RTI Radio Taiwan International 
RTI Radio Taiwan International Kim Jong-un dengan Moon Jae-in
Tanggal 27 April 2018 tidak diragukan lagi menjadi momen bersejarah yang penting dalam sejarah Semenanjung Korea, di mana Korea Utara dan Korea Selatan telah lama berseteru.
Kedua pemimpin di Semenanjung Korea tersebut akhirnya menandatangani deklarasi perdamaian di Panmunjom, serta berjanji untuk menghentikan seluruh permusuhan, bekerja sama untuk mempromosikan denuklirisasi dan mendirikan kantor permanen di Kaesong.
Pada siang itu, Pemimpin Korea Utara – Kim Jong-un dan Presiden Korea Selatan – Moon Jae-in berjabat tangan lebih dari sekali. Setelah Deklarasi Panmunjom ditandatangani, kedua belah pihak kembali berjabat tangan dan disaksikan jutaan warga dunia.
Momen bersejarah ini seakan-akan telah meredakan ketegangan di Semenanjung Korea yang di kala tersebut terus memanas dalam beberapa bulan terakhir.
Momen jabat tangan antara Kim Jong-un dengan Moon Jae-in menekankan komitmen mereka berdua bahwa tidak akan lagi peperangan yang akan terjadi di Semenanjung Korea.
Yitzhak Rabin dengan Yasser Arafat
Negosiasi rumit dan penuh kerahasiaan selama berbulan-bulan antara Israel dengan Palestina yang digelar di Norwegia, akhirnya mencapai hasil yang sukses.
Ini juga menjadi hari penting bagi konflik panjang antara Israel dan Palestina untuk berdiri bersama di pintu perdamaian.
Dari Gedung Putih di Amerika Serikat, Perdana Menteri Israel - Yitzhak Rabin dan Pemimpin Palestina - Yasser Arafat menyaksikan penandatanganan “Kesepakatan Oslo” antara pemerintah Isreal dengan perwakilan dari Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).
Presiden AS di kala itu – Bill Clinton menyaksikan langsung momen jabat tangan antara Perdana Menteri Israel - Yitzhak Rabin dengan Pemimpin Palestina - Yasser Arafat. Ini adalah momen penting bagi kedua negara yang di kala itu terlibat konflik berkepanjangan.
Sayangnya, upaya perdamaian tidak berjalan sesuai rencana. Namun, “Kesepakatan Oslo” setidaknya memberikan status wilayah kependudukan mandi bagi pemerintahan Palestina.
Di samping itu, “Kesepakatan Oslo” juga mengakhiri pemberontakan dari perlawanan bersenjata Palestina terhadap pendudukan Israel yang di kala itu telah berlangsung selama 6 tahun lamanya.
Setidaknya telah ada 1.200 warga Palestina dan 150 warga Israel yang tewas dalam konflik 6 tahun tersebut.
Setelah momen jabat tangan tersebut genap 2 tahun, Yitzhak Rabin dibunuh oleh ekstremis Yahudi yang menolak proses perdamaian. Sayangnya, pemberontakan gelombang kedua harus kembali pecah saat memasuki tahun 2000.
Barack Obama dengan Raúl Castro
Foto jabat tangan antara Presiden AS – Barack Obama dengan Presiden Kuba - Raúl Castro pada tanggal 10 Desember 2013 menjadi pemberitaan utama media dunia.
Saat itu, mereka berdua tengah berada di Johannesburg – Afrika Selatan untuk memperingati Nelson Mandela.
Selama beberapa dekade, Amerika Serikat dan Kuba hidup dalam suasana yang tidak akur. Ini adalah pertama kalinya bagi pemimpin dari kedua belah pihak untuk berdiri dan saling menyapa di hadapan umum.
Dalam beberapa bulan setelahnya, hubungan keduanya pun mencair dengan cepat. Pada bulan Juli 2015, hubungan diplomatik AS dengan Kuba dimulai kembali, serta diikuti serangkaian kebijakan yang sebelumnya tidak pernah terbayangkan. Otoritas kedua negara aktif mengkonsolidasikan kembali hubungan bilateral yang telah terputus selama lebih dari setengah abad.
Pada tahun 2016, Presiden Barack Obama berkunjung ke Kuba. Ini juga menjadi Presiden Amerika Serikat pertama yang datang langsung ke Kuba semenjak 88 tahun belakangan.
Pada tahun yang sama, otoritas Gedung Putih melonggarkan pembatasan embargo yang selama puluhan tahun sudah diberlakukan atas Kuba. Pada bulan November, pesawat komersial AS membuka jalur penerbangan langsung ke Ibukota Kuba, yakni Havana.
Ratu Elizabeth II dengan Martin McGuinness
Momen jabat tangan antara Ratu Elizabeth II dengan mantan Kepala Angkatan Darat Republik Irlandia –Martin McGuinness pada tanggal 27 Juni 2012 merupakan tonggak bersejarah bagi negosiasi perdamaian di Irlandia Utara.
Tentara Republik Irlandia (IRA) adalah sebuah organisasi militer yang telah berusaha selama bertahun-tahun untuk memenangkan Irlandia Utara dari kekuasaan Inggris dan masuk ke Republik Irlandia.
Martin McGuinness akhirnya dikenal sebagai sosok “Pembawa Perdamaian untuk Irlandia Utara”. Ia juga menjadi salah satu dari beberapa perwakilan yang turut berpartisipasi dalam negosiasi perdamaian.
Saat Ratu Elizabeth II berkunjung ke Irlandia Utara pada tahun 2012, Martin McGuinness menjabat sebagai Wakil Menteri Utama Irlandia Utara.
Momen jabat tangannya dengan Ratu Elizabeth II telah mengirimkan sinyal rekonsiliasi yang tak pernah dibayangkan pada masa lampau, mengingat pertumpahan darah antara IRA dengan tentara Inggris telah menanamkan kebencian dalam ingatan dan emosi banyak orang.
