
(Taiwan, ROC) Pesawat jet pelatih AT-3 Akademi Angkatan Udara Pangkalan Kaoshiung pada hari Selasa ini (31/5) terjatuh, mengakibatkan pilot Letnan Hsu Ta-chun (徐大鈞) gugur dalam misi latihan ini.
Perdana Menteri Su Tseng-chang pagi hari ini saat melakukan inspeksi perbatasan di Bandara Internasional Taoyuan mendapat wawancara, Beliau menyampaikan, merasa tidak rela dan sangat menyesali, serta menginstruksikan agar Kementerian Pertahanan segera mengklarifikasi penyebab musibah ini, serta memberikan laporan kepada pihak keluarga korban.
PM Su Tseng-chang mengatakan, “Subuh pagi ini kami mengetahui pilot Letnan Hsu mengalami musibah di Kaoshiung, sangat menyesali dan merasa tidak rela, Kemenhan akan segera mencari tahu penyebabnya, dan memberikan bantuan semaksimal mungkin kepada pihak keluarga.”
Kemenhan pada hari Selasa ini (31/5) menyampaikan, sangat menyesali dan masih merasa tidak rela atas musibah yang terjadi pada saudara kami, sesuai dengan perintah Presiden pihak kami akan membantu seoptimal mungkin untuk menindaklanjuti dan membantu keluarga korban, pihak akan mengklarifikasi kejadian kecelakaan ini.
Juru Bicara Istana Kepresidenan Chang Tun-han(張惇涵) mengatakan, Presiden Tsai Ing-wen turut berduka cita dan merasa tidak rela atas gugurnya pahlawan militer yang berani, telah menginstruksikan Kemenhan untuk mengklarifikasi penyebab kejadian ini dan membantu pihak keluarga korban semaksimal mungkin.
Sebuah pesawat jet pelatih AT-3 (31/5) di distrik Kangshan kota Kaoshiung terjatuh, mengakibatkan pilot Letnan Hsu Ta-chun gugur. Berdasarkan pendataan, pesawat militer terjatuh dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini setidaknya terjadi 4 kali. Pesawat jet pelatih AT-3 tahun ini telah genap beroperasi selama 38 tahun, dikarenakan pemerintah menggalakkan “pesawat buatan dalam negeri” maka akan ditiadakan secara bertahap.
AT-3 adalah pesawat jet pelatih, mulai beroperasi sejak 1984 hingga tahun ini telah berjalan selama 38 tahun, pesawat militer yang dikembangkan oleh Aerospace Industrial Development Corporation (AIDC) dan Northrop Corporation dari Amerika Serikat. Setelah pemerintah Taiwan menggalakkan “pesawat produksi dalam negeri”, AIDC mengembangkan pesawat pelatih T-BE5A Brave Eagle yang akan menggantikan pesawat jet AT-3 secara bertahap.
AT-3 selain digunakan untuk pelatihan rutin , juga menjadi pesawat atraksi yang digunakan tim R.O.C. Air Force Thunder Tigers, pesawat AT-3 memiliki fungsi tempur, saat berperang akan mengemban misi serangan dan pengeboman di darat.
Kilas balik perjalanan pesawat jet pelatih AT-3, pada tanggal 3 Februari 2012 AT-3 dengan nomor induk 0809 menjalani pelatihan militer di desa Chunjih Kabupaten Pingtung saat melandas terjadi tabrakan, namun pilot selamat dengan parasut. Pada tanggal 21 Oktober 2014, Letnan Kolonel Chuang Pei-yuan (莊倍源) dari tim R.O.C. Air Force Thunder Tigers juga gugur saat menjalani latihan . Pada tanggal 22 September 2015, pesawat AT-3 dinyatakan hilang di desa Zhuoxi Kabupaten Hualien, kemudian dikonfirmasikan 2 pilot Wang Ching-chun (王勁鈞) dan Huang Chun-jung (黃俊榮) gugur dalam tugas kemiliteran.