasi.

Dokter Huang Li-min mengatakan, “Jika Anda pernah divaksin sebelumnya, maka kemungkinan akan dirawat inap akan berkurang sebanyak 50%, jika dibandingkan dengan mereka yang belum pernah divaksin sama sekali. Kemudian, vaksinasi dapat mencegah timbulnya gejala parah, terutama terhadap gejala parah akibat tertular varian Omicron.”

Seorang dokter penyakit menular, Lin Shi-bi (林氏璧) pun membeberkan data kematian pada anak-anak di dunia, karena terpapar varian Omicron.

Dari data yang dirilis oleh PBB, tingkat kematian pada anak-anak 0 hingga 4 tahun adalah 16 per 100.000 kasus.

Untuk anak-anak usia 5 hingga 19 tahun, maka tingkat kematiannya adalah 6 hingga 8 per 100.000 kasus.

Sedangkan anak-anak usia 17 tahun ke bawah untuk kawasan AS, maka tingkat kematiannya adalah 5.5 per 100.000 kasus.

Tingkat kematian untuk anak-anak usia 10 tahun ke bawah di Jepang adalah 0.5 per 100.000 kasus.

Tingkat kematian untuk anak berusia 11 tahun ke bawah di Hong Kong diberitakan sedikit lebih tinggi, yakni 9.6 per 100.000 kasus.

Dokter Huang Li-min mengatakan, “Anak berusia 5-11 tahun, setelah divaksin, maka kemungkinan terjangkit gejala parah akan menurun. Kemudian, dalam uji klinis juga tidak ada kasus kematian, setelah menerima vaksin. Juga tidak ada sindrom peradangan multisistem anak-anak.”

Tidak sedikit orang tua di Taiwan ragu untuk memberikan vaksinasi COVID-19 pada anak mereka. Namun demikian, Dokter Huang Li-min mengimbau kepada para orang tua untuk segera memberikan vaksin kepada anak-anak mereka, guna menghadapi kemungkinan datangnya varian baru virus korona pada masa mendatang.

 

Penyiar

Komentar