(Taiwan, ROC) --- Jumlah diagnosis positif COVID-19 di Taiwan belum menemukan titik terang. Kapasitas medis di banyak rumah sakit diberitakan berada di level yang ketat. Oleh karena itu, diimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak perlu menjejali rumah sakit, terutama bagi mereka yang memiliki gejala ringan. Dengan demikian, ranjang rumah sakit dapat tersalurkan bagi mereka yang benar-benar membutuhkan.
Namun demikian, jumlah warga di banyak rumah sakit di Taiwan tetap membludak. Tidak hanya untuk melakukan pemeriksaan PCR, tetapi mereka datang untuk mengajukan surat keterangan medis.
Untuk meredakan jumlah kerumunan, Komisi Pengawas Keuangan (FSC) telah merumuskan kebijakan baru, yang meminta kepada perusahaan asuransi untuk memperbolehkan para warga menggunakan sertifikat kesehatan digital saat hendak melakukan klaim ganti rugi.
Di samping itu, Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan (MOHW), Chen Shih-chung juga menegaskan bahwa selama sertifikat kesehatan digital yang dirilis legal, maka itu dapat dipergunakan.
Para warga memadati rumah sakit untuk meminta sertifikat kesehatan berbentuk kertas, guna diberikan kepada pihak asuransi untuk mengajukan klaim. Hal ini disinyalir telah membuat pihak rumah sakit semakin ramai dan memperlambat proses operasional seharusnya.
Meski FSC telah meminta perusahaan asuransi untuk menggantinya dengan menggunakan sertifikat digital, tetapi hal tersebut tampaknya tidak dapat diterima oleh perusahaan asuransi.
Pakar asuransi, Chen Yu-xin (陳宇鑫) mengatakan, “Karena ada nomor rekam medis di surat keterangan dokter. Saat hendak disetujui oleh perusahaan asuransi, maka ini akan menjadi informasi yang sangat jelas. Di sertifikat kesehatan tidak dapat memberikan begitu banyak detail yang diperlukan, sehingga akan berdampak pada keaslian data yang diperlukan untuk mencairkan klaim asuransi.”
Pihak luar memperkirakan jumlah klaim yang harus dibayar oleh perusahaan asuransi akan mencapai angka NT$ 30 hingga 90 miliar.
Wakil FSC, Chiu Shu-chen (邱淑貞) mengatakan, “FSC akan menyampaikan kepada pihak luar. Perusahaan asuransi juga akan menyampaikan kepada pihak luar, karena seluruh penyedia jasa akan hadir untuk menjelaskan seluruh informasi kepada publik setelah mendapat konsensus.”
Polis asuransi pencegahan epidemi sebelumnya telah disetujui oleh FSC. Bagi warga yang berhak dan hendak mengajukan klaim atas asuransi yang dimilikinya, maka dapat dilakukan dalam kurun 2 tahun.
Selama dokumen yang diserahkan sah dan memiliki bukti diagnosis yang relevan, maka klaim dapat dicairkan sesuai dengan polis yang dibeli.