:::

(Part 2) Tamparan Will Smith ke Chris Rock, Perlindungan Kaum Perempuan dan Budaya Toleransi Terhadap Kekerasan

  • 06 May, 2022
Perspektif
(Part 2) Tamparan Will Smith ke Chris Rock, Perlindungan Kaum Perempuan dan Budaya Toleransi Terhadap Kekerasan

Film Menyerupai Kehidupan

Will Smith memenangkan Oscar pertama untuk perannya sebagai Richard Williams di film King Richard. Saat naik ke atas podium dan menerima penghargaan, Will Smith dengan berlinang air mata menyampaikan permintaan maaf kepada pihak penyelenggara.

Will Smith mengatakan, “Saya terpanggil untuk mencintai dan melindungi orang yang cintai sepanjang hidup saya ... Film ini benar-benar seperti kehidupan yang ada.”

Will Smith kemudian mendedikasikan penghargaan pada malam itu untuk sang ibunda tercinta, serta mengakui bahwa saat ini banyak hal yang harus ia tangani dan tidaklah mudah.

Penyiar radio kondang, Lenard McKelvey dalam program “Breakfast Club” menyampaikan, lelucon yang dilontarkan Chris Rock hanyalah pukulan kecil bagi Will Smith.

“Saya tidak paham akan alasannya, tetapi bagi seorang Will Smith untuk bereaksi seperti ini, tampaknya ia memiliki sesuatu yang jauh di dalam dirinya yang tidak kita ketahui,” jelas Lenard McKelvey.

Dengan terus terang, Will Smith mengisahkan masa remajanya yang tumbuh di keluarga yang penuh dengan kekerasan. Dalam buku otobiografinya, Will Smith membuka kisahnya dengan aksi kekerasan yang dilakukan ayahnya terhadap ibunya. Will Smith juga menuliskan bahwa peristiwa tersebutlah yang akhirnya menentukan masa kecilnya dan karier di masa depannya.

“Semua yang telah saya lakukan semenjak itu.... saya menyampaikan permintaan maaf saya kepada sang ibu atas kelambanan saya dalam menyikapi semuanya,” tulis Will Smith.

“Tidak peduli seberapa sukses karier saya... Namun, selalu ada perasaan yang diam dan halus. Perasaan itu selalu berdetak di dalam kepalaku, aku pengecut.”

 

Era Kekerasan

Psikolog Jacqui Lewis yang pernah membaca buku autobiografi Will Smith menyampaikan harapannya agar Will Smith dapat beralih ke cara lain untuk melindungi keluarganya.

“Terkadang sesuatu di luar dugaan kita akan terjadi dan melanda kita atau bahkan masyarakat pada umumnya,” tutur Jacqui Lewis.

“Ia tidak ingin menjadi sosok sang ayah yang sarat dengan kekerasan, tetapi ironinya hal tersebut telah terjadi.”

Perseteruan yang terjadi antara Will Smith dengan Chris Rock telah menghancurkan simbolis kesempurnaan yang selama ini diperlihatkan oleh sebagian besar selebritas.

Jacqui Lewis menuturkan, sebagai masyarakat, kita sudah seharusnya mengevaluasi setiap kekerasan yang terjadi dalam norma-norma kebudayaan suatu masyarakat.

“Kita hidup di dalam era di mana kekerasan sering terjadi, misal verbal, fisik, perasaan, wilayah, politik dan humor adalah kekerasan. Tentunya lelucon Chris Rock juga adalah hal yang tidak bisa kita toleransi,” lanjut Jacqui Lewis.

“Semuanya ini saling berkaitan. Kekerasan terjadi di sekitar kita, yang mana ini tentunya wajib juga kita perhatikan.”

 

Kekerasan Dibalas Kekerasan?

“Tidak dapat diterima dan tidak dapat dimaafkan!”.

Dalam postingan yang diunggah Will Smith melalui akun instagramnya, ia meminta maaf atas apa yang ia gambarkan sebagai perilaku yang “tidak dapat diterima dan tidak dapat dimaafkan”. Ia juga menuliskan bahwa ia berada dalam situasi yang sangat spontan.

“Semua bentuk kekerasan adalah racun yang sangat menghancurkan,” tulis Will Smith.

“Saya malu akan tindakan saya, yang tidak mencerminkan apa yang sebenarnya saya inginkan. Dunia yang sarat dengan cinta dan kebaikan tentu tidak memiliki tempat untuk tindakan kekerasan”.

Aktor tersebut juga meminta maaf secara langsung kepada Chris Rock, “Saya telah melewati batas. Saya salah.”

Banyak netizen, termasuk Lenard McKelvey yang memuji Chris Rock, karena memilih untuk tetap tenang meski telah ditampar oleh Will Smith, dan terus melanjutkan jalannya perhelatan acara dengan tetap profesional.

“Saya peduli terhadap kedua tokoh legenda ini, Chris Rock dan Will Smith. Saya sendiri tidak suka melihat hal ini terjadi menimpa kedua warga kulit hitam,” lanjut Lenard McKelvey.

“Kami semua tertawa, tetapi dari tamparan yang dilancarkan, tentu akan menyisakan kisah tersendiri bagi pihak tersebut”.

Baik Will Smith maupun Chris Rock, keduanya adalah komedian kawakan Hollywood. Pihak Oscar menyampaikan, mereka akan menggelar penyidikan terbuka untuk mengusut akar dari tamparan Will Smith kepada Chris Rock.

 

 

Penyiar

Komentar